Mandi 7 bulan adalah ritual yang masih eksis di Indonesia. Dilaksanakan oleh keluarga yang memiliki perempuan hamil dengan usia kandungan 7 bulan. Ada banyak ragam pelaksanaannya di tiap daerah. Di kampungku sendiri mandi 7 bulan dilaksanakan dengan sederhana. Tujuan utamanya adalah agar anak yang akan dilahirkan sehat walafiat.
Peralatan mandi 7 bulan |
Karena aku belum pernah mengalaminya, jadi aku tidak ingat bagaimana detail pelaksanaannya. Saat melihat ritual ini aku tidak begitu mencermatinya. Namun secara umum mandi 7 bulan yang sering dilaksanakan oleh keluarga besarku memiliki tahapan sebagai berikut. Wanita hamil duduk di sebuah kursi lalu dimandikan oleh bidan kampung tertua dengan beragam air yang dipercaya memiliki kebaikan untuk ibu dan calon bayi.
Acara mandi 7 bulan ini menurutku mirip dengan acara mandi sebelum nikah (bemandi-mandi). Hanya saja kalau mandi sebelum nikah, yang memandikan adalah sesepuh wanita yang dituakan di kampung. Kesamaannya dengan acara mandi sebelum nikah mungkin ada pada kelopak mayang yang dipukul dan dialiri air hingga ke kepala wanita hamil.
Setelah acara mandi selesai, si wanita hamil kemudian dibawa ke dalam rumah dan melakukan satu-dua ritual dengan dibimbing oleh bidan kampung. Di depannya sudah tersedia 41 macam kue sebagai syarat acara ini. Kue-kue tersebut juga merupakan penganan yang akan dibagikan ke tamu-tamu yang hadir. Kue-kue tersebut dapat dimakan setelah dibacakan doa selamat untuk calon ibu dan bayi yang terdapat dalam perutnya.
Pelaminan mandi 7 bulan |
Di daerah Martapura khususnya untuk keturunan Gusti, bangsawan kerajaan Banjar, mandi 7 bulan dilaksanakan dengan mewah sampai pakai pelaminan seperti respsi pernikahan. Mungkin ada juga beberapa ritual yang berbeda. Aku pernah melihatnya pada acara mandi 7 bulan kakak ipar sahabatku yang memang keturunan Gusti.
Posting Komentar
Posting Komentar