Baca cerita sebelumnya di Pengobatan Benjolan di Leher (4)
Sabtu, tanggal 9 September aku ke puskesmas untuk minta surat rujukan ke rumah sakit untuk kontrol sebelum pengobatan bulan ke-9 berakhir. Terlalu cepat sih sebenarnya, karena di surat rujukan balik sebelumnya tertulis aku hanya harus periksa ke RS lagi dua minggu sebelum pengobatan berakhir yang jatuh pada akhir September. Tujuanku cepat begitu supaya gak terlalu keteteran dengan jadwal-jadwalku. Singkat cerita, dokter di puskes ngasih aku surat rujukan ke RS.
Sabtu, tanggal 9 September aku ke puskesmas untuk minta surat rujukan ke rumah sakit untuk kontrol sebelum pengobatan bulan ke-9 berakhir. Terlalu cepat sih sebenarnya, karena di surat rujukan balik sebelumnya tertulis aku hanya harus periksa ke RS lagi dua minggu sebelum pengobatan berakhir yang jatuh pada akhir September. Tujuanku cepat begitu supaya gak terlalu keteteran dengan jadwal-jadwalku. Singkat cerita, dokter di puskes ngasih aku surat rujukan ke RS.
Aku pun langsung menuju rumah sakit.
Sekitar jam 10-an, antri. Sekitar jam 12.30 aku dipanggil. Kali ini kena giliran
dr. Nanda. Sebenarnya aku pengen konsultasi dengan dokter Priha, tapi tahu
kesempatanku bisa ke RS cuma Sabtu aja ya terpaksa aku okelah sama dr. Nanda.
Sudah bisa ditebak kalau dengan dr.
Nanda aku bisa tanya macam-macam dan dia pun bisa menjelaskan macam-macam. Sama
seperti sebelumnya, dia lebih recomended
benjolanku di biopsi daripada di FNAB, karena benjolannya masih ada sedikit
meskipun kalau gak diraba benjolan tersebut sudah tidak kelihatan. Tapi aku
memutuskan untuk di FNAB lagi, kalau yang ini gak berhasil bolehlah kubilang
dibiopsi.
Hasil FNAB |
Rabu, tanggal 20 September barulah aku
bisa untuk FNAB karena kesibukan kerjaku dan beberapa hal lainnya. Aku dan
suami pun berkendara selama satu jam dari rumah ke klinik tempat FNAB.
FNAB kali ini agak susah karena
benjolannya sudah semakin kecil tapi akhirnya ditemukan juga jaringannya. Dari
hasil analisis sementara memang masih ditemukan bakteri TB. Fiuhh, aku harus
sabar.
Jumat, 22 September, sms pemberitahuan
kalau hasil laboratorium FNABku sudah selesai. Tapi aku baru bisa mengambilnya
tanggal 3 hari kemudian. Senin, tanggal 2 Oktober aku konsultasi lagi ke rumah
sakit. Kali ini jadwalnya dr. Priha. Yes!
Lama ga ketemu beliau, sekali aku duduk di depan beliau beliau langsung
bilang. “ Wah, jerawatan, ya? Pasti karena efek OAT. Nanti kalau minum obatnya
sudah berhenti jerawatnya akan hilang sendiri, kok.”
Antri sambil baca buku |
Inti dari konsultasiku dengan dr. Priha
adalah aku disuruh lanjut pengobatan lagi. Yeah, berarti aku setahun menjalani
pengobatan ini. Hokeh, 2017 berarti bagiku adalah tahun OAT. Semoga aku bisa
menjalaninya hingga akhir tahun nanti dan yang terpenting bisa sembuh. Biar
bisa lanjut proyek yang lainnya.
Rabu, aku pun kembali mendatangi
puskesmas. Para pegawai medis di puskesmas salut dengan program pengobatan yang
kujalani. Asal jangan bosan lihat wajahku aja kubilang karena sering mampir ke
sini. Waktu itu aku dikasih 3 kaplet OAT biar sampai 3 bulan ga perlu ambil
lagi. Oke deh, selamat berjuang bagiku melawan TB hingga akhir tahun nanti.
Baca cerita selanjutnya di Pengobatan Benjolan di Leher (6)
Baca cerita selanjutnya di Pengobatan Benjolan di Leher (6)
Posting Komentar
Posting Komentar