Waktu. Apa yang kau pikir tentangnya?
Setiap orang mempunyai 24 jam
setiap harinya, tetapi mengapa ada yang sempat dan tidak sempat mengerjakan sesuatu yang sama dalam setiap
harinya? Kita ambil contoh, seorang mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, yang
satu sempat mengerjakan tugas “ini”, sedangkan yang satu tidak sempat
mengerjakan tugas yang sama. Tentu saja alasan tidak sempat sangat tidak tepat
untuk diutarakan sebagai alasan.
Dalam penggunaan waktu yang efektif, yang perlu diperhatikan adalah skala
prioritas, kerjakan sesuatu berdasarkan tingkat kepentingannya. Sebagai
mahasiswa, tugas kita tentunya mengerjakan tugas dan belajar. Jadi kalau ada
hal-hal yang tidak berhubungan sama sekali dengan kuliah, tidak perlu
dikerjakan atau bisa dikerjakan setelah tugas-tugas kuliah selesai.
timeanddate.com |
Dalam Islam dikatakan bahwa, jika seseorang tidak sibuk dengan kebaikan maka tentu ia sedang sibuk dengan kemungkaran. Hal itu dapat diterima secara logika bukan? Seseorang setiap saat pasti melakuan sesuatu, dan sebenarnya tidak ada istilah “tidak melakukan apa-apa”. Seperti tidur kelewat batas atau melamun, bukankah itu melakukan sesuatu tetapi sesuatu yang sia-sia? Bahkan merugikan, karena telah menghilangkan kesempatan untuk berbuat sesuatu yang lebih baik daripada itu. Mungkin pada saat yang sama orang yang lain sedang belajar atau membuat sesuatu yang berguna. Bukankah hasilnya berbeda untuk kedua orang tersebut, meski dilakukan pada waktu yang sama? Orang beriman percaya waktu itu ibarat pedang, jika tidak mampu mneggunakannya dengan baik maka waktu tersebut akan memenggal leher sendiri.
Posting Komentar
Posting Komentar