Tikus putih pada gambar di atas adalah objek observasi penelitian teman-temanku. Sebelumnya pada praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan kami juga sudah pernah melakukan pembedahan mencit.
Pembedahan ini bertujuan untuk melihat secara utuh organ-organ dalam tikus/mencit, seperti hati, paru-paru, dan jantung. Tikus atau mencit yang digunakan berfungsi sebagai gambaran umum mamalia, khususnya manusia. Penelitian yang menggunakan tikus atau mencit biasanya adalah penelitian yang menguji-coba suatu senyawa atau obat-obatan apakah dapat bermanfaat atau bisa merusak organ dalam tubuh hewan. Ketika senyawa tersebut berpengaruh pada mencit, maka diasumsikan senyawa tersebut juga memiliki pengaruh yang sama pada organ tubuh manusia.
Gak kebayang kan kalau kita ingin meneliti kerusakan yang diakibatkan rokok pada hati manusia misalnya, kita menggunakan hati manusia beneran. Dalam kurun waktu satu tahun penelitian saja, ada berapa banyak manusia yang dikorbankan sebagai objek. Hiiiy. Mungkin saja sih menggunakan manusia sebagai objek penelitian, tapi itu jika si manusianya memang berniat menyumbangkan tubuhnya untuk ilmu pengetahuan (seperti di novel The Lost Symbol). Lagian, proses perizinannya tentu tidak semudah donor darah. Nyawa bray.
Untuk metode pembedahannya sendiri, kita harus menggunakan peralatan bedah yang biasanya ada dalam set, termasuk di dalamnya ada gunting, pisau, pinset, dan lain-lain. Ukurannya beragam tergantung objek yang kita bedah. Memulai bedahan biasanya dari bagian tubuh ventral bawah. Pertama-tama ditusuk sedikit agar kulitnya terbuka, baru dengan perlahan digunting hingga bagian atas dan arah guntingan ke dua arah sehingga bagian dalam tubuh bisa terlihat dengan jelas. Supaya tidak merusak organ tubuh yang akan diamati, mengguntingnya harus hati-hati. Mau mencoba? Jangan lupa pakai sarung tangan ya...
Gak kebayang kan kalau kita ingin meneliti kerusakan yang diakibatkan rokok pada hati manusia misalnya, kita menggunakan hati manusia beneran. Dalam kurun waktu satu tahun penelitian saja, ada berapa banyak manusia yang dikorbankan sebagai objek. Hiiiy. Mungkin saja sih menggunakan manusia sebagai objek penelitian, tapi itu jika si manusianya memang berniat menyumbangkan tubuhnya untuk ilmu pengetahuan (seperti di novel The Lost Symbol). Lagian, proses perizinannya tentu tidak semudah donor darah. Nyawa bray.
Untuk metode pembedahannya sendiri, kita harus menggunakan peralatan bedah yang biasanya ada dalam set, termasuk di dalamnya ada gunting, pisau, pinset, dan lain-lain. Ukurannya beragam tergantung objek yang kita bedah. Memulai bedahan biasanya dari bagian tubuh ventral bawah. Pertama-tama ditusuk sedikit agar kulitnya terbuka, baru dengan perlahan digunting hingga bagian atas dan arah guntingan ke dua arah sehingga bagian dalam tubuh bisa terlihat dengan jelas. Supaya tidak merusak organ tubuh yang akan diamati, mengguntingnya harus hati-hati. Mau mencoba? Jangan lupa pakai sarung tangan ya...
Posting Komentar
Posting Komentar