Judul: Cinderella Tuathina
Penulis: Mimosa Q
Penerbit: Gramedia
Tahun terbit: 2012
|
Cerita singkat isi
novel ini yaitu tentang seorang gadis bernama Sadira yang bekerja sebagai housekeeper. Ia pernah mencintai
laki-laki sempurna bernama Zeus. Karena
banyak hal yang tidak ia pahami, Zeus menjauhinya. Kini ketika ia mulai
berusaha melupakan Zeus, Zeus kembali datang dan untuk kedua kali ‘mencampakkannya’
kembali. Di tengah lautan patah hati, seorang Alvaro menyelamatkan dan
menghangatkan hatinya.
Waktu pun berjalan
dengan luka Sadira yang hampir mengering. Namun dewa bernama Zeus kembali
datang menghampiri Sadira membawa serumpun penjelasan yang Sadira cari selama
ini. Ternyata semuanya hanya salah paham. Sadira dilema, kembali ke Zeus atau
menggapai Alvaro yang mulai membuatnya nyaman?
Ketiga tokoh utama
dalam novel ini mempunyai karakter kuat yang kusuka. Sadira pekerja keras, Zeus
cool, dan Alvaro dewa penyelamat yang
charming. Setting negara Tuathina
mengajakku traveling sebentar untuk menengok negara kecil yang sebelum membaca
novel ini tak pernah kudengar namanya.
Dunia housekeeper juga menjadi tidak asing
lagi setelah aku membaca novel ini. Wah ternyata ada banyak ‘senjata’ para
housekeeper yang setiap hari mereka pegang. Ada beberapa aturan dalam membersihkan
kamar hotel dan sistem kerja mereka yang baru aku tahu setelah membaca novel
ini. Keren.
Ada satu quote yang
kusukai dari buku ini yaitu pada halaman 124
“Kalau tidak
berani membuat riak, bagaimana bisa berharap dirimu menjadi ombak?”
Bagian terfavoritku
ada pada hal 192 ketika Alvaro terlonjak mendapati Sadira telah berada di
rumahnya saat ia memikirkan wanita itu. Drama banget. Sayang sekali pada ending
yang bahagia tidak dijelaskan bagaimana akhir dari hubungan ketiga tokoh utama.
Hanya ada 2 tokoh utama yang berbahagia, nasib satu orang lainnya seakan
terlupa dan terlewat untuk diceritakan. Padahal itu hal penting dalam novel
agar penyelesaian terhadap konflik tidak seperti dibuat-buat.
Tapi bagaimanapun
novel ini manis. Cocok dibaca untuk hati yang percaya bahwa cinta itu ada.
Posting Komentar
Posting Komentar