Pagi
Sabtu tiba. Setelah melakukan rutinitas pagi dan sedikit persiapan, kami
langsung meluncur ke destinasi selanjutnya. Rencananya kami ingin ke Pantai
Pagatan. Namun, setelah satu jam perjalanan kami melihat pantai di tepi jalan.
Ketika melihat gerbang menuju ke pantai, kami pun berbelok ke sana. Ternyata
pantai ini punya nama, yaitu Pantai Rindu Alam. Kami menikmati pantai berpohon
pinus tersebut sembari menikmati jajanan yang banyak tersebar di sekitar
pantai.
Jam
12 siang kami beranjak untuk mengunjungi sebuah rumah kerabat yang berjarak
sekitar 10 km dari pantai. Tepatnya di Sebamban 6. Subhanallah, jauh sekali jalan
masuknya. Aku membayangkan ternyata beginilah yang setiap kali kerabatku
rasakan jika pulang kampung saat Idul Fitri atau arisan keluarga. Salut.
Suasana
perkampungan trans Bali terasa sekali di sekitar rumah beliau. Nuansa alam yang
asri tambah memukau karena berpadu dengan beberapa bangunan ciri khas Bali.
Suasana pedesaannya bikin tenang. Di rumah beliau kami makan siang,
beristirahat, dan tentu saja ngobrol-ngobrol dengan tuan rumah. Setelah dirasa
cukup, kami pun melanjutkan perjalanan.
Kami
bertolak kembali dari Sebamban 6 menuju Pantai Angsana yang sekitar 15 menit
jaraknya dari rumah adikku. Ya, kami berencana untuk menginap di penginapan
tepi pantai yang pernah kukunjungi tahun lalu. Berdasarkan pengalamanku dan
suami harga penginapan di sana dan fasilitasnya cukup bagus sehingga kami tidak
ragu untuk membawa rombongan keluarga ke sana.
Singkat
cerita sampailah kami di pantai tersebut dan bersenang-senang layaknya
wisatawan yang sedang berlibur. Alhamdulillah, aku senang sekali berhasil
mengajak orangtuaku bisa sampai ke pantai ini. Semoga ini menjadi sebuah
perjalanan berkesan bagi mereka.
Hingga
malam, kami menikmati suasana pantai yang langka kami temui. Maklum, daerah
tempat kami tinggal terletak di daerah pegunungan. Setelah makan malam, kami
bersantai sejenak dengan berjalan-jalan hingga ke ujung pantai. Setelah itu,
para bapak dan anak laki-laki terus mengobrol hingga larut malam. Sedangkan
kami lebih dahulu masuk ke kamar dan tidur dengan nyenyak hingga pagi.
Pagi
Minggu pun datang. Setelah menikmati pantai dan sarapan serta membersihkan
diri, akhirnya kami siap untuk pulang sekitar jam 9 pagi. Selamat tinggal
Angsana, selamat tinggal Tanah Bumbu. Lain kali aku menjelajah kabupaten ini
lebih lama. Di sepanjang jalan pulang itu, aku terus tertidur hingga sampai di
Kabupaten Tanah Laut.
Di
Jorong kami mamspir untuk beli oleh-oleh berupa kerupuk amplang dan ikan
kering. Sesampainya di Kota Pelaihari yang menjadi ibukota Kabupaten Tanah Laut
kami mencari rumah makan. Bukan untuk makan siang di sana, tapi untuk membeli
makanan dan dibungkus agar bisa dimakan di destinasi kami yang terakhir yaitu
Taman Labirin di Tambang Ulang.
Sayang
sekali, ketika kami mampir di sana petugas yang jaga gerbang melarang kami dan
para pengunjung lainnya untuk masuk karena ada kegiatan perkemahan. Yah, gagal
deh. Namun, di tengah hujan lebat itu kami melihat sebuah pendopo kosong di
samping gerbang masuk. Kami pun berinisiatif ke sana untuk menggelar tikar dan
makan siang. Ada mushalanya juga, jadi kami bisa sekalian shalat di sana.
Ternyata
bukan hanya kami yang gagal piknik ke Taman Labirin, tapi juga ada 2 keluarga
lain yang akhirnya juga mampir ke pendopo dan menggelar bekal mereka di sana. Kasihan
sebenarnya. Terutama bagi para pengunjung yang berasal dari jauh dan sengaja
datang ke sana. Untungnya kami hanya sekadar mampir saja. Meskipun agak kecewa,
tapi acara makan siang kami kali itu sukses. Terbukti makanan yang tersaji
ludes tak bersisa disantap.
Setelahnya kami pun
kembali melakukan perjalanan hingga sampai rumah sekitar jam 7 malam. Alhamdulillah,
semoga dalam waktu dekat kami masih bisa kembali melakukan perjalanan seperti
ini. Aamiin.
Mba ko TLD nya bermasalah yah,,,,
BalasHapusMungkin waktu itu sedang gangguan Mas Irwin. Btw, saya masih pakai yg gratisan. Belum TLD. Hehe.
Hapussaya mbak dewi di samarindah
HapusIni Kisah Cerita Saya yang benar2 terjadi (asli) bukan rekayasa
Saya sudah sangat lama bermain togel dan saya belum pernah merasakan
Kemenangan, karana saya selalu menggunakan prediksi atau rumusan tangan manusia
Jadi saya sudah kapok untuk menggunakan prediksi atau rumusan manusia lagi,
karna itupun selalu meleset , Jadi saya putuskan untuk coba2 buka internet dan akhirnya saya dapatnomor( AKI JOYO MALIK 085211977346 di internet.
Status beliau adalah paranormal sakti atau biasa di panggil dengan dukun togel.
Jadi saya langsung hubungi( KI JOYO MALIK dan meminta angka hasil ritual/Ghoib untuk putaran
Singapore. Awalnya saya Cuma meminta angka togel 2D, Karna baru kali ini saya meminta angka togel hasil ritual, dan saat itu saya masih ragu2 untuk mengirim mahar/pembelian peralatan ritual, di saat itulah saya berpikir unutuk memutuskan melaksanakan semua permintaan dari (AKI JOYO MALIK) karna saya sadar bahwa kalau ingin sukses/kaya membutuhkan kerja Keras dan pengorbanan,
dan akhirnya angka ritual yang di berikan mbah yaitu 2D (42)
Saya Cuma Coba2 pasang 200 ribu dulu. alhamdulillah saya menang 12 juta.
Dan ke esokan harinya saya meminta angka Ritual yang 4D ke mbah lagi, karena saya sudah sangat percaya dan yakin kepada mbah ,Untuk memasang yang Angka 4D yaitu (1737) saya pasang 300 ribu dan alhamdulillah akhirnya saya menang lagi 450 Juta…
Dan Saya Sangat Ber Terimah Kasih Kepada AKI Berkat Bantuan AKI saya bisa melunasi
Utang2 saya yang ada di bank dan akhirnya saya pun juga bisa buka usaha sendiri yaitu buka restoran. Dan saya juga berencana beli tanah kapling, dan bukan Cuma itu aja AKI JOYOMALIK.
sekali lagi terimah kasih. Karna rasa Hati yang gembira saya cantumkan nomor hp
AKI di internet, dan saya pun juga mengajat seluruh teman2 saya yang pecinta togel
untuk berkonsultasi sama AKI JOYO MALIK.. yang sering kalah bermain togel,
Silahkan HBG nomor 085 211 977 346 AKI JOYO MALIK
(-Terimah kasih Room nya temen2-)
Betul tuh, pemandanganya seperti tnang, dan asik. Tak banyak polusi. Sampe malem gitu, rasanya senang banget jalan2 bareng keluarga. Sampe rumah tinggal istirahat deh..he
BalasHapusKalau udah direncanakan, tapi gagal itu lebih nyesek.hehe
Untung cuma mampir, tapi kasihan juga yang sengaja datang tapi gagal.
Sesekali Mas jalan2 begini. Kalau sehari2 juga jarang bertemu dg keluarga.
Hapuswah ...asyiknya bisa berlibur di tanah bumbu
BalasHapusAsyik bgt.
Hapus