Judul : Crossroad, Tentang Roadtrip,
Toraja, dan Pilihan Hati
Penulis : Rossa Indah
Penerbit : Qanita
Tahun terbit : 2014
|
Penyebab aku membeli buku ini adalah kata "roadtrip"nya yang memikat. Saat membaca judulnya aku sudah curiga bahwa novel ini bertema traveling. Meskipun sama sekali belum pernah mendengar nama penulisnya dan tidak familiar dengan penerbitnya, alih-alih membaca resensinya. Yeah, buku ini salah satu buku yang kubeli dari hasil cuci mataku ke toko buku.
Setelah kubaca, aku menyimpulkan bahwa novel berjumlah 336 halaman ini isinya bukan hanya tentang traveling tapi juga tentang perjalanan dua hati. Poin yang terakhir benar-benar bikin aku baper. Entah karena jarang baca teenlit lagi, atau karena jarang baca cerita cinta dalam traveling, atau karena si penulis memang piawai menyusun kata-kata sehingga aku bisa merasakan kegalauan yang dialami oleh tokoh cewek dalam novel ini.
Secara umum novel ini bercerita tentang liburan 4 hari seorang cewek Jakarta ke Sulawesi Selatan dengan tujuan utama ke Toraja. Di Makasar, Rossa (nama cewek bankir ini) ditemani oleh Teddy, seorang teman blogger (dan chatting) yang bekerja di sana. Kebetulan si Teddy diberi pinjaman mobil oleh bosnya di kantor sehingga dapat digunakan selama ngetrip ke Toraja. Sempurna banget ya kedengarannya?
Eitts, tapi tunggu di tengah perjalanan kedua teman (baru) ini ternyata sama-sama mengalami konflik batin. Bukan masalah yang sepele jika kemudian hati kita jatuh di tempat yang tidak seharusnya, itu satu untuk Rossa. Terlebih Teddy pun sudah punya Ibu Negara di dalam hatinya. Crush macam apa yang akhirnya mereka ciptakan dalam 4 hari kebersamaan mereka?
Aku cukup puas dengan cerita yang tersaji dalam novel ini. Meski kuyakin novel ini berangkat dari kisah nyata penulis. Entah berapa persen fiksinya. Kalaupun semuanya fakta, tidakkah Rossa seharusnya merasa was-was kalau akhirnya buku ini sampai ke tangan Dewy, Sang Ibu Negara-nya Teddy?
Bagian yang paling berkesan bagiku dari novel ini adalah ketika mereka berdua menonton bareng final Liga apalah. Rossa yang sama sekali nol soal bola rela ikut duduk di bangku penonton kafe. Pembicaraan di jalan pulang setelah acara itu adalah hal yang paling melting bagiku.
Kelebihan utama dari buku ini adalah informasi perjalanan ke Toraja yang lengkap dan real. Terlebih, penulis juga memberikan bonus tips perjalanan di bagian belakang novel dengan judul One Day Trip in Toraja. Kekurangannya mungkin ceritanya kurang lama. Hehe. Oke ini subjektif banget. Aku terlalu terbawa dengan drama yang terjadi antara Rossa dan Teddy yang hanya terjadi selama 4 hari.
Posting Komentar
Posting Komentar