Aku tidak pernah mendapatkan kiriman kartu lebaran. Dulu,
ketika zaman kartu lebaran booming,
aku belum eksis =D Di masaku, ucapan selamat lebaran sudah bisa disampaikan
lewat kecanggihan telekomunikasi bernama telepon atau sms. Berkembang hingga
kini, via berbagai macam media sosial dengan internet sebagai induknya.
Meski begitu, aku pernah melihat wujud kartu lebaran di
rumah seorang kerabat. Kartu tersebut cantik sekali dan dipajang di lemari kaca
ruang tamu.
anekacontoh.wordpress.com |
Meski tujuannya sama, ucapan selamat lebaran dengan
perantara kartu lebaran dan telepon/internet menurutku ada perbedaannya. Beda
di feelnya itu lho. Kalau kartu
lebaran, sesuai dengan zaman keberadaannya, cara pengirimannya sedikit ribet
dan tidak efisien. Harus beli kartu lebarannya ke toko dulu, trus ditulisin,
baru dikirim via pos. Sebaliknya pesan via internet atau telepon, satu detik
saja setelah dikirim sudah bisa dibaca oleh penerima.
Yang mendapatkan pesan dari kartu lebaran pasti merasa sangat
istimewa sekali, karena sang pengirim rela berlelah-lelah demi mengirim pesan
selamat lebaran. Di zaman sekarang lho ya, jarang ada orang yang mau
ribet-ribet melakukan hal-hal “kecil” seperti itu. Sedangkan pesan via telepon
atau internet, akan banyak sekali orang yang bisa dikirimi satu pesan yang sama
dengan memilih fitur send to all atau
copy paste pesan.
Diam-diam aku berharap mendapat sebuah kartu lebaran di lebaran
kali ini ^^
#30HariNgeblogTemaRamadhan
Posting Komentar
Posting Komentar