Ceritanya waktu aku jalan-jalan
ke Kodim 1002 Barabai, tempat dimana beberapa tahun lalu aku menimba ilmu
kepramukaan Saka Wirakartika. Niatku ingin melihat perkemahan di sana tapi eh
ternyata banyak senior yang datang. Wajah-wajah senior tersebut adalah
wajah-wajah ynang jarang sekali kutemui jadilah kuputuskan menginap saja di
perkemahan setelah mendapat ijin dari mama. Tidak sampai sepuluh memang, tapi
bisa dikatakan, yang hadir-hadir saat itu adalah beberapa orang yang pada
periodenya memang benar-benar aktif. Seperti biasa, dalam ajang reunian aku
selalu dibilang kurusan. Aku sih cuma senyum menanggapi muka prihatin dari
beberapa teman J
Dari sore jam 4 hingga maghrib,
kegiatan kami hanya nongkrong dan bicara-bicara saja. Sambil melihat upacara
pembukaan yang dilaksanakan oleh adik-adik junior. Tahu tidak, ternyata ini
udah gelombang ke-8. Bayangkan, betapa banyaknya kami sudah punya junior. Fyi, aku termasuk dalam gelombang
pertama.
Setelah maghrib, beberapa dari
kita (termasuk aku) memutuskan untuk makan di luar. Kita memutuskan makan di
sebuah warung seafood terkenal di Kota Barabai. Makannya sih sebentar saja,
bercerita-ceritanya itu lho yang lama. Biasalah kebiasaan waktu reuni, kita
pasti bertukar cerita. Terutama karena sekarang latar belakang pendidikan kta
berbeda-beda. Ada yang sedang kuliah di IPDN, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
bahkan sedang menjalani pelatihan sebagai polisi air. Keren-keren betul
teman-temanku memang. Ga terasa kita makan memakan waktu satu jam dan senangnya
lagi karena dibayarin sama salah satu dari kita. Yee, makan gratis.
Akhirnya bisa ngumpul di markas lagi seperti dulu |
Pulangnya, kita nggak langsung ke
kodim. Tapi mampir dulu di Dwi Warna, lapangan kebanggaaan warga Barabai.
Jarang sekali aku bisa merasakan momen seperti ini, mampir di Dwi Warna,
nongkrong dengan teman-teman lama, malam minggu pula. Gara-garanya cuma satu,
salah satu temanku lagi “ngidam” pentol goreng. Di kota tempatnya kuliah ga
nemu jajanan nongkrong ini katanya. Kali ini tema yang dibahas udah beda, selain
beberapa kali nostalgia tentang pengalaman kita di masa lalu. Kita juga
bercerita tentang masa depan, tentang pekerjaan apa yang kira-kira akan kita
ambil, tentang politik, tentang semuanya. Wih, udah beda banget kita
dibandingkan tiga tahun lalu. Sekarang keliatan, siapa yang serius, siapa yang
nggak dengan kehidupannya masing-masing. Tsahh ^^
Puas nongkrong, kita balik ke
kodim. Eh, ternyata ada penambahan jumlah senior yang nginap. Alhamdulillah,
tambah rame. Selesai menunaikan shalat isya. Kami kembali ngobrol-ngobrol
dengan membentuk lingkaran di dalam sekretariat. Kemudian memantau kegiatan
adik-adik yang saat itu agendanya adalah pemberian matei. Materinya tentang
kompas. Mengingat dulunya aku masuk dalam krida Navigasi Darat, aku jadi ikut
pasang telinga baik-baik saat ka Hafiz, salah seorang senior menjelaskan
tentang kompas. Malu juga, udah banyak bagian yang terlupakan. Wah, nostalgia
lagi.
Jam 1 pagi aku memutuskan untuk
memejamkan mata, teman-teman yang lain masih rame ngobrol-ngobrol. Memang tidak
ada habisnya cerita dengan teman-teman pas reuni. Jam 3 dini hari, aku bangun.
Kedinginan dan digigit nyamuk. Mendekatlah aku ke kumpulan teman-teman yang
masih kuat begadang. Ada-ada saja yang mereka bicarakan, bahkan pembina kami
pak Barep Sumarah juga ikut nimbrung. Beberapa kemudian ada yang nyelutuk “laper”.
Akhirnya beberapa dari kita pergi ke pasar subuh Barabai. Ini pengalaman
pertama bagiku bisa menyaksikan transaksi di pagi buta. Rame. Meskipun kota
masih sangat sunyi, namun dipasar subuh kegiatan penjual dan pembeli tak
ubahnya seperti pasar pada siang hari.
Jam 2 lewat, adik-adik junior dibangunkan.
Aku ikut “beraksi” juga. Hehe. Tapi sayang, sebentar saja acaranya. Padahal aku
masih semangat. Selanjutnya istirahat menjelang subuh. Nah pada waktu ini
banyak yang tidur. Aku juga ketiduran sebentar sebelum azan subuh
membangunkanku kemudian. Selesai shalat subuh, kita duduk-duduk di aula. Nunggu
beberapa orang teman yang pulang tadi malam. Karena kita janjian mau jogging pagi
ini di Dwi Warna.
Ya, di Dwi Warna sekarang memang
sedang digalakkan acara car free day
tiap pagi minggu. Mirip di Murjani. Senangnya. Aku berniat minggu-minggu
selanjutnya aku bakal datang ke sini lagi kalau aku ada di Barabai. Oya, di Barabai
sekarang juga ada sepeda hias seperti di Jogja. Eh, jadi kangen Jogja J
Foto bareng setelah jogging |
Puas foto-foto, kita balik ke
kodim. Aku pun dengan berat hati harus pulang untuk menjalani aktivitas
selanjutnya dengan mata yang ngantuk. Hehe. Semoga momen-momen seperti ini
datang lagi. Aamiin.
Posting Komentar
Posting Komentar