Ini cerita seorang temanku yang
menurutku lucu meskipun sekaligus juga aku kasihan dengannya. Suatu
hari, temanku sebut saja si De, bersepeda motor dengan kecepatan sedang.
Tiba-tiba di depannya berjalan seorang pemuda yang dia ketahui gila (tidak
waras). Karena tidak memiliki syak wasangka apa pun, De memperlambat laju
motornya di belakang orang gila tersebut. Juga karena untuk melewati orang gila
tersebut pun saat itu sedang tidak memungkinkan karena jalan sempit dan dari
arah berlawanan ada beberapa motor yang sedang melewati jalan tersebut.
Tak disangka, orang gila tersebut
berbalik badan dan merentangkan tangan kanannya ke arah belakang dengan keras sehingga
mengenai wajah dan lengan kanan De. De tentu saja kaget dan sedikit oleng,
meski alhamdulillah tidak sampai jatuh. Setelah kagetnya reda, De langsung
melewati orang gila tersebut dan menggas motornya dengan kencang. Takut. Hihi. Kalau
aku tidak salah ingat, De bercerita saking shocknya
air matanya sampai menetes di jalan setelah kejadian tersebut. Rasanya campur
aduk katanya, kaget, sakit, dan takut jadi satu. Bahkan menurutnya, sesaat
setelah kejadian tersebut waktu terasa berhenti. Hingga ia bahkan tidak bisa
berkata atau melakukan apapun, sesaat sebelum menggas motornya kencang-kencang,
menjauhi si pelaku.
Kenapa kamu nggak memarahi orang gila tersebut atau balik memukulnya,
tanyaku iseng. Ih, ngapain juga orang
gila dilawan, jawabnya. Aku tambah ngakak. De cemberut kutertawakan, aku
segera minta maaf. Benar juga, orang gila mana bisa dihakimi. Wong dia juga mungkin nggak sengaja,
atau mungkin saja bahkan lupa dengan apa yang dilakukannya. Namanya juga orang
gila. Kemungkinan saat itu sih menurutku si orang gila ini merasa terganggu
dengan bunyi motor De yang melambat tepat di belakangnya. Atau dia menyangka De
akan menyakitinya, sehingga terjadilah “kasus” tersebut. Entahlah. Yang jelas kasihan
De, tangan dan bagian pipinya sedikit membiru lebam. Saat kejadian, kaca helm De
memang sedang terbuka saat itu katanya. Memang sedang apes dia saat itu.
Sejak kejadian De tersebut, aku
dan teman-teman yang lain berhati-hati jika bertemu dengan orang gila yang De
maksud, yang memang sering berkeliaran di jalanan sekitar kampus. Siapa sih
yang mau ditampar orang gila? Pasti
nggak ada ^^
Posting Komentar
Posting Komentar