Di daerah kalian, kue ini disebut apa? Di kampungku dinamakan wadai kek (wadai=kue, kek=dari kata cake). Di kampung temanku, di Kotabaru, kue ini disebut gelambin. Aneh ya namanya? ^^ Tapi secara umum, orang-orang Banjar menyebut nama ini dengan sebutan kue bolu.
Cara membuat kue ini sangat sederhana, cukup mencampurkan tepung terigu, gula, dan telur dengan takaran yang pas. Dikocok dan diaduk hingga mengembang, lalu ditambahkan mentega yang sudah dilelehkan. Pemanggangannya pun tidak dilakukan di oven, cukup di atas kompor menggunakan panci yang memang sudah tercetak bulat dan bolong di tengah. Kalau mau lebih simpel, adonan kue bolu tersebut juga bisa dikukus dalam panci berdandang. Rasanya tak kalah enak dengan yang dipanggang.
Ketika akan disajikan pada perayaan tertentu, resepsi pernikahan misalnya, kue ini akan diberi hiasan dengan butter cream warna-warni, yang meskipun terlihat indah namun sama sekali tak enak dimakan. Waktu kecil, aku pengen banget ikut menghias-hias kue tersebut menggunakan plastik berbentuk kerucut yang ujungnya terdapat cetakan sesuai bentuk yang diinginkan. Tapi aku tak pernah diijinkan menggunakannya, karena tentu saja takut hasil hiasanku tak rapi. Warna dasar kue ini sebenarnya adalah krem, namun pada beberapa produk kemasan yang menjual paket tepung untuk membuat kue ini juga terdapat pewarna seperti coklat yang mama gunakan seperti di gambar.
Kue ini terhitung sebagai makanan mewah di kampungku, jadi tidak heran kalau hanya pada perayaan hari-hari tertentu saja warga membuat kue ini. Di keluargaku sendiri, kue ini paling sering dibuat ketika lebaran. Namun terkadang, ada saat-saat istimewa ketika mama ingin membuat kue ini meskipun tidak ada perayaan apa pun. Ketika keluarga kecil kami terkumpul lengkap, misalnya. Maklum, sekarang ini kan aku, mama, adik, dan papa berada di empat penjuru yang berbeda.
Posting Komentar
Posting Komentar