Kekinian
lekat kaitannya dengan generasi millenial. Definisi generasi millenial sendiri menurut Mbah Google adalah generasi yang
lahir di tahun 1982 sampai awal tahun 2000an. Berarti aku termasuk dong ya, padahal sebelumnya aku menyangka generasi millenial hanyalah generasi yang lahir di tahun 2000an. Generasi millenial atau yang juga sering disebut sebagai Generasi Y sepertinya diartikan sebagai generasi yang lahir dan berkembang selama awal tahun 2000an.
Generasi millenial lekat dengan teknologi karena zaman yang semakin berkembang. Derasnya arus informasi juga mempengaruhi gaya hidup para generasi millenial ini. Seseorang belum dianggap kekinian jika belum mengikuti trend generasi millenial. Menurut pengamatanku, inilah beberapa ciri kekinian ala generasi millenial:
Tidak semua karakteristik kekinian ala generasi millenial di atas bermuatan negatif. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin lifestyle ala generasi millenial ini akan mendatangkan keuntungan berupa personal branding yang positif atau bahkan menghasilkan uang. Sudah banyak contoh generasi millenial yang sukses berbisnis lewat cara non-konvensional.
Artikel terkait:
5 Tips Membangun Personal Branding
6 Tips Mendapatkan Minimal 500 View Page Perhari
Tren Konten Blog 2017
Generasi millenial lekat dengan teknologi karena zaman yang semakin berkembang. Derasnya arus informasi juga mempengaruhi gaya hidup para generasi millenial ini. Seseorang belum dianggap kekinian jika belum mengikuti trend generasi millenial. Menurut pengamatanku, inilah beberapa ciri kekinian ala generasi millenial:
- Memiliki banyak akun media sosial dan aktif update status
- Aktif merekam kegiatan sehari-hari untuk dibagikan di media sosial
- Mengutamakan penampilan demi gengsi di lingkaran sosial
- Memiliki gadget keluaran terbaru untuk mendukung aktivitas di media sosial
- Selalu sedia charger dan power bank saat bepergian
- Tidak ada waktu luang tanpa mengutak-atik smartphone
- Motivasi bekerja tidak lagi sekadar untuk mendapatkan penghasilan, tapi juga untuk memenuhi passion
- Terbiasa dengan sesuatu yang instan dan serba cepat
Tidak semua karakteristik kekinian ala generasi millenial di atas bermuatan negatif. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin lifestyle ala generasi millenial ini akan mendatangkan keuntungan berupa personal branding yang positif atau bahkan menghasilkan uang. Sudah banyak contoh generasi millenial yang sukses berbisnis lewat cara non-konvensional.
Strategi Bloger Menggaet Generasi Millenial
Eitts, menggaet di sini maksudnya menarik minat para generasi millenial untuk membaca postingan blog ya. Bukan menggaet buat dijadikan pasangan. Hihi. Bloger harus punya strategi yang cerdas, karena kalau tidak maka pembaca dari kalangan millenial akan ogah mampir apalagi meninggalkan komentar di postingan blog kita. Secara, membaca bukanlah hal yang terlalu disukai sebagian besar generasi millenial. Apalagi membaca tulisan panjang-panjang. Hhhh, bakal dipastikan mereka akan close tab sebelum sampai di kalimat terakhir.
Berikut beberapa rekomendasi strategi bagi para bloger agar target pembaca dari kalangan millenial dapat dicapai.
- Membuat postingan dengan tema yang kekinian seperti travel dan kuliner
- Menyisipkan konten visual berupa foto atau infografis yang menarik atau bahkan audiovisual berupa video di dalam postingan
- Membagikan tulisan di jejaring sosial yang lekat dengan generasi millenial, tentunya dengan bahasa yang menarik
- Bergabung dengan komunitas generasi millenial agar punya banyak jaringan dan kita bisa dengan mudah membagikan link postingan blog
Artikel terkait:
5 Tips Membangun Personal Branding
6 Tips Mendapatkan Minimal 500 View Page Perhari
Tren Konten Blog 2017
Sayansendiri dah termasuk generasi milenial gak ya? Ngaca dl ah ambil kaca.heh
BalasHapusKalau ciri2 di atas cocok dg sebagian besar diri Mbak Fania, bisa jadi Mbak termasuk generasi millenial. Hihi
HapusWah aku masuk dong yah dalam generasi millenial, walaupun generasi awal. Generasi millenial ini menurutku beruntung loh, karena hidup di jaman peralihan antara generasi 80an yang retro, dengan generasi 90an yang sudah merasakan modernisasi segala bidang. Generasi ini tau apa itu Mighty Morphin Power Rangers, tapi juga ngerti musik-musiknya Justin Bieber. Generasi mendatang, mungkin cuma kana mendengar cerita kita tentang serunya nonton Power Rangers di hari Minggu pagi.
BalasHapusGenerasi pancaroba ya. Wkwk
Hapussaya dulu juga ngiranya generasi milenium itu yang lahir di tahun 2000, ee ternyata yang hidup di tahunan tersebut
BalasHapuswuah, 4 strategi udah saya terapkan banget tuh >.<
hehe
Siap2 blognya kebanjiran pembaca dari kalangan millenial kalau begitu Mbak.
HapusTambahan satu alat perang generasi millenial yaitu tongsis
BalasHapusCkckck
Tongkat narsis, yihaaa
HapusCiri milenial yang cocok dengan syarat di atas buat saya, nomor satu dan terakhir saja. Senjata utama saya malah korek, ga ada korek bisa pusing :-)
BalasHapusTips blog-nya boleh juga. Ulasan yg menarik.
@ge1212y
Wkwk. Senjata kaum laki2 generasi millenial ini.
Hapusbetul itu jaman sekarang semua akun media sosial. Namun, generasi millenial menurut saya berbahaya. Karena, semua tertuju pada alat elektronik contohnya hape mba. Apalagi kalo lagi kumpul bersama teman teman. Pada sibuk dengan akun media sosial sendiri sendiri
BalasHapusIya, kegiatan sosial di dunia nyata malah jadi terabaikan gara2 medsos ya.
HapusAbis baca buku Generasi Langgas ya mbak?? ;)
BalasHapusAh, tidak Maseko. Saya bahkan tidak tahu buku tersebut.
HapusTapi sayangnya generasi ini lebih acuh terhadap sekitar dan lebih memilih sibuk dengan gadget mereka.
BalasHapusSemoga masing2 kita bisa meminimalisir keacuhan ini.
HapusKalau PUNYA AKUN DI SEMUa medsos, gak bisa negbayangin betapa "asyik"nya sama gadget setia harinya ya MBak, apalagi apdet semua plus aktif.
BalasHapusJadi sibuk sendiri akhirnya ya Mbak
HapusSenjata utama saya juga adalah power bank (bahkan terminal kabel) kalo keluar rumah, hehe
BalasHapusSoalnya tanpa itu semua bisa jadi nggak bisa ngapa-ngapain kalau lowbat.
Nah, ini. Power bank juga termasuk senjata yg jarang terlupa utk dibawa kemana2 oleh generasi millenial.
HapusBekerja bukan hanya untuk uang, tapi kepuasan passion! Hahahaha aku banget ini!
BalasHapusTapi kalau aku tetap ngeblog dengan isi sesuai yang mau aku tulis aja sih. Soalnya tiap tulisan kan pasti punya pembacanya. Pun generasi milenial juga selera bacaannya gak melulu sama. Aku gak nulis kuliner dan travelling tapi alhamdulillah masih ada aja generasi milenial yang mau baca. Ya walaupun gak banyak sih hahaha yang penting bisa bermanfaat.
Setuju nih. Mengikuti passion artinya menjadi diri kita apa adanya. Bukan ngikut tren.
HapusBerat betul ya jadi generasi millennial. Ku tak sanggup Kalo harus punya semua akun sosmed. Apalagi harus difoto tiap saat. Ampuuun
BalasHapusPensiun dini boleh kok dari generasi millenial. Hahah
HapusKita ini generasi Millenial ya berarti? Pantes deh, soalnya akun socmed kita emang banyak. Hahaha
BalasHapusApalagi punya gadget keluaran terbaru, keknya di jaman ini itu harus banget.
Nggak harus juga sih sebenarnya, tergantunga kebutuhan setiap orang ya kan Mbak Nuy?
HapusAda beberapa hal dr ciri-ciri yang disebutkan di atas yang tidak menjadi harus ada di setiap generani milenial. Tapi kalau maksudnya "pada umumnya" baiklah.
BalasHapusBtw, agak menyebalkan ketika mengetahui statement "baca tulis bukan menjadi lifestyle kekinian" yuu kita bikin baca tulis menjadi lifestyle
Yuk, yuk! Faktanya memang begitu Mas Dhika, kegiatan literasi kurang diminati oleh generasi millenial. Syediih.
HapusAku ikutan generasi kekinan biar gak kalah sama mreka yg muda2. Tapi aku percaya, kreatifitas mreka yg bermanfaat ya banyak
BalasHapusIya, boleh dibilang kreativitas mereka tanpa batas karena kecanggihan teknologi yg ada.
HapusSambil ngaca, sambil merasa sedih juga karena generasi 2000an tuh masih jarang yang mengenal lagu anak dan permainan tradisional. Kalaupun ada permainan tradisional, itupun dikemas dalam bentuk aplikasi :')
BalasHapus[Lucky]
Setuju. Harusnya mereka yg lahir di awal tahun 2000an juga masih bisa menikmati lagu2 anak dan permainan tradsional di lapangan.
Hapus*tutup muka pake tongsis*
BalasHapusHeehee...
Bener iih...kerasa banget generasi millenial adalah generasi menunduk.
Yang kerjanya cuma nunduuuk ajaa...mantengin Hp karena bunyi trang-tring-trung tanpa henti.
Mashaallah..
Aku gak pingin anakku jadi generasi menunduk
Makanya sekarang menetapkan screen time.
Alias jam buka-tutup gadget. Biar bisa fokus pada dunia nyata daripada dunia maya.
Menunduk bukan karena rendah hati. Tapi sibuk dg hape. Yuk, ajari anak kita juga bersosialisasi dg lingkungan sekitar.
HapusTernyata aku generasi millenial ya.. Hehehe.. Tapi, kalau melihat anak2 gen Z yang sudah mulai masuk dunia kerja. Kadang aku suka khawatir dan merasa tersaingi. Mereka lebih high tech, tapi enggak kecanduan. Beda sama kita dan generasi sebelumnya yang "kaget sosmed".
BalasHapusYihaa, kaget medsos. Karena kita memang berkembang di antara dua fase tradisonal dan modern.
Hapusbuahahha iya aku juga gitu, kalo kerja yg penting passion dulu aja :|
BalasHapusGajinya menyusul yak.
Hapuskemana-mana bawa charger dan powerbank. haha... aku banget. tapi powerbank-ku rusak.. :(
BalasHapusNyoba hidup tanpa powerbank Mas Nugroho, kali aja bisa.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapuswah saya juga termasuk generASI millenial nih kak
BalasHapusToss sesama generasi millenial!
Hapus