Sering sekali aku membaca
“ramalan” karakter berdasarkan bulan lahir, golongan darah, zodiak, tahun
lahir, dan sebagainya. Dari beberapa yang disebutkan tersebut, hanya satu yang
kupercaya, yaitu karakter berdasarkan golongan darah. Selain karena setelah aku
membaca sifat yang tertulis di golongan darahku banyak cocoknya dengan sifatku, tapi juga karena
kupikir ada peran faktor genetiknya juga. Mungkin.
Sekarang ada yang lebih canggih
lagi di internet yaitu pembacaan karakter dengan cara menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Aku juga percaya ini, karena jelas jawaban yang kita
berikan pasti sesuai dengan karakter kita. Ada lagi pembagian karakter
berdasarkan tipe otak, apakah sensing
atau thinking. Aku juga percaya ini.
Permasalahannya adalah dari
berbagai macam karakter yang dikategorikan oleh para ahli tersebut, tak ada
satu pun yang sempurna. Semua karakter mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya ada yang pemalas namun kreatif, ada yang rajin namun kaku. Nobody is perfect memang benar
Namun sebagai manusia, usaha untuk mendekati kesempurnaan itu tetap penting dilakukan. Sempurna di mata Tuhan tentunya. Kalau di mata manusia, sempurna itu relatif. Tentang karakter alami dan usaha untuk menyempurnakannya, menurutku ketika individu memiliki pemahaman agama yang kuat, apapun
jenis karakter dasarnya maka ia akan terlihat lebih perfect. Bahkan sampai tidak terlihat lagi karakter
aslinya (yang jelek).
Misalnya orang yang mempunyai karakter malas, ketika ia memahami agamanya dengan baik maka ia akan segera mereduksi rasa malas tersebut. Begitu pula ketika orang yang tidak bisa mengendalikan diri ketika ajaran agama teraplikasi dalam hidupnya, maka ia akan terlihat sangat pandai menahan emosi. Kelebihannya menjadi maksimal dan kekurangannnya akan tereduksi.
Misalnya orang yang mempunyai karakter malas, ketika ia memahami agamanya dengan baik maka ia akan segera mereduksi rasa malas tersebut. Begitu pula ketika orang yang tidak bisa mengendalikan diri ketika ajaran agama teraplikasi dalam hidupnya, maka ia akan terlihat sangat pandai menahan emosi. Kelebihannya menjadi maksimal dan kekurangannnya akan tereduksi.
Tidak mudah memang mengubah nature, sifat bawaan. Perlu latihan untuk menjadi ahli di segala bidang. Seribu jam pengulangan, itu rumus matematis. Ditambah dengan pancaran cahaya iman yang tulus dari dalam hati, semakin sempurnalah pribadi. Baiknya dapat, berkahnya dapat. Sebab itulah, agama
menyempurnakan segalanya.
Posting Komentar
Posting Komentar