Mengapa buku Finchickup ini kukatakan sebagai anugerah bagi para ladies? Karena isinya girlie banget. Isi buku ini sangat sesuai dengan pemikiran para wanita modern saat ini. Seperti motto yang tertulis di cover buku ini, Invest but still shopping and spa? No worries, Ladies! Yup, di dalam buku ini meskipun dibahas tentang pengelolaan keuangan tapi kita sebagai perempuan juga tidak dilarang untuk memanjakan diri dengan belanja atau nyalon. Bagaimana caranya?
Nah, inilah asyiknya buku ini. Di sini dibahas tips dan trik menyiasati keuangan agar tidak bocor meskipun dalam hal-hal kecil. Buku ini dimulai dengan membedah mindset kita tentang perencanaan keuangan. Intinya perencanaan keuangan bukan hanya milik mereka yang memiliki penghasilan gede. Penghasilan pas-pasan pun kalau diatur dengan baik dapat membuat kita financial freedom, efeknya pun meluas seperti hidup kita jadi tenang dan lain sebagainya.
Penulis juga membedah tentang serba-serbi pengeluaran yang paling mungkin membuat kita kere di akhir bulan. Dalam buku ini penulis pun menulis tentang utang, dia berpendapat bahwa tidak semua utang itu jelek. Ada utang yang kalau dimanajemen dengan benar akan memberikan manfaat yang lebih besar. Contoh utang yang baik adalah utang membeli rumah dan mobil, karena dua benda tersebut untuk sebagian besar kita amat mahal untuk dibeli secara tunai. Ya kan?
Judul : Finchickup, Financial Check Up for Ladies
Penulis : Farah Dini Novita
Penerbit : B-first
Tahun terbit : 2014
|
Nah untuk para pekerja, asuransi juga penting untuk diketahui dan diaplikasikan tentunya. Penulis bilang, asuransi berfungsi sebagai proteksi untuk kejadian yang tidak terduga dan berdampak pada keuangan keluarga. Aku jadi mulai berpikir untuk mendaftarkan papa ke perusahaan asuransi. Seperti kata penulis, mendaftarkan seseorang ke asuransi jiwa atau kesehatan bukan berarti mendoakan orang tersebut kenapa-napa. Tapi ya itu tadi, untuk proteksi keuangan di masa depan. Seandainya tidak terjadi apapun, tidak ada ruginya bagi kita. Premi yang kita angsur setiap bulan juga biasanya tidak terlalu besar. Hal ini sama kasusnya dengan saat kita membeli ban serep untuk mobil. Meskipun belum tentu selama perjalanan kamu menggunakannya, kamu tentu merasa lebih aman dan tenang jika tiba-tiba terjadi sesuatu dengan ban mobilmu (halaman 107).
Pembahasan selanjutnya tentang tujuan keuangan. Terimakasih mbak Dini telah membuatku bisa memetakan lebih jelas mengenai tujuan keuangan. Yup, dalam hidup ini kita memang harus punya tujuan, termasuk tujuan keuangan. Tujuan keuangan ini ada yang untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Untuk tujuan jangka menengah dan panjang, kita bisa mencapainya dengan cara menabung dan investasi. Menurutku di bab inilah inti dari buku ini berada. Investasi! Kata ini begitu sering memasuki gendang telingaku dan terlihat di visualku akhir-akhir ini. Karena seperti yang sudah pernah kubilang sebelumnya, aku mulai tertarik dengan dunia bisnis dan keuangan. Kalau tidak, mana pula aku mau beli dan baca buku ini. Hehe.
Kembali ke pembahasan tentang investasi. Sejak awal hingga ke sebelum pembahasan ini, aku membacanya dengan santai. Nah, mulai halaman 136 yang membahas tentang reksadana, mulai deh puyeng. Apalagi selanjutnya ada berbagai istilah lain seperti manajer investasi, saham, return, obligasi, sukuk, dan trading. Well, mau tak mau aku harus membaca pelan-pelan. Bahkan kadang ada yang harus kuulang karena belum paham. Maklumlah, ini kali pertama aku mencermati setiap point yang ada di dunia investasi.
Pada bab selanjutnya, pembahasan mulai cair, aku juga bisa mengendurkan urat saraf bacaku. Bab bedah cashflow dan networth cukup membantu untuk aplikasi managing keuangan kita. Bab yang selanjutnya juga perlu dicermati, yaitu tentang kendala-kendala yang ada dalam perencanaan keuangan. Selain kendala, dalam bab ini juga tentu terdapat bagaimana solusinya.
Ada yang masih merasa pemasukannya kurang? Di akhir buku ini terdapat beberapa contoh alternatif penghasilan. Mudah dipraktikkan kok, asal niat kita besar. So, don't worry, Ladies and say YES to financial freedom.
Posting Komentar
Posting Komentar