Di duniaku, waktu melesat selayaknya kuda
Orang-orang berebut tempat, takut ketinggalan kereta
Sedang di tempatmu, waktu merayap menunggu petang
Orang-orang berhaha-hihi sambil lalu lalang
Irama kita tak sama
Ketukan fasenya jelas berbeda
Aku berlari di antara gedung-gedung
Sedang engkau bermanja di antara pepohonan
Bolehkah aku bertanya, bagaimana rasanya
Mengunyah roti tanpa diburu garis akhir
Sedang aku menyesap permen pun harus tersedak
Minum tak sempat karena mulut sibuk mengeja target
Bagaimana rasanya tidur dengan tubuh yang tak letih
Entah dengan rasa ngantuk, apakah kau mengalaminya?
Adalah anugerah ketika mata bisa damai mengatup ketika hari telah berakhir
Meski pagi kembali datang bersama rutinitas
Bagaimana rasanya bingung ingin melakukan apa
Karena memang tak ada kerja
Tak ada tenggat
Itu luar biasa menurutku
Karena hari-hariku memiliki semuanya
Bagaimanapun, syukur masih kubilang
Ada beribu bahkan berjuta karunia
Tak mengapa hidup dengan selaksa guna
Karena aku yang memilihnya
Karena pada akhirnya tercipta karya
Mengabadi di hidupku yang fana
Kelelahan ini bermakna
Hingga kutak sempat mengurusi kehidupan orang lain
Hingga kutak sempat berpikir melakukan maksiat
Pun, kamu
Tak ada salahnya memilih hidup senggang
Asal tak banyak mencela
Tidak menjadikan waktu luang sebagai bencana
Karena kita sama-sama tahu
Waktu adalah hal paling berharga yang dimiliki manusia
Karena ia terus melangkah maju
Tak pernah kembali.[]
Suka puisinya, Mba
BalasHapusPuisi yang indah dan mempunyai makna yang dalam ...hebat
BalasHapus(Wisnu Murti, https://tulisandenpasar.blogspot.com)