Dunia
digital yang berkembang pesat menjadikan arus informasi seakan tak terbendung.
Internet menjadi ladang berita tumbuh dalam hitungan detik. Peristiwa yang
terjadi di belahan dunia barat secepat kilat dapat diketahui oleh orang-orang
di belahan timur bumi.
Selain
memberikan efek positif, kemajuan teknologi seperti ini juga dapat berdampak
negatif. Karena tak semua berita yang tersebar itu benar, sebagian berita
mengandung kebohongan atau fitnah. Berita jenis ini lazim disebut sebagai hoax.
Hoax
dibuat oleh sekelompok orang dengan tujuan yang menguntungkan golongannya dan / atau untuk menjatuhkan kelompok lawan. Hoax
kemudian disebarkan lewat media sosial yang menjadi target. Orang-orang yang
percaya dan tanpa berpikir panjang akan kebenaran berita tersebut kemudian
memperluas penyebaran berita ini.
Bahan
berita yang paling rentan dijadikan hoax adalah berita yang memiliki isu
politik dan SARA. Ketika seseorang membaca sebuah berita hoax yang
menguntungkan golongannya, seringkali ia langsung menyebarkannya. Sebaliknya,
jika ia menemukan sebuah berita yang menyudutkan pihak yang disanjungnya maka
ia akan berteriak “Hoax!” tanpa menelusuri sumber berita tersebut terlebih
dahulu.
Ada
banyak efek negatif dari tersebarnya hoax ini, diantaranya yaitu dapat meresahkan
masyarakat dan merugikan siapapun yang disudutkan dalam berita tersebut. Oleh
karena itu, hoax perlu dilawan dengan cara yang tepat agar tidak terus tersebar
dan membuat pengguna internet terjebak dalam lingkaran informasi yang tidak
sehat.
Semua
pengguna internet wajib berpartisipasi aktif dalam melawan berita hoax ini,
termasuk bloger. Bloger sebagai garda terdepan penghasil konten memiliki
tanggung jawab yang besar dalam melawan berita hoax. Mengapa bloger berpotensi
besar dalam melawan hoax, menurutku berikut alasannya.
1. Konten
yang dihasilkan oleh para bloger biasanya bersifat personal touch dan jujur karena ditulis berdasarkan pengalaman
pribadi.
2. Sebelum
menghasilkan sebuah konten, bloger biasanya akan melakukan analisa panjang
terhadap sebuah masalah yang akan dibahas. Jika sebuah berita dinilai meragukan
kebenarannya maka berita tersebut tidak layak disebarkan.
3. Seorang
bloger yang baik akan banyak membaca sumber sebelum menuliskan pendapatnya dan
ketika ia mengutip sebuah pendapat atau menuliskan sebuah peristiwa yang tidak
banyak diketahui oleh umum, ia akan memasukkan sumber berita. Hal ini membuat
sebuah berita dapat ditelusuri kebenarannya.
credit |
Berdasarkan
alasan-alasan tersebut, bloger dapat dikatakan sebagai penghasil konten yang jujur.
Saya berharap dengan banyaknya konten yang dihasilkan oleh para bloger ini,
berita hoax akan tersingkir. Syukur-syukur, link
berita yang dibagikan di media sosial bersumber dari bloger untuk mengimbangi link dari sumber hoax yang meresahkan.
Lalu
bagi para pengguna media sosial bagaimana cara yang ampuh untuk melawan hoax?
Berikut dari tips saya pribadi.
1. Selektif
dalam membaca berita. Ketika membaca pengantar berita dengan tema provokatif,
sebaiknya abaikan atau baca dengan filter logika.
2. Cek
sumber berita yang dirasa menarik. Jika penulis, situs, atau media yang membuat
berita tersebut tidak terpercaya kredibilitasnya maka jangan dibagikan.
3. Minimalisasi membagikan
berita dari media sosial. Lebih baik membuat konten sendiri, seperti para
bloger yang kini semakin kreatif membuat tulisan dilengkapi infografis dan
bahkan video.
Semoga saja dengan adanya peran aktif dari para bloger dan para pengguna media sosial yang semakin cerdas, berita hoax dapat dikurangi keberadaannya. Sehingga dunia informasi digital pun menjadi kembali aman dan damai seperti seharusnya.
Setuju dengan membuat konten sendiri dengan sudut pandang sendiri, karena bebas dari "titipan" kepentingan kanan kiri. Semakin banyak tulisan yang bisa menghibur atau mendidik dengan sendirinya akan menggeser tulisan yang bermuatan negatif.
BalasHapusUlasan yang menarik :-)
@ge1212y
Terima kasih Mas Jerry atas apresiasinya.
HapusMemang sih seorang blogger berpikir dua kali kalau mau membuat hoax. Bisa-bisa dia hancur sendiri :D
BalasHapusBenar sekali Mas Nugroho, bloger harus jeli dan berhati2.
HapusBlogger harus ada di garda depan untuk melawan hoax, salah satunya Mba Rindang...
BalasHapusSiap!
Hapussepakat jika memang para blogger dapat mengantisipasi berita hoax, itu bagi blogger profesional yang baik, lah blogger kaya saya malah kadang bikin tulisan hoax versi sendiri yang pastinya hoax-hoax-an gituh deh
BalasHapusBloger pemula pun punya tanggung jawab meminimalisasi berita hoax. Salam kenal, Mang Lembu.
HapusYg dilematis dr berita hoax adalah ketika dikemas dengan smooth dengan tujuan provokasi, dan menyasar masyarakat awam, semacam black campaign gettu.
BalasHapusBetul. Masyarakat awam akhirnya percaya bahwa berita itulah yg benar dan klarifikasinya yang mengada2.
Hapusbetul sekali kita harus bijak dalam membaca berita kalau perlu cari sumber yg terpercaya, kuncinya jangan malas membaca
BalasHapusSetuju! Jangan malas membaca.
Hapusbenr bgt mba blm apa2 udah main hakim sendiri, blm apa2 udah ngebully padahal beritanya blm tentu benar alias HOAX dan sygnya kebanyakan org malah lbh bnyk percaya sama berita hoax yang dikemas apik sma si provokator :/
BalasHapusInilah yg harus kita minimalisir. Supaya kita dan org2 terdekat tdk mudah termakan berita hoax.
Hapus