Jarang-jarang aku bisa liburan di
hari kerja seperti ini. Jadi ceritanya kemarin itu aku diajak suami untuk ikut liburan bersama teman-teman sekantornya. Karena memang disarankan untuk mengajak anak, istri, atau suami. Di lab pun tidak ada sampel baru, sehingga aku memberanikan diri untuk minta izin ke manajer teknis agar
bisa libur 2 hari. Selasa Rabu. Beruntunglah beliau mengizinkan setelah
bertanya apakah pekerjaanku di lab sudah aman untuk ditinggal.
Jam 6. 30 pagi Selasa aku dan suami
sudah meluncur menuju tempat perjanjian, dimana bus yang akan membawa kami
menunggu. Sampai disana jam 7 kurang sedikit, alhamdulillah belum terlambat
malah sebagian besar teman-teman suami ada yang belum datang. Jam 7.40 barulah
bus berangkat. Ini akan merupakan menjadi perjalanan yang panjang, 9-10
jam di bus, bukan waktu yang sebentar. Jam 11.30an kita mampir di Banjarbaru.
Ternyata ada ketidakberesan pada ban bus sehingga sang sopir berhenti
di bengkel untuk memperbaikinya. Sambil menunggu, kita makan pencok, shalat
zuhur, dan makan siang. Sekitar jam 01.30 siang barulah kita berangkat lagi.
Kali ini tanpa mampir, 4,5 jam berikutnya sampailah kita di Pantai Angsana, tempat tujuan liburan utama kita. Wah wah senangnya bisa melihat pantai ini
untuk yang kedua kali.
Perkebunan Sawit di Kanan Kiri Jalan menuju Pantai Angsana |
Menurut pengamatanku, tak ada yang
berubah dari Pantai Angsana. Jalan masuk menuju kesana pun masih tanpa aspal
dengan kanan kiri dipenuhi perkebunan sawit. Tempat kita menginap kali ini ada di ujung kiri pantai. Lumayan enak penginapannya namun aku dan suami bersepakat untuk tidur
di tenda saja malam ini. Sayang sudah membawanya jauh-jauh dari rumah. Hehe.
Happy Holiday Girl =D |
Azan maghrib tiba saat kita sampai ke
Angsana sehingga agenda pertama yang kita lakukan disana adalah bersih-bersih, mandi, shalat, dan makan. Barulah setelah itu acara bakar jagung. Kita menggelar terpal agak menjorok ke tengah dan makan jagung bakar
disana sambil ngobrol-ngobrol.
Petugas Bakar Jagung
|
Yang nunggu jagungnya selesai dibakar =D
|
Jam 10 lewat para ibu-ibu dan anak-anak
mulai tepar dan mulai meringkuk di kamarnya masing-masing. Aku dan suami pun
mulai mendirikan tenda. Aku masuk lebih dulu ke dalamnya dan mulai petualangan
tidurku. Sekitar jam 2 malam, suami pun masuk tenda. Cuacanya gerimis saat itu.
Alhamdulillah keadaan dalam tenda baik-baik saja. Tidak sampai membuat kita
harus berteduh ke penginapan.
Pagi datang dengan cerah. Setelah shalat
subuh kita jalan-jalan ke tepi laut dan foto-foto. Setelah itu aku dan suami berjalan santai
menuju ujung kanan pantai yang berlawanan dari tempat penginapan kita. Di ujung sebelah sana ternyata ada resort mewah. Hanya orang-orang tertentu yang tertarik menginap disana. Padahal, menurutku jauh lebih seru tidur di dalam tenda
daripada di dalam resort yang berupa gedung bertingkat tersebut.
Balik ke penginapan, kita sarapan.
Setelah itu bersiap-siap untuk snorkeling. Yang belum pernah tentu saja antusias. Masih sama dengan pengalamanku pertama kali, perjalanan menuju tengah laut sangat menyenangkan. Foto-foto dan
bahkan sempat membuat video. Setengah jam kemudian sampailah kita di tempat
snorkeling. Teman-teman suami semangat nyebur ke area snorkeling, tapi tak lama kemudian mereka naik ke perahu lagi. Asin banget air lautnya, kata mereka. Haha. Yang tidak ikut
nyebur ke laut mulai merasakan mabuk laut karena perahu bergoyang-goyang tanpa
berjalan. Karena aku sudah tahu hal ini, maka selama mungkin aku terus berada di laut
dengan pelampung yang mengamankanku dari bahaya tenggelam.
Sebelum nyebur, foto bareng dulu |
Happy Snorkeling |
Setelah semuanya puas menikmati bawah
laut, perahu mulai dikemudikan berbalik menuju pantai. Wih dingin benar karena
pakaian kita basah. Satu yang kucamkan, jika aku kesini lagi aku harus membawa
air minum dan selimut agar tidak ikut-ikutan pusing dan kedinginan di perjalanan
pulang.
Sampai di penginapan kita langsung mandi dan makan siang. Istirahat sebentar, setelah itu kita beberes pulang. Bada shalat zuhur
yang dijamak dengan ashar, sekitar jam 12.40 kita mulai berangkat pulang. Bye
Angsana, terima kasih telah menjadi tempat elok yang memanjakan mataku.
Jembatan adalah spot foto favorit banyak orang di Pantai Angsana |
Wefie keluarga besar istri-istrinya suami |
Di Desa Jorong kita mampir untuk beli
oleh-oleh. Barang yang dijual adalah ikan laut yang diasinkan dan kerupuk ikan. Di Martapura
waktu maghrib kita makan sekalian shalat maghrib dan isya. Jam 12 malam kurang sedikit barulah aku dan
suami tiba di rumah. Liburan singkat yang indah dan melelahkan.
Posting Komentar
Posting Komentar