A
Cup of Tarapuccino adalah novel bertema bisnis dan romance yang ditulis oleh duo R, yaitu Riawani Elyta dan Rika Y.
Sari. Dari informasi di bagian Tentang Penulis, Rika Y. Sari adalah pengusaha
bidang kuliner. Wajar saja jika aroma entrepreneur yang dihadirkan dalam novel
ini sangat terasa. Kehadiran Riawani Elyta sendiri sebagai penulis romance sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Seperti cerita romantis yang tertulis dalam novel-novel lain miliknya, cerita
cinta yang tersaji dalam novel ini lekat dengan sentuhan yang halus dan elegan.
Novel
ini bercerita tentang dua saudara sepupu yang merintis usaha bakery di Kota Batam. Usaha bakery yang baru dirintis tersebut
ternyata berkembang dengan pesat karena konsep yang ditawarkan kedua ownernya bisa diterima oleh para
pelanggan yang notabene berlatar belakang ekonomi kelas menengah ke bawah.
Namun, semenjak kehadiran Hazel dalam jajaran karyawan bakery tersebut, musibah demi musibah mulai berdatangan. Tara
merasa tak rela Raffi menuduh Hazel yang melakukan rencana tersebut. Ada bagian
dari hatinya yang berkata bahwa Hazel adalah orang baik-baik. Sedangkan Raffi
ternyata tak suka dengan Hazel lebih karena lelaki berpenampilan sembarangan
itu telah merebut perhatian sepupu perempuannya itu daripada karena Hazel telah
merugikan perusahaannya.
Judul : A Cup of Tarapuccino
Penulis : Riawani Elyta dan Rika Y. Sari
Penerbit : Indiva
Tahun terbit : 2013
|
Seperti
judulnya, dalam buku ini diceritakan bahwa Tara sangat menyukai kopi cappucino,
begitu pula dengan Hazel. Cinnamon cappucino adalah minuman yang selalu
dipesannya sejak menjadi pelanggan Bread Time, nama bakery tersebut. Tagline
judul novel yang berbunyi ‘Secangkir Cinta, Rindu, dan Harapan’ juga cocok
menggambarkan garis besar cerita novel ini. Sampul novelnya menurutku agak
‘gelap’, kurang menggambarkan suasana novelnya yang sebenarnya lebih beraroma
peach seperti yang digambarkan oleh Rheina tentang Tara.
Novel
setebal 302 halaman ini selain memiliki kisah cinta yang menyentuh juga menyampaikan
pesan tersirat yang bisa diambil hikmahnya, yaitu:
- Berbisnis harus sesuai dengan syariat agama. Hal ini dicontohkan oleh Tara dan Raffi yang sangat concern dengan kehalalan bahan dan proses produksi.
- Tetap dekat dengan Tuhan meski merasa diri sangat buruk. Inilah yang dilakukan oleh Diaz dan akhirnya pertolongan-Nya datang di saat ia membutuhkan.
- Ikhlas menerima nasib buruk dan tetap berusaha untuk memperbaikinya. Aku sangat salut dengan cara Hazel menghadapi kemalangan yang menimpanya, kalau aku jadi dia mungkin tak akan sanggup.
- Tetap sayangi keluarga, bagaimana pun keadaan mereka.
Novel
ini cocok dibaca oleh anak kuliahan atau kantoran, karena dunia kerja yang
menjadi ambiance novel ini sangat
terasa. Gaya penulisan khas Mbak Riawani Elyta yang ringan juga membuat novel
ini enak dinikmati, meski temanya sedikit agak berat menurutku karena
melibatkan distribusi barang-barang haram.
Ada
quotes yang amat jleb dilontarkan Diaz pada Tara yaitu,
“Hidupku memang belum sebaik hidup yang menjadi takdirmu. Dan saat sudah terdesak, kurasa siapa pun tak akan berpikir panjang untuk mengambil peluang apapun yang ada di depan mata. Terutama peluang untuk bertahan hidup.” (Halaman 131)
Yang
paling aku suka dari novel ini adalah plot
twist-nya menarik ala-ala detektif. Keren. Seperti efek novel detektif
lainnya, novel ini juga memberikan efek candu untuk segera menamatkan ceritanya
sehingga aku melahap buku ini dengan cepat. Idenya juga nggak klise, perpaduan
antara bisnis bakery dengan
penyelundupan barang-barang terlarang. Plot yang digunakan adalah plot maju
mundur. Meski aku agak terganggu dengan kata ‘insting’ yang ditulis menggunakan
huruf ‘k’ di akhirnya sehingga menjadi ‘instink’, karena setahuku menggunakan
huruf ‘g’ di akhir kata.
Beberapa
pertanyaan juga mengganggu benakku mengenai cerita ini. Mungkin aku yang kurang
cermat menyimak ceritanya, tapi mungkin juga memnag tidak tersurat secara jelas
sehingga aku perlu memastikan beberapa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini.
- Apakah Bo Bo Ho sama dengan Calvin?
- Apa saja yang dilakukan oleh Diaz dalam keterlibatannya dengan Bo Bo Ho saat tragedi roti beracun?
- Lalu apa maksud Hazel mengenai Raffi yang tidak sepolos kelihatannya pada halaman 240?
Entah
karena aku keseringan baca cerita detektif atau cerita ini memang mudah sekali
ditebak, dari awal aku sudah tahu hubungan Diaz dan Hazel juga siapa wanita
peach yang dirindukan Hazel. Karakterisasi tokoh-tokoh utama dalam novel ini kuat
sekali, terutama Hazel dan Tara. Loveable
banget.
Setting
tempat di Kota Batam pada novel ini mengingatkanku pada novel Jasmine dan
Persona Non Grata yang juga mempunyai setting
tempat yang sama kalau aku tak salah ingat. Tema tentang illegal trafficking juga sepertinya bukan pertama kali diulas oleh
Mbak Riawani dalam novelnya. Mungkin Batam dan perdagangan ilegal adalah dua
hal yang tak bisa dipisahkan.
Cerita
Baba A Cuang dan Wak Arhat yang mendominasi lembar-lembar terakhir novel ini
menarik perhatianku. Informasi yang padat dijejalkan penulis agar dapat mengisi
missing plot setelah Hazel menghilang.
Cukup bagus, meski aku sebenarnya lebih senang seandainya lima halaman terakhir
itu menjelaskan bagaimana perkembangan hubungan antara Hazel dan Tara. Hehe.
Novel yang banyak moral value nya yaaaaa, bagusssss
BalasHapusBaca Mbak Laksita.
HapusMungkin iya, karena mbbak keseringan baca cerita detektif sehingga mudah menebak isi novel yang berjuamlah 302 halaman itu. Tapi kalo saran aku sih, selain baca juga pahami karakter tokoh dan buatlah semua seperti nyata ketika menghayati bacaannya. pasti lebih seru saat klimaknya.
BalasHapusIya, kalau menyelam ke karakter tokohnya memang bikin baper. Kita jadi empati sama dia.
HapusYoi. Dalam semua aspek, Islam harus dijadikan patokan. Toh, Islam mengatur semua, ekonomi,politik, dll.
BalasHapusBenar, termasuk dalam bisnis.
HapusNovel yang menarik untuk dibaca, terkadang memang saking terbawa ceritanya sampai-sampai ingin segera tahu akhir dari suatu cerita novel. Apalagi ala-ala dekektif, pastinya membuat jadi tambah penasaran.
BalasHapusIya, itulah serunya cerita detektif.
HapusDari pengalaman mbak. Baca novelnya membuat ku tertarik ingin membacanya. .Dmna mbak blg seperti ada kesan detektif dan konflik antara saudara karena ada org yg di curigai dan di sayangi. .
BalasHapusDan akhirnya aku penasaran
Bacalah kalau begitu, mas Fajar.
HapusKalau sudah sering baca novel Detektif biasanya memang mudah menebak alurnya, makasih review-nya
BalasHapusSama2 Mbak Rani.
HapusSepertinya saya bakalan suka dengan novel ini, karena ada plot twist ala-ala detektif-nya. Saya suka hal berbau misteri yang butuh dipecahkan. Apalagi di novel ini banyak pesan tersirat yang bisa diambil hikmahnya.
BalasHapusHarus baca novel ini berarti Mbak.
HapusQuotes yang dilontarkan Diazpada Tara memang benar. Disaat kita erdesak oleh keadaan maka kita akan mengambil peluang yang ada di depan mata. Tapi setiap peluang yang diambil harus melalui jalan yang benar bukan yang sesat.
BalasHapusBtw.. novelnya sepertinya bagus buat dibaca nih.
Bagus, buat hiburan dan sarat makna juga Mbak.
Hapussaya udah baca waktu baru terbit beberapa tahun lalu
BalasHapusini kak ria teman blogger di tanjungpinang jg
kak ria ini produktif banget
salut banget dgn beliau
Wah, pernah bertemu dengan Mbak Rianya ya. Aku ngefans sama dia Mbak. hehe
HapusAku jadi ingat cita2ku oengen ke Batam..
BalasHapusNovelnya seruu yakkk.. Kalau lihat dari tahun terbir, kayanya susah nih cari di tokbukk..
Judulnya keceee..
Iya, judulnya emang dua kata yang digabungin makanya unik gitu.
HapusSebuah novel yang dibuat dengan genre romance bisnis ini cukup unik nih mba biasanyaa genre romance dibalut dgn kisah sekolah atau masa masa remaja jadi pingin baca novelnya kaya apa haha
BalasHapusIni romancenya udah dewasa, yg usia kerja.
HapusSeperitnya, novel ini menarik. Tapi, entah kenapa aku sampai sekarang belum dijelaskan siapa itu Diaz sebenarnya, kenapa dia harus berkata di quote yang disampaikan oleh mbaknya tadi? Aku jadi kepo, apalagi mengambil latar belakang Batam, yang ya.. cukup menjadi makanan tahunan bagiku. Udah lama juga sih ga ke Batam lagi.
BalasHapusShortlist dulu ah! Thanks for the review, anyway!
Baca novelnya, dijamin penasarannya hilang.
HapusAku bkn penggemar cerita detektif. Tahu novel ini tp memang blm niat baca
BalasHapusBisnis makanan atau minuman itu baiknya dilihat kehalalanya, dan baik atau tdk utk tubuh. Jd inget ada org2 yg asal jualan dg tambahan bahan berbahaya
Iya, ini jadi salah satu pesan tersirat dalam novel ini.
HapusSalut dengan dua orang penulis yang bisa menggabungkan ide dan gaya penulisan jadi satu apalagi bisnis dan romance dijadikan jadi satu. Menarik untuk dijadikan koleksi
BalasHapusDijadikan koleksi dan dibaca sih sebenarnya
HapusMalah kepo gimana proses penulisan novel yang ditulis oleh 2 orang. Belum pernah baca novel yg penulisnya 2 gini, hehe
BalasHapusIstilahnya duet, kayak orang nyanyi juga. hehe. Bagus kok hasilnya Mbak, karena kaya materi.
HapusMenarik nih mba Rindang, teman detektif tapi masih ada aura agamisnya. Kebetulan aku suka banget dengan segala hal yang berbau detektif gara-gara serial Conan pas kecil... Hehe
BalasHapusIni detektif ala dunia nyata yg kekinian
HapusCeritanya keren nih apalagi ada unsur detektif pasti seru dan bikin penasaran, kayaknya ini bisa jadi rekomendasi buku yg bakal dibaca hihi
BalasHapusBaca bukunya En
HapusWah keren nih, bikin penasaran deh sama bukunya hihihi
BalasHapusAyo baca Ya
HapusPas baca kuotenya langsung duarr. Haha. Menarik ya sepertinya novelnya. Aku sering banget baca buku pas udah 50 halaman ngantuk. Biasanya sih kalau novel luar yg susah dipahami n alurnya gitu2 aja. Tp kalo novel detektif apalagi punya unsur moral pastinya lagi lagi deh bacanya.
BalasHapusTenang aja Mbak Winda, kalau yg ini dijamin gak membosankan
HapusAku punya novel ini yang versi sampul lamanya. Agak lupa sih sama ceritanya tapi kalau nggak salah ini novel riawani elyta pertama yang kubaca
BalasHapusReread, Mbak Antung. Ceritanya bagus kok.
Hapus