Salah satu dari sedikit acara yang kufavoritkan di televisi adalah Hitam Putih di Trans 7. Waktu tayangnya yang pas dengan jam makan malam keluargaku adalah faktor utama yang membuatku "sempat" menonton acara tersebut, karena kebetulan ruang makan di rumahku juga berfungsi sebagai ruang keluarga yang ada televisinya. Selain itu konten acaranya yang kebanyakan inspiratif juga membuatku enggan melewatkan setiap episodenya.
Mengapa kubilang "kebanyakan", karena ya selain bintang tamu yang inspiratif kadang di Hitam Putih juga diundang bintang tamu yang entertainer. Jenis bintang tamu yang seperti ini kadang kalau memang ga ada "isi"nya, bisa aku lewatkan dengan pindah channel atau melakukan aktivitas lain dengan tujuan berleha-leha. Ya, malam memang waktunya beristirahat bagiku.
Oke, itu sekilas tentang acara Hitam Putih. Aku ingin membahas tentang episode yang baru saja kutonton (episode 10 September 2015), mengenai pekerjaan unik yang berkaitan dengan makanan. Bintang tamu yang pertama merupakan pemilik warteg kreatif yang mendisplay makanannya seperti makanan kelas atas. Kebetulan aku ketinggalan pas segmen pertama waktu dia diwawancarai jadi kurang tahu detail bagaimana caranya memulai usaha warteg kreatif ini.
Bintang tamu yang kedua adalah seorang food displayer. Jadi mbak ini membuat minatur makanan dari bahan clay, gile mirip banget sama aslinya! Awalnya dari hobi yang bikin minatur bangunan atau kendaraan, lalu beralih khusus ke food display. Harganya wow banget lo, ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk satu porsi display makanan. Bintang tamu yang ketiga adalah food blogger. Hobi blogger yang satu ini memang makan.
Namun hobi yang kelihatannya sepele dan menyenangkan ini rupanya menghasilkan rupiah yang tidak sedikit, sekitar 30 juta rupiah per bulan. Ckck. Padahal dia masih kuliah lho. Isi blognya bercerita tentang review makanan di ratusan restoran yang pernah ia datangi. Gak main-main lho, ternyata blognya mendapat reward dari beberapa media internasional.
Aku setuju dengan apa yang Deddy Corbuzier katakan, bukan tentang makanan yang banyak menghasilkan beragam pekerjaan tapi tentang jenis pekerjaan yang unik. Jenis pekerjaan yang tidak familiar di telinga anak-anak ketika ia mulai menyebutkan beragam profesi sebagai cita-citanya bahkan bagi masyarakat umum.
Yup, ada banyak cara untuk bertahan hidup (baca: mencari uang) dan yang lebih penting adalah menyenangkan sekali ketika hobi kita dapat menghidupi kita. Melakukan hobi yang dibayar menurutku adalah tingkat kesuksesan tertinggi seorang manusia, karena hal ini menciptakan rasa bahagia lahir batin. Bukan begitu? []
Posting Komentar
Posting Komentar