Tahun
ini, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIX Tingkat Provinsi Kalimantan
Selatan diadakan di kabupatenku. Event yang cukup langka sebenarnya karena
tidak setiap tahun, Barabai punya acara tingkat provinsi seperti ini. Sejak seminggu
sebelum acara ini dilaksanakan, Kabupaten HST khususnya Kota Barabai
mempercantik diri agar sedap dipandang oleh para tamu yang akan berdatangan
dari seluruh penjuru Kalimantan Selatan. Umbul-umbul bertulisan MTQ terpasang
rapi di pinggir jalan utama kota. Tak ketinggalan, dari kota hingga ke desaku
di setiap halaman rumah bendera merah putih berkibar sebagai bentuk penyambutan
bagi para kafilah peserta MTQ. Barabai menjadi meriah seperti saat peringatan
17 Agustus.
Event
ini dilaksanakan selama kurang lebih satu minggu, yaitu pada tanggal 16 hingga
22 Desember 2016. Jumat malam, 16 Desember 2016 dilaksanakan acara pembukaan
MTQ. Acaranya bertempat di Lapangan Dwi Warna, pusat hiburan utama Kota
Barabai. Panggung-panggung megah tempat acara telah bersiap sejak beberapa hari
sebelumnya untuk event ini. Aku pun turut hadir untuk menyaksikan
kemeriahannya.
Aku
dan suami datang sebelum acara dimulai, meski begitu orang-orang sudah banyak
memenuhi lapangan. Di panggung utama ada seorang penyanyi wanita yang
menyanyikan lagu religi. Hiburan kemudian dilanjutkan dengan penampilan grup
nasyid beranggotakan 4 orang cewek berkostum pink dan seorang cowok. Sambil
mendengarkan nasyid dan menunggu acara dimulai, kami berkeliling melihat
berbagai stand yang ada di sekeliling lapangan. Ada banyak stand perwakilan berbagai
kabupaten dari seluruh Kalimantan Selatan. Aku hanya melihat sekilas tanpa
masuk ke dalam, seperti yang kulakukan pada setiap expo yang kukunjungi.
Ketika
acara mulai, aku dan suami sudah kehilangan akses untuk menonton di barisan
paling depan karena penonton yang sudah membludak. Banyak sekali. Jadilah kami
hanya menonton pawai kafilah lewat layar besar yang tersedia di samping
panggung utama. Setelah seluruh kafilah berlalu, ada hiburan berupa tarian
kolosal. Tarian ini berjudul Panji-panji Tauhid yang menceritakan sejarah magis
sebuah masjid di Desa Jatuh, Kecamatan Pandawan, Hulu Sungai Tengah. Sejarah
ini berkaitan dengan perjuangan rakyat melawan penjajah. Tarian kolosal ini
dibawakan oleh sekitar 50 siswa-siswi MAN 1 Barabai. Aku melihat persembahan
ini lewat layar lebar, tidak terlalu rugi juga jika dibandingkan dengan
menyaksikannya langsung. Karena pengambilan sudut video menggunakan drone membuat tarian kolosal ini sangat
layak dinikmati dari sudut pandang atas.
Setelah
itu acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh qari
internasional beserta sari tilawahnya. Aku merinding mendengar ketika suara
merdu keduanya memenuhi langit kota. Sangat merdu. Selanjutnya berturut-turut
ada sambutan dari Wakil Bupati HST, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, dan Gubernur
Kalsel. Bapak wakil bupati sebagai ketua panitia acara menyebutkan bahwa jumlah
peserta MTQ tahun ini sekitar 1000 orang lebih, karena ada banyak cabang yang
dilombakan. Oya, bapak bupati sedang berhalangan hadir karena beliau sedang
melaksanakan ibadah umrah di tanah suci.
Tilawah |
Sambutan
dari kepala kanwil kemenag biasa saja, tidak ada yang berkesan bagiku. Sebaliknya,
sambutan dari bapak Gubernur Kalsel mampu mencuri perhatianku. Beliau membuka
sambutannya dengan menyanyikan lagu mars MTQ. Sambutan kemudian diisi dengan
pesan singkat, lalu beliau menutupnya dengan sebuah puisi yang disadur dari
surat Al-Kahfi. Whuah, keren juga ternyata beliau berpuisi. Tepuk tangan bergema
menutup sambutan beliau sekaligus membuka secara resmi event musabaqah ini.
Selfie duluuu |
Pembukaan
acara dilanjutkan dengan parade kembang api selama kurang lebih 10 menit.
Keren, keren, keren. Acara selanjutnya adalah pengibaran bendera MTQ oleh
Paskibra HST dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars MTQ. Setelah doa maka
rangkaian acara pembukaan MTQ telah selesai. Segala perlombaan akan
dilaksanakan hingga satu minggu ke depan.
Kembang api di atas panggung |
Sebagai
penutup acara pembukaan pada malam hari itu tampillah Fatin Shidqia Lubis. Inilah
acara hiburan yang paling ditunggu warga Barabai sebenarnya. Fatin menyanyikan
sekitar 7 lagu berturut-turut selama setengah jam diiringi oleh teriakan histeris
para fansnya. Di suatu saat, ketika ia sedang bernyanyi datanglah seorang anak
ABG berjilbab diantar oleh seorang kru panitia. Bukan hanya penonton, Fatin pun
tampak terkejut dengan kehadirannya. Aku dan suami sempat berspekulasi bahwa
mungkin anak tersebut adalah keluarga pejabat. Suudzon. Karena setelah Fatin
selesai bernyanyi, si MC langsung menghampiri dan mengatakan bahwa si ABG
beruntung ini sedang berulang tahun pada hari itu. Wah, benar-benar hadiah
ultah yang tak terlupakan pastinya.
Di booth MTQ |
Acara
selesai jam 11.30. Malam sekali. Namun, acaranya cukup berkesan. Aku serasa menonton
live music atau konser tanpa perlu berjejal
seperti pada saat nonton konser penyanyi hits di daerah.
Acara
penutupan MTQ pada Kamis malam, tanggal 22 Desember kurang seru jika
dibandingkan dengan acara pembukaan. Aku hadir lagi, kali ini bersama romongan big family. Cuaca yang kurang mendukung,
yaitu gerimis yang cukup membuat basah tidak menyurutkan niat para penonton
untuk hadir di acara penutupan ini. Kali ini aku tidak standby menghadap panggung. Selain karena sudah tidak dapat melihat
panggung dengan jelas karena tertutup oleh banyaknya penonton yang lebih dulu
memadati lapangan, juga karena acara hiburannya yang kurang menarik hati.
Stand Kuliner Jepang |
Jadilah
kami hanya berkeliling lapangan sambil wisata kuliner. Sesekali berhenti untuk
membeli camilan atau bahkan hanya ngobrol dengan teman yang kebetulan bertemu
di sana. Kami berhenti agak lama di dekat gerobak penjual STMJ untuk
menghangatkan perut di cuaca dingin malam itu. Ketika kembali ke area lapangan,
panggung utama sedang diisi oleh 4 orang bapak ibu yang bertugas menyampaikan
pengumuman hasil perlombaan seminggu ke belakang.
Awalnya
kami menunggu sambil mendengarkan isi pengumuman. Alhamdulillah, perwakilan HST
meraih juara di banyak cabang perlombaan. Subhanallah, keren sekali. Cabang
yang juaranya paling kukagumi adalah cabang tafsir berbahasa inggris. Hello, can you tell me how difficult this
competition? Di akhir-akhir pengumuman disebutkan bahwa yang meraih juara
umum adalah Kabupaten HST, menyusul kemudian Kota Banjarmasin, dan Kabupaten
Banjar.
Family time |
Hampir
dua jam kami menunggu pengumuman-pengumuman tersebut selesai. Namun, ternyata
ada banyak sekali lampiran keputusan juri yang harus dibacakan pada malam itu.
Ketika jam menunjukkan jam 12 malam, kami akhirnya menyerah karena pertimbangan
mata yang sudah mengantuk. Sedang dari 4 orang yang berada di panggung, masih
ada satu orang lagi yang belum membacakan hasil pengumuman. Kami pun pulang
dengan kenyataan tidak sempat menyaksikan nasyid yang akan dibawakan oleh
Haddad Alwi yang kabarnya akan menjadi hiburan penutup pada rangkaian acara MTQ
Nasional XXIX Provinsi Kalimantan Selatan tersebut.
Di depan panggung |
Seluruh dokumentasi video acara MTQ yang kuceritakan di atas dapat dilihat di akun youtubeku.
Ycratenad-ba-Glendale Kelly Campos https://wakelet.com/wake/nj0iAf4h3DlJI3g_A63Bo
BalasHapusulmicootu