Pada awalnya aku salah mengira tentang
novel ini. Kubeli sekaligus dengan novel dari penulis yang sama dengan judul
Takhta Mahameru (Altitude 8888). Karena dari judul yang sama-sama berbau
pendakian, aku kira novel ini merupakan sekuel lanjutan dari novel Takhta
Mahameru. Setelah aku akhirnya menamatkan novel tersebut dan mendapati tak ada
cerita yang bersambung, lunturlah harapanku karena sebenarnya aku mengharapkan
lanjutan cerita dari Faras dan Ikhsan.
Judul: Rengganis (Altitude 3088) Penulis: Azzura Dayana Penerbit: Indiva Media Kreasi Tahun terbit: 2014 |
Berbulan-bulan kemudian, barulah novel
ini kubuka dan kubaca. Not bad. Tapi ada beberapa hal yang kucatat mengenai
novel ini, yaitu:
1. Saat membaca judul Rengganis, aku kira
itu adalah nama tokoh utama dalam novel ini. Well karena aku belum pernah
mendengar cerita tentang Sang Dewi Putri Kerajaan Majapahit ini sebelumnya.
Pegunungan Argoporo pun tak familiar di telingaku.
2. Hingga ke puncak pendakian yang pertama,
itu sekitar setengah dari jumlah total halaman novel ini belum terdapat konflik
yang berarti. Sehingga jalan cerita novel ini sangat datar hingga ke
pertengahan.
3. Tidak ada tokoh yang diutamakan
dalam novel ini, setidaknya itu yang kutangkap. Namun di akhir novel sedikit
kelihatan bahwa Dewo adalah tokoh utama dari delapan sekawan dalam satu tim
pendakian ini.
4. Detail cerita tentang persiapan
pendakian dan saat pendakian yaitu tentang bekal dan konsumsi sangat detail
dijabarkan oleh penulis.
5. Menurutku detail tentang tokoh utama
yang terdapat pada bagian belakang novel ini sebaiknya diletakkan di awal
sebelum bab awal pendakian. Aku sendiri sedikit kebingungan dengan jumlah tokoh
utama yang agak banyak, 8 orang. Menghafal ciri dan karakter mereka satu-satu
itu sedikit sulit.
Qoute yang kusukai dalam novel ini yaitu:
“Mereka mendaki karena mengaku mencintai
alam. Tapi mereka sendiri yang mengkhianati cinta itu. Sesungguhnya bukan alam
yang mereka cintai, tapi diri mereka sendiri.” (hal 113)
“Tapi begitulah, karena pada dasarnya
tanah bersifat bersih dan membersihkan maka itu bukanlah masalah besar”(hal 75)
Posting Komentar
Posting Komentar