Perayaan Diri yang Kini - Blog Rindang Yuliani

Hai, Pisces. Selamat ulang tahun.

Ya, Maret adalah bulan kelahiran orang-orang Pisces. Termasuk aku dan banyak orang berkesan yang kukenal dekat. Ulang tahun bagiku selalu istimewa, meski tidak harus dirayakan dengan heboh karena bisa jadi lebih banyak efek negatif daripada positifnya.

Bagiku, perayaan ulang tahun, cukuplah dengan me time dengan diri sendiri dan mengisinya dengan introspeksi tentang apa saja yang telah dan akan kulakukan untuk melanjutkan hidup agar lebih baik dari sebelumnya.

Sebenarnya aku akan lebih senang dengan menulis apa-apa saja yang belum kucapai di usiaku ke-26 ini. Karena aku tipe pemimpi muluk, maka sepertinya tak akan ada rasa puas untuk terus mengidamkan keberhasilan-keberhasilan selanjutnya. Namun, kata psikolog, itu tidak bagus buat kesehatan batin. Jadilah kali ini aku akan menulis apa saja yang telah kumiliki saat ini sebagai bentuk gratitude di hari ulang tahunku.

Ya, aku bersyukur dengan aku di masa kini. Meski jika ada yang perlu diubah dari masa lalu, aku akan bersedia kembali ke sana. Aku bersyukur dengan apapun yang telah aku lewati dan kumiliki sekarang. Sesepele apa pun itu, karena itulah diriku dan nikmat Tuhan mana yang bisa dianggap kecil?

Aku bersyukur sudah punya suami yang punya segalanya yang aku butuhkan, lebih dari sekadar yang aku inginkan. Aku jauh lebih ‘bebas’ ketika sudah menikah dibandingkan ketika aku masih ikut orangtua. Dulu, aku lebih sulit dapat izin pergi travelling atau ikut acara yang lokasinya jauh dari rumah. Sekarang, aku bisa pergi kemana pun yang aku mau dengan suami. Bahkan, jika ia sibuk aku tetap diizinkan pergi karena aku membiasakan diri untuk bercerita tentang urgentnya acara yang harus kuikuti.

Alhamdulillah juga, setelah lulus kuliah aku langsung dapat pekerjaan. Dan yang terpenting, aku mencintai pekerjaanku. Itu sangat menyenangkan. Di saat orang-orang merasa terkekang dengan pekerjaan mereka, aku –setidaknya sampai saat ini masih sangat senang ketika hari Senin tiba.

Rekan-rekan kerjaku di kantor juga menyenangkan. Aku bersyukur sekali untuk itu. Sehingga meski beban kerjaku berat, tapi ketika sudah mulai ngobrol dengan mereka suasana akan pecah sepecah-pecahnya. Aku jadi berasa hangout tiap hari, karena sering juga kita ngobrol dan merencanakan hal-hal di luar pekerjaan.

Aku juga punya keluarga yang seru. Sebagian anggota keluarga (yang tua) memang cenderung berpikiran klasik, tapi untunglah ada banyak penyeimbang sehingga pemikiran modern juga tetap diterima di obrolan meja makan. Sesekali kami piknik bareng untuk menikmati kebersamaan yang tak bisa kami nikmati setiap hari.

Aku pun tetap bisa travelling selama isi kantong mengizinkan. Itu menyenangkan mengingat statusku sebagai istri yang bekerja. Kalau dengar teman-temanku sering mengeluh karena kurang piknik, saat itulah aku bersyukur dalam hati bahwa aku punya lebih banyak kesempatan daripada mereka.

Nikmat lainnya yang sedang kureguk sekarang adalah aku bisa lebih konsisten ngeblog. Aku bisa nulis semauku, publish tanpa tendensi apa pun, share dengan gembira, blogwalking dan mendapat teman baru dari sesama blogger. Itu menyenangkan sekali. Passion-ku terhidupi.

Wah, cukup banyak ya ternyata kesenangan-kesenangan hidup yang telah aku nikmati. Seharusnya aku lebih banyak bersyukur sehingga nikmat juga tak pernah berhenti mengalir. Alhamdulillah untuk 26 tahunnya. Aku tetap punya kehidupan diriku sendiri di saat orang lain harus terpaksa berubah karena keadaan. Alhamdulillah alla kulli hal.

Perenungan ulang tahunku kali ini akan kututup dengan sebuah lagu dari Fiersa Besari – Dirgahayu (Maret).