Personal branding, apaan tuh?
Personal branding
adalah proses memperkenalkan diri oleh seseorang kepada lingkungan sekitar
melalui berbagai media. Personal branding
erat kaitannya dengan marketing, baik
untuk produk berupa jasa mau pun untuk produk berupa barang yang disediakan
oleh orang yang mem-branding dirinya.
Hasil dari sebuah personal branding
adalah sebuah merk diri. Ketika merk sudah melekat pada
diri seseorang maka proses penjualan (jasa atau barang) menjadi lebih mudah.
Di
era media sosial masa kini, personal
branding dapat dibangun lewat beragam cara. Ada banyak akun media sosial
yang jika difungsikan dengan maksimal bisa menjadi alat personal branding yang ampuh. Meningkatnya jumlah orang yang
menggunakan media sosial membuat personal
branding lewat dunia maya adalah pilihan yang tepat.
Beragamnya
latar belakang orang-orang yang lalu lalang di dunia maya juga menjadi
kelebihan personal branding lewat
media sosial. Kalau langkah kita jitu dalam memanfaatkannya, maka proses branding akan jauh lebih efektif dan efisien
jika dibandingkan personal branding tanpa
media sosial.
Apa sih pentingnya personal branding?
Personal branding
sangat penting dibangun oleh setiap orang. Bahkan oleh seseorang yang tidak
memiliki tujuan untuk memasarkan produk. Sebutlah brand sebagai nama baik, maka personal
brand dapat dianggap sebagai embel-embel seseorang di belakang nama. Misal,
“Oh, Adi si penjual tahu bulat yang cekatan itu?”
“Eh, gimana kabarnya teman kita si Rima? Masih fashionista dong dia?”
“Ibu Widya kan memang pengasuh web parenting yang top markotop. Semua yang ia tulis adalah hasil pengalaman pribadinya.”
“Oh, mau nyari bunga? Ke toko bunga di Blok C aja. Pemiliknya, Ceu Tati adalah florist handal dan di sana kualitas bunganya juara semua.”
Personal
branding itu penting agar kita punya ciri khas di telinga orang banyak. Jika
kita tidak punya brand diri, berarti kita tidak menonjol di masyarakat atau
lingkungan tempat kita berada. Dengan memiliki brand, kita juga jadi mudah untuk memasarkan jasa atau produk yang
kita miliki.
Aku
sendiri membangun personal branding
sebagai lifestyle blogger. Aku
memiliki sebuah blog yang berisi tentang pemikiran dan pengalaman berkesan di
hidupku. Tema yang mendominasi blogku adalah travelling dan literasi. Tentunya hal tersebut sesuai dengan
kehidupanku sehari-hari yang memang menyukai jalan-jalan dan dunia literasi.
Lalu, bagaimana caranya membangun personal branding?
Ada
5 cara yang kuterapkan untuk membangun personal
branding. Kelima cara ini terutama kupraktikkan agar aku dikenal sebagai
bloger. Berikut adalah tips bagaimana membangun personal branding sebagai bloger ala aku.
1. Konsisten
Ya, ini adalah hal
pertama yang harus dilakukan jika kita ingin dikenal sebagai bloger
profesional. Konsisten menulis, konsisten mempublish tulisan, dan konsisten dengan tema utama yang diangkat
sebagai benang merah blog. Dengan cara ini maka pembaca blog kita akan tahu
bahwa kita adalah bloger yang aktif dan serius. Syukur-syukur mereka menunggu
postingan terbaru kita.
2. Maksimalkan penggunaan media sosial
Ya, gunakan media
sosial sebagai tempat pemasaran yang pas untuk image diri kita. Ketika kita sering update status tentang hal-hal
berbau blogging dan share postingan
blog terbaru, lama-kelamaan orang akan menyadari bahwa kita adalah seorang
bloger yang serius.
3. Miliki kartu nama
Bahkan di era digital
sekarang ini, kartu nama versi cetak tetap diperlukan sebagai alat branding diri. Kartu nama ini sangat
berguna ketika kita bertemu dengan orang asing untuk pertama kali. Kartu nama berfungsi
untuk menerangkan diri kita lebih jauh jika waktu kita terbatas untuk saling
mengenal dengan orang baru.
4. Rutin bertemu orang banyak
credit |
Hal ini bisa kita
lakukan dengan menghadiri berbagai acara yang terkait dunia blogging atau pun tidak. Jika memungkinkan,
sebaiknya kita ikut hadir di acara kopdar bloger atau acara-acara yang
mengundang komunitas bloger. Namun, jika tidak memungkinkan seperti yang
kualami karena berdomisili di kota kecil, maka hal ini bisa disiasati dengan
cara menghadiri acara yang melibatkan orang banyak. Seperti acara gathering kantor, pesta reuni, atau kegiatan gotong royong satu kompleks.
Dengan begini kita akan
bertemu banyak orang. Bersosialisasi secara nyata adalah cara personal branding yang klasik dan
tentunya masih berguna untuk menyebarkan brand
diri kita. Semakin banyak kita bersosialisasi, maka semakin banyak pula yang
tahu tentang brand yang ingin kia
angkat. Di dunia maya kita mungkin
memang sudah dikenal sebagai bloger, tapi bagaimana dengan orang-orang di
sekitar kita? Siapa yang tahu kalau kita tidak memperkenalkan diri sendiri?
5. Terus belajar
Ini adalah hal yang
harus kita lakukan jika ingin mem-branding
diri sebagai seseorang yang profesional dalam bidang tertentu. Misal, jika kita
ingin dikenal sebagai bloger maka kita harus banyak belajar tentang dunia blogging. Malu dong kalau ada yang
bertanya tentang hal-hal umum menyangkut blog ternyata kita tidak tahu sama
sekali, padahal sebelumnya kita sudah semangat sekali mem-branding diri sebagai bloger profesional. Semakin ahli kita dalam
suatu bidang maka personal branding kita
akan semakin berhasil.
Bagaimana, apakah kamu ingin mencoba 5 tips tersebut?
Atau bahkan sudah melakukan ke-5nya (atau bahkan lebih) dan kini mulai
menikmati keuntungan dari personal branding yang berhasil? Share yuk.
Konsisten, mudah diucapkan tapi teramat sangat sulit untuk dilakukan. hehe
BalasHapusbener banget konsisten ini yang sulit hahaha
HapusRutin bertemu orang banyak, setuju. Dan dipasangkan dengan tips Jeff Bezoz, personal branding sendiri adalah apa yang orang bicarakan tentang kita saat kita tidak ada di ruangan (bersama mereka). Nice tips and keep writing :-)
BalasHapus@ge1212y
Mantap.
HapusMakasih banget mbak ilmunya...love
BalasHapusSama2 Mbak Tetty
HapusExcited. Setelah menulis dan posting kemudian buka ini, ternyata isi kepala kita hampir sama haha... That's so funny then...
BalasHapusBerarti kita setipe Mbak Rahmah 😊
HapusThanks for sharing mba.
BalasHapusSama2 Mbak Kurnia
HapusDari dulu sudah pengen banget bikin kartu nama, tapi cuma pengen aja, realisasinya entah kapan :(
BalasHapusYuk dibikin Mbak Elisa
HapusKonsisten itu yang agak susah ya kaks
BalasHapusBener banget mas
HapusMau bangun personal branding tapi apa yah yang cocok untuk nama belakang ku?
BalasHapusWah, kalau ini hanya Mas Irwin yang tahu 😊
HapusKalo bangun personal branding ... Kira2 yang cocok untuk saya apa yah ....��
BalasHapusUntuk bisa konsisten itu yang membutuhkan perjuangan keras.
BalasHapusngga semudah mengucapkannya.
Ini benar sekali.
HapusPersonal branding emang paling penting supaya makin bisa dikenal dengan baik oleh sesama dan brand calon klien hihihi
BalasHapusKayak Mas Doni ya dg branding jalan jajannya
Hapuslagi belajar konsisten supaya personal brand kelihatan. terpenting menikmati proses sih
BalasHapusSetuju.
Hapusrutin bertemu banyak orang===> asyiiikkk kopdaran
BalasHapusYuk, kopdaran 😊
HapusProses membangun personal branding, sepertinya ada kemiripan dengan alur menulis. Saat kita sudah sampai pada bagian tertentu, alur kemudian seakan punya "ruh" akan kemana cerita mengalir hingga ending
BalasHapusWah, mantap ini.
HapusPersonal branding bisa dengan sering update status ga ya?... hahaha
BalasHapusBisa banget Mak Yul 😆
HapusAku pengen nyoba bikin kartu nama mba :) makasi sharingnya mba
BalasHapusSama2 Mbak Herva 😊
HapusMiliki kartu nama! Itu dia blom bikin-bikin. Secepatnya deh. Harus nentuin tagline dulu ini, ga dapat-dapat idenya.
BalasHapusSemoga cepat nemu idenya Mbak Dian
HapusThanks infonya yaa..
BalasHapusAku juga lagi belajar tentang personal branding nih.. Pelan2 mulai udah agak ngeh.. kalo Noni itu editor buku yg juga parenting blogger. :)
Ah ini mantap brandingnya Mbak Noni
HapusPunya kartu nama ya....hmmmm iyadeh *mikir dulu hehehe*
BalasHapuskalau rencana waktu dekat sih bikin stiker gitu xD
Idenya boleh juga Mbak Noni 😊
HapusMakasih infonya..
BalasHapusSebagai penyuka komik sebenarnya sudah melekat di saaya. Tapi nggak pernah di kembangin apalagi untuk keperluan bisnis
Wah, mulai harus dikembangin nih Mbak Cindra 😊
HapusSepertinya konsisten yg lebih sullit bagi saya.
BalasHapusBlog saya juga belum menemukan benang merah nih.. hhehe
Thanks ilmunya kak.
Sama2 😊
Hapusmemang ya menumbuhkan personal branding kudu konsisten dan rajin "bersilaturahim" dgn org lain, gak boleh malu klo nampilin kekhasan kita
BalasHapusNah ini, saya pun kadang malu mengekspos ke khalayak ramai tentang branding saya.
HapusKalau personal brandng sebagai lifestyle blogger, apa tidak terlalu umum yaa, mba?
BalasHapusApakah perlu yang lebih spesifik lagi...?
Iya Mbak, memang lebih perlu spesifik lagi. Dalam kasus ini saya baru membranding diri sebagai bloger di lingkungan offline sekitar saya.
Hapusbranding ku alhamdulillah jelas. hehehe.
BalasHapusJelas sekali, Mbak Ben.
Hapusmemang jadi poin penting bgt branding ini, krna utk membangun image yg terpecaya di khalayak
BalasHapusBenar sekali, Mbak Sie-thi.
Hapus