Kali ini aku ingin bercerita tentang proyek penelitian punya dosenku yang aku ikut membantu pengerjaannya. Tema penelitiannya adalah emisi gas rumah kaca dari sapi. Hah, sapi? Yup bener, sapi! Di dunia akademik, sapi merupakan salah satu sumber terbesar yang menyumbang emisi gas rumah kaca di bumi. Yang artinya, sapi adalah salah satu penyebab terjadinya global warming yang berasal dari efek rumah kaca.
Ribet ya kalau udah ngomong tentang hal-hal ilmiah. Mari kupermudah, aku hanya ingin bercerita tentang bagaimana cara pengambilan sampel gas dari si sapi tersebut. Ada beberapa ekor sapi yang diambil sampel gasnya. Satu-persatu mereka dimasukkan ke dalam chamber kedap udara yang terbuat dari mika/kaca. Kemudian pada menit-menit tertentu, gas diambil menggunakan syiringe yang terhubung ke bagian dalam chamber.
Untuk membuat sapi ini tetap tenang di dalam chamber tertutup, tentu saja dia harus dikasih makan terlebih dahulu dan rumput pun harus tersedia di dalam chamber tersebut. Selain itu, ada kipas kecil (tenaganya dari aki) di atas punggung sapi yang dilekatkan pada langit-langit chamber untuk membuat udara dalam chamber berputar agar si sapi tidak merasa terlalu kepanasan.
Setelah sampel gas diambil, baru deh sampel gas tersebut dianalisis di laboratorium dengan alat yang bernama chromatography gas. Dari hasil analisis tersebut kemudian baru dihitung menggunakan rumus-rumus tertentu dan bisa diambil kesimpulan apkah benar gas dari sapi berbahaya bagi lingkungan dan dapat meningkatkan efek rumah kaca di bumi.
Segitu dulu deh ya ceritaku mengenai persapian dan gas ini. Nanti kuceritakan lagi hal-hal menarik dari penelitian-penelitian yang kulakukan, baik penelitianku ataupun penelitian proyek dosen yang aku ikut serta di sana.
Posting Komentar
Posting Komentar