Judul : Kamu Bukan Bintang
Penulis : Ragil Romli
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Tahun terbit : 2009
|
Buku dengan tebal 170 halaman ini
bergenre motivasi dan pengembangan diri. Penulis, Ragil Romli, seperti yang
kubaca di biodata merupakan orang yang memang tertarik dengan dunia pengembangan
diri. Sesuai dengan isi buku yang berjudul Kamu Bukan Bintang Ini. Buku ini
ditulis untuk orang-orang yang merasa dirinya pecundang, bukan bintang.
Banyak pesan dan makna yang bisa
kita ambil dari buku ini. Dengan membaca buku ini seakan-akan kita telah
membaca beberapa buku dengan tema pengembangan diri best seller karena semuanya dirangkum dengan cermat oleh penulis.
Hanya saja cara penyampaian penulis dengan bahasa yang formal menurutku menjadi
nilai minus.
Aku menghabiskan untuk membaca buku
ini hampir seminggu, karena pusing duluan dengan bahasanya yang tinggi. Seandainya
gaya bahasa yang diangkat penulis sedikit lebih ringan, tentu akan membuat buku
ini semakin kece karena tema yang digarap juga cukup berat dan serius.
Ada beberapa cerita di buku ini
yang memotivasi dan menginspirasi. Hanya saja pada cerita yang entah keberapa
aku kecele karena kukira ceritanya sudah selesai tapi aku belum mendapatkan inti
ceritanya. Jadi heran. Eh ternyata di belakang ada lanjutan ceritanya.
Bagian yang paling kusuka dari buku
ini yaitu pada pengandaian waktu hidup menjadi waktu shalat dalam sehari
semalam. Waktu-waktu tersebut adalah:
Lail (jam 1-3) : usia 3-9 tahun
Subuh (jam 4-5) : usia 12-16
tahun
Dhuha (jam 6-12) : usia 19-38
tahun
Dzuhur (jam 13-14) : usia 40-44
tahun
Asar (jam
15-17) : usia 47-53 tahun
Maghrib (jam 18) : usia 56 tahun
Isya (jam 19-24) : usia 59-75
tahun
Misalnya sekarang aku berusia 22
tahun, berarti aku sedang memasuki waktu dhuha. Waktu dhuha sendiri terbagi
menjadi tiga, yaitu jam 6-8, jam 8-10, dan jam 10-12. Anggap saja aku sedang
berada dalam waktu dhuha yang pertama, yaitu usia sekitar 19-25 tahun. Pada jam
6-8 pagi ini, orang-orang biasanya belum “berangkat” ke tempat aktivitas hingga
jam 8 pagi. Namun bagi yang menyadari, mereka akan berangkat lebih pagi sebelum
jam 8. Beberapa orang yang beruntung menikmati masa kuliah di waktu ini,
sebagai aktivitas sebelum benar-benar “berangkat” ke dunia kerja. Namun bagi
sebagian orang lain yang telah memperhitungkan, mereka sudah mulai “berangkat” dengan
kerja keras untuk menuju ke “tempat kerja”.
Jadi apa 10 hal yang menjadikan
kita pecundang? Inilah karakter-karakter pecundang yang harus kita hindari,
yaitu berpikir gagal, bertindak asal, tak berani mengkhayal, berotak bebal,
sering kesal dan merasa menyesal, berpihak netral, tak berkeinginan kekal,
berperilaku nakal, bercita-cita dangkal, dan tak punya mental.
Posting Komentar
Posting Komentar