Ada yang kenal juga
dengan Gita Savitri Devi? Kalau ada, pasti bakal mudah untuk mencerna review
bukuku kali ini. Karena aku bukan hanya ngobrolin tentang bukunya, tapi juga
beberapa isi dari video youtubenya. Iya, cewek yang akrab disapa
dengan nickname Gitasav ini memang seorang youtuber yang
ngehits karena konten-konten videonya yang positif.
Aku sendiri juga suka
sekali nontonin videonya, kalau nggak bisa dibilang ngefans. Kenapa aku suka
dengan seorang Gitasav? Seperti yang kubilang tadi, konten videonya positif
apalagi di sesi Beropini, ada saja hikmah yang bisa diambil setelah menonton
videonya. Alasan kedua, karena dia berkerudung dan tetap mempelajari Islam
meskipun sedang berada di Eropa sana. Ya, dia memang berdomisili di Jerman
dalam rangka studi. Ketiga, ini agak absurd sih sebenarnya, karena Gitasav
lahir di tahun 1992.
Judul : Rentang Kisah
Penulis : Gita Savitri Devi
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2017
Penulis : Gita Savitri Devi
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2017
Kebanyakan intro, ngobrolin bukunya kapan.
Hehe. Di dalam buku setebal 207 halaman ini Gitasav menceritakan lika-liku hidupnya
sejak menjelang lulus SMA hingga sekarang. Ia tidak mengaku sekarang sedang
sukses, tapi ia ingin membagikan pengalamannya berhijrah dan titik baliknya
menjadi seorang muslimah yang lebih baik. Padahal menurutku pribadi, sekelas
Gitasav ini sudah sukses. Sudah jadi artisnya youtube, pernah diundang langsung
oleh Google ke London, tayang di berbagai stasiun tv, serta menerima endorse banyak produk di sosial
media. Impian anak zaman sekarang lah.
Bermula dari cerita Gitasav tentang ketidakcocokannya dengan ibunya dulu, buku ini berhasil mengaduk emosiku di awal bab.
Kebimbangannya tentang passion di bab selanjutnya sebenarnya membuatku heran.
Seorang Gitasav yang punya banyak bakat dan keahlian, mengaku tidak tahu apa
passionnya. Oh oh. Boleh jadi itu karena saking banyaknya pilihan yang ada di
depan matanya. Yang membuat aku salut adalah, meski Gitasav ngaku kalau
pendapatnya sering bertentangan dengan ibunya, toh pada akhirnya ia tetap nurut
juga. Ini salah satu bentuk birrul walidain yang agak sulit menurutku, karena
ketika ia sudah yakin dengan pilihannya, ibunya malah meminta untuk memilih
yang lain.
Pada bab yang berjudul Dua Puluh, aku
merasa Gitasav menuliskan hal paling terdalam dari titik baliknya dalam hidup.
Dia belajar ikhlas. Meski tulisan di bab ini hanya dua lembar, aku yakin ini
salah satu hasil kontemplasinya yang paling berkesan.
Cerita tentang Paul, teman dekatnya
Gitasav, juga ada di buku ini. Proses hijrahnya yang ternyata tidak mudah,
diceritakan Gitasav dari sudut pandang seorang teman. Awalnya dulu kukira
Gitasav yang duluan berkerudung, baru Paul masuk Islam. Ternyata malah
sebaliknya. Benar kata Gitasav, keikhlasan dan perasaan yang tulus malah lebih
mudah diterima orang daripada ego pribadi.
Quote favoritku dari buku ini adalah :
“Banyak yang bilang, dunia adalah tempat manusia berlomba-lomba. Perlombaan apa yang sedang kita ikuti?”
Buku ini ditutup dengan bab yang berjudul
Nasihat Untuk Gita. Inti bab ini adalah tentang mengikhlaskan apapun yang
menjadi kehendak-Nya. Karena ia pernah melewati proses marah, sedih, dan gak
seterima itu dengan takdir Allah. Ah, aku baca ini kayak lagi baca curhatan
teman. Keadaan Gitasav memang benar-benar realistis dialami oleh banyak orang.
Bonusnya, di akhir buku ini ada beberapa
tulisan Gitasav di blognya yang bahasanya dibiarkan tetap sesuai dengan aslinya.
Tentu, aku langsung merasa perbedaan suasana saat membaca. Kalau bahasa di
bukunya agak kaku, di tulisan blognya Gitasav jauh lebih bebas mengekspresikan
pemikiran lewat kata-kata tak ber-EYD.
Intinya buku ini keren. Keren banget. Aku
sekali baca langsung habis, karena emang sudah lama nunggunya. Dan dapatnya
yang cetakan ke-3. Keren memang Gitasav. Semoga tetap produktif berkarya dan menghasilkan
konten-konten positif.[]
Buku-bukunya wirda mansur sepertinya juga oke kalo mba rindang suka buku inspiratif tentang anak muda yang islami. Aku jadi pengen berburu buku gita savitri juga deh jadinya
BalasHapusHmm, jadi kepo saya sama mba Gita, cuss ig dan channelnya :D
BalasHapusOh, aku tau Gitasav. Lumayan sering liat video tutorial makeup-nya di youtube tapi belum pernah liat video Beropini-nya. Baca ulasan ini aku jadi kepengin juga ih baca bukunya :D
BalasHapusdia juga punya blog kan yaa. kalau untuk channel youtube-nya sih jujur aku jarang nonton karena memang kurang suka nonton vlog. jadi penasaran juga nih sama bukunya
BalasHapusjadi penasaran sama bukunya
BalasHapusaku penasaran banget sama bukunya
BalasHapusapalagi review-review nya positif semua, aku sih keblinger
tapi sementara ini aku masih booking pinjem ke temenku sih, hahha. tetep ndak bondo sih aku mbak
saya baru tahu penulis ini, atau mungkin terlalu tertutup dengan penulis selain favoritku.
BalasHapushal yang baru penulis baru buatku, terima kasih
kayaknya lumayan nih buky baca reviewnya
pernah dengar sih.. kayanya familiar namanya. Oh ada channel yutubnya juga ya. Coba ah liat.
BalasHapusWow 207 halaman tebel juga ya. Aku nggak nyangka kalau Paul itu mualaf. Terus nggak nyangka juga kalau Gita bingung sama passionnya. Kukira aku aja yg bingung. Hahaha. Soalnya Gita bisa nulis, pinter ngevlog, bisa nyanyi, pinter kimia pula.
BalasHapusjujur aku nggak kenal sama Gitasav, tapi jadi pengen beli dan baca bukunya. menarik sepertinya perjalanan hidupnya. apalagi dia sekarang di Jerman, negara yang pernah pengen banget aku tinggalin tapi urung berangkat karena saat kesempatan datang alm. ayahku justru tengah sakit-sakitan. lah,,, malah aku yang curhat :D
BalasHapusjadi penasaran dengan bukunya
BalasHapuskeren banget ini anak
kok saya belum dengar ya
aah..kudet banget saya
aku juga ngikutin GitaSav. Beberapa kali malah aku baca bukunya hehe. Salam kenal 😊
BalasHapusUntuk menjadi suksess memang melewati banuak sekali rintanganm.
BalasHapusKeren yah bukunyaa