Novel ini bercerita tentang seorang jilbab
traveler bernama Rania. Gadis yang berprofesi sebagai penulis ini gemar
menjelajah seperti idolanya Ibnu Battutah di zaman dahulu. Cerita papanya ketika
ia masih kecil membangkitkan semangatnya untuk melangkah jauh ke bagian bumi
mana saja. Tubuh mungil tak menjadi penghalang baginya untuk menjelajah luasnya
dunia, seperti kata papanya bahwa kereta yang lewat di depan rumah mereka dulu
suatu saat akan menerbangkannya ke negeri-negeri yang jauh.
image credit |
Ternyata bukan hanya pengalaman dan pemandangan yang mengesankan yang ia
jumpai pada perjalanannya kali ini. Destinasi negeri ginseng pada program writer in residencenya kali ini memakan waktu cukup lama
yaitu enam bulan. Selama itu pula ia mengalami kejadian-kejadian menarik,
termasuk bertemu dan berinteraksi dengan pemuda Korea baik hati yang pernah
menolongnya saat travelling di Nepal.
Hyun Geun nama pemuda itu. Dengan caranya yang unik ia memberikan perhatian
yang tak biasa kepada Rania. Di sisi lain ada Ilhan, tetangga Rania di
Indonesia yang tidak menyembunyikan ketertarikannya kepada gadis petualang itu.
Kisah cinta segitiga yang rumit. Manakah yang lebih penting bagi seorang gadis,
mencintai atau dicintai?
Aku sebenarnya sudah dua kali membaca novel ini. Pertama kali membaca pada
Desember 2015 yang lalu. Saat itu setelah menamatkan novel ini dengan begitu
cepat karena ceritanya yang membuat penasaran, aku tak bisa langsung mereview novel ini. Speechless. Bagaimana cerita bisa seindah ini? Pertanyaan yang jawabannya
kudapatkan dari buku-buku Asma Nadia sebelumnya, terutama buku non-fiksi Jilbab
Traveler. Pertama, mungkin karena Asma Nadia mengalami hampir semua cerita yang
ditulis dalam novel ini. Novel ini memang based
on true story. Kedua, kelihaiannya sebagai penulis dengan jam terbang
tinggi membuat cerita ini terasa nyata dan hidup bahkan di bagian fiksinya.
Judul : Love Sparks in KoreaPenulis : Asma NadiaPenerbit : Asma Nadia Publishing HouseTahun terbit : 2015
Aku terpikir untuk membaca ulang dan mereview
novel ini setelah menonton filmnya. Film dengan bintang utama Bunga Citra
Lestari dan Morgan Oey ini berhasil menggambarkan setidaknya 80% cerita di
novel. Sisanya disesuaikan untuk kemudahan syuting,
seperti lokasi pertemuan pertama Rania dan Hyun Geun serta ending cerita. Pada novel diceritakan
bahwa pertemuan mereka pertama kali di Nepal dan mereka bersama kedua teman
Hyun Geun menghabiskan waktu untuk mengabadikan sunrise di Pegunungan Himalaya. Sedangkan di film, diceritakan
bahwa mereka pertama kali bertemu saat sama-sama berada di Gunung Baluran, Jawa
Timur. Bagus juga sih ya, bisa jadi tempat promosi wisata dalam negeri. Overall filmnya bagus dan mampu membangkitkan
keinginanku untuk reread dan review novel ini.
Film Love Sparks in Korea |
Novel yang
berjumlah 376 halaman ini sarat hikmah dan pembelajaran. Melalui sosok Rania,
Asma Nadia hadir sebagai juru dakwah yang tersirat. Membuatku sebagai muslimah terkadang
malu karena melihat bagaimana Rania begitu teguh dalam mengamalkan ajaran Islam
meski sedang dalam perjalanan. Tidak hanya syariat ketika safar, tapi juga
pengamalan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ketika Rania
menceritakan adab kedua kakaknya yang sudah menikah kepada mertua mereka
masing-masing.
Uniknya, novel ini berisi dengan content placement, persis seperti pada filmnya. Jika di
film, iklan seperti ini mulai terlihat biasa namun di novel aku baru menemukan
sekali ini. Selain dalam bentuk narasi dan masuk ke dalam badan cerita,
produknya juga tercetak jelas di sampul bagian dalam dan beberapa lembar
halaman paling belakang. Like a magazine. Beberapa
ilustrasi cewek traveler yang ada di tengah-tengah bab juga menampilkan iklan dan quote.
Ada banyak quote mengisnspirasi dalam novel ini. Salah satu yang menjadi favoritku adalah
"Sia-sia cinta memberimu sayap jika kau tak pandai terbang.”
Kutipan yang terdapat pada halaman 361 ini memiliki makna yang dalam. Tak hanya merujuk pada cinta sepasang manusia, tapi juga mengandung pesan tersirat mengenai hidayah dan nikmat Allah yang seringkali diabaikan dan tak dimanfaatkan manusia dengan baik.
Plot maju novel ini keren, ditambah selipan flashback di tengah-tengah bab membuat ceritanya hidup. Novel dibuka
dengan epilog yang pada cerita sebenarnya terletak dua bab terakhir dari belakang.
Karakterisasi ketiga tokoh utama juga mantap. Rania yang keras kepala, Hyun Geun yang baik hati, serta Ilhan yang sangat berhati-hati. Setting tempat dan budaya negeri ginseng di novel ini juga memukau. Perlu
data dan pengalaman sendiri untuk menjabarkan sedetail di dalam novel ini.
Bagi kamu yang ingin menikmati cerita travelling dengan selipan cerita romantis, wajib hukumnya memasukkan Love Sparks in Korea di dalam reading list. Trust it!
Posting Komentar
Posting Komentar