Judul : 33 Kunci Menguak The Lost Symbol
Penulis : Thomas R. Beyer, JR.
Penerbit : Bentang
Tahun terbit : 2010
|
The Lost Symbol, sebuah novel yang menarik sekaligus menantang –bukan hanya bagi pengarangnya, melainkan juga pembacanya untuk menemukan kode-kode tersembunyi yang terserak di seluruh buku. Mulai dari sampul depan hingga sampul belakang. Dalam novel ini, Dan Brown piawai meramu fakta dan fiksi hingga melebur dalam harmoni. Jadi, mana yang fakta dan mana yang fiksi?
Temukan 33 panduan menguak:
- Pesan di sampul, di dalam teks, juga yang tersirat di dalam kisahnya, dengan bantuan riset yang impresif dan mendalam
- Rahasia tangan misteri, persegi empat ajaib Franklin, dan pendewaan George Washington
- Rahasia-rehasia tersembunyi di Washington, D.C. dan pesan rahasia Bapak Bangsa Amerika
- Fakta-fakta misterius Freemason dan ajarannya
- Petunjuk-petunjuk tersamar tentang kaitan nama-nama tokoh dalam The Lost Symbol dengan ajaran Misteri Kuno
- Juga serial Robert Langdon selanjutnya yang (mungkin) sedang dipersiapkan Dan Brown
**
Saking fenomenalnya The Lost Symbol, membuat banyak buku yang membahas tentang novel tersebut terbit. Salah satunya adalah buku ini, 33 Kunci Menguak The Lost Symbol. Di dalam buku ini dibahas dengan detail, 33 hal yang menjelaskan hal-hal yang tidak dijelaskan di dalam novel. Diantaranya telah disebutkan dalam back cover synopsis di atas. Disebutkan dalam buku ini bahwa si penulis, Beyer, mulai mempersiapkan naskah buku ini empat tahun sebelum novelnya sendiri terbit. Hal tersebut sekali lagi membuktikan bahwa The Lost Symbol memang menarik sebagian besar orang untuk mempelajarinya.
Petunjuk-petunjuk mengenai kemunculan novel ini, menurut Beyer sudah dituangkan Dan Brown melalui sampul novel sebelumnya, The Da Vinci Code. Dalam buku ini, Beyer selain menjelaskan kode-kode tersembunyi yang tertulis di sampul The Da Vinci Code yang menuntun kita tepat ke The Lost Symbol, ia juga menduga-duga beberapa kode tersembunyi yang terdapat pada sampul The Lost Symbol untuk menebak tema novel Dan Brown selanjutnya.
Di dalam buku ini juga dijelaskan bahwa perkumpulan Mason Bebas itu awalnya adalah perkumpulan tukang batu (hal 168). Sama sekali bukan suatu sekte yang menganut aliran atau kepercayaan tertentu. Namun pada perkembangannya, perkumpulan ini memiliki ritual-ritual khusus yang mewarnai pertemuan-pertemuan mereka. Bagaimana aku tidak merasa “ngeri” dengan kelompok ini? Meski Brown maupun Beyer menggambarkan mereka sebagai “perkumpulan yang aman”.
Aku menyukai kalimat ini yang tertulis di halaman 81. “George Washington dalam hidupnya menghindari upaya-upaya untuk menjadikannya raja dan menolak masa jabatan ketiga di kantor kepresidenannya, ia pasti akan merasa malu oleh pemujaan dan pendewaan terhadapnya setelah kematianyaa”. Ya, di Amerika, Washington selain dianggap sebagai salah satu Bapak Bangsa, ia juga bahkan didewakan oleh pengikutnya. Bagaimana tidak, lukisan The Apotheosis of George Washington menggambarkan hal ini. Apotheosis sendiri artinya perubahan menjadi Tuhan. Mungkin hal ini juga yang dialami oleh Nabi Isa AS, yang dianggap sebagai Tuhan oleh pengikutnya setelah kematiannya. Padahal ia sama saja dengan kita, manusia biasa.
Secara keseluruhan, buku ini layak dibaca setelah kita membaca novel The Lost Symbol. Di dalam buku ini setiap penjelasan hal tertentu dilengkapi dengan halaman dimana hal tersebut tertulis. Jadi sangat disarankan saat membaca ini juga memangku novelnya. Menurutku, The Lost Symbol memang merupakan sebuah mahakarya. Tidak hanya The Lost Symbol sebenarnya, tapi seluruh karya Brown. Bahkan di Middlebury, AS, tempat Beyer mengajar, simbologi novel-novel Dan Brown menjadi satu mata kuliah tersendiri.
Posting Komentar
Posting Komentar