Sudah menjadi rahasia umum, saat puasa bau mulut seseorang biasanya tercium lebih kuat jika dibandingkan saat tidak puasa. Hal ini karena selama seharian kita tidak makan dan minum, sehingga mengurangi produksi saliva (air liur) yang berperan sebagai antiseptik alami. Kondisi kering pada mulut akan memicu pertumbuhan bakteri lebih banyak sehingga akan menghasilkan bau yang lebih kuat daripada biasanya.
Lalu bagaimana caranya menghilangkan atau meminimalisir bau mulut karena hal ini tentunya akan membuat kita tidak percaya diri dan malu berbicara dengan orang lain.
Meskipun Rasul mengatakan bahwa bau mulut orang berpuasa itu baik, tapi tetap saja kita harus meminimalisirnya. Jika mulut yang bau saja lebih harum daripada minyak misk, maka bagaimana mulut orang berpuasa yang tidak bau. Pasti derajatnya lebih tinggi di sisi Allah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk.” (HR. Bukhari no. 1894 dan Muslim no. 1151)
Yuk, simak tips mengurangi bau mulut pada saat berpuasa di bawah ini.
Pilih Makanan yang Tepat saat Sahur dan Berbuka
Agar napas tetap segar selama berpuasa, selektiflah dalam mengonsumsi makanan saat sahur dan berbuka. Hindari makanan yang baunya menyengat, misalnya petai, jengkol, dan bawang bombai. Hindari makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi saat sahur dan buka puasa. Bakteri penyebab bau mulut akan berkembang biak kian pesat bila dalam mulut tersisa banyak gula.
Berikut ini adalah makanan yang sebaiknya dikonsumsi baik saat sahur atau berbuka untuk membantu menghilangkan bau mulut tidak sedap ketika puasa.
Yoghurt
Mengonsumsi yoghurt bisa jadi pilihan yang tepat untuk mengurangi bau mulut. Yoghurt mengandung probiotik, yakni bakteri baik yang mampu melawan bakteri dan mencegah pertumbuhan bakteri yang terdapat di rongga mulut, sehingga mencegah terjadinya bau mulut.
Teh Hijau
Secangkir teh juga bisa jadi senjata ampuh untuk menghilangkan bau mulut yang tidak sedap. Teh hijau mengandung antioksidan berupa zat polyphenol yang berguna untuk meruntuhkan pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut. Tak hanya itu, teh hijau juga mengandung zat aktif bernama catechins yang dapat menghilangkan plak di gigi, yang juga menjadi salah satu penyebab bau mulut.
Konsumsi Buah dan Sayur
Mengapa harus mengonsumsi buah dan sayur? Karena semua jenis buah dan sayur bisa membantu mengusir bau napas tak sedap atau bau mulut saat puasa. Buah dan sayur dapat meningkatkan produksi air liur untuk menjaga mulut tetap lembap, juga membersihkan area mulut dari kuman penyebab bau mulut dan plak. Berikut adalah beberapa jenis buah dan sayur yang baik dikonsumsi saat sahur dan berbuka.
Peterseli
Peterseli bermanfaat untuk menyegarkan napas. Cukup kunyah tangkai peterseli dan napas pun akan segar kembali. Tak hanya di mulut, peterseli juga memiliki kandungan herbal yang dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan memberi sensasi segar di perut.
Jeruk, Lemon, Tomat
Buah-buahan di atas kaya akan kandungan vitamin C yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan. Vitamin C ini juga sangat baik untuk dikonsumsi agar terhindar dari penyakit gusi yang juga merupakan faktor penyebab bau mulut. Isap dan kunyah jeruk atau lemon saat sahur dan buka puasa. Keduanya mampu meningkatkan produksi air liur sehingga mulut pun tak akan jadi kering dan bau.
Apel
Apel adalah salah satu buah-buahan yang tepat untuk melawan bau mulut yang tidak sedap. Mengunyah apel dapat membantu memproduksi air liur yang menciptakan pembersih mulut alami, sehingga membantu membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan. Apel juga dapat memberikan kelembapan pada mulut yang diperlukan untuk menghilangkan bakteri. Selain itu, apel dan bayam juga mengandung polifenol yang menjaga kesehatan rongga mulut.
Lebih Banyak Minum Air Putih
Pastikan kamu minum air mineral atau air putih cukup dalam seharinya yaitu 1,5-2 liter atau 8 gelas setiap hari. Bukan berarti kamu harus minum air sekaligus banyak. Kamu bisa membagi waktunya agar total air putih yang masuk ke dalam tubuh sekitar 8 gelas sehari.
Dengan cara tersebut, kamu tetap bisa menjaga kondisi mulut supaya tidak kering, yang bisa menyebabkan kuman penyebab bau mulut mudah untuk berkembangbiak. Selain itu, air putih juga membantu membersihkan sisa-sisa makanan berbuka dan sahur yang menempel pada sela-sela gigi.
Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
Selain rajin menggosok gigi minimal dua kali sehari, kamu juga perlu menyikat lidah dan melakukan flossing agar kuman penyebab bau mulut dan plak tidak berkembang biak di dalam mulut.
Menyikat gigi dan lidah saja tidak cukup, kamu juga harus melengkapinya dengan berkumur menggunakan obat kumur. Sebelum menunaikan shalat lima waktu, kamu berkesempatan berkumur dengan air wudhu dan membasahi area mulut. Hal ini baik untuk mencegah kekeringan dan bau mulut yang terlalu kuat.
Sebelum tidur, berkumurlah dengan air garam. Larutkan satu sendok teh garam dalam segelas air hangat. Kemudian kumur selama tiga puluh detik dan buang, jangan ditelan. Air garam bekerja seperti antiseptik yang akan mengusir bakteri penyebab bau mulut.
Sikat gigi di siang atau sore hari juga bisa jadi cara menghilangkan bau mulut saat puasa kalau benar-benar diperlukan. Namun, beberapa orang merasa kurang nyaman kalau harus sikat gigi dengan pasta gigi saat puasa. Maka cukup basahi sikat gigi dengan air saja, tak perlu pakai pasta gigi.
Bagaimana, apakah sudah siap menerapkan 4 tips mengurangi bau mulut di atas? Dengan rajin merawat kebersihan gigi dan mulut, lebih banyak minum air putih, serta menjaga asupan makanan akan membuat bau mulut menjadi berkurang. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk merasa tidak percaya diri di bulan puasa akibat bau mulut tak sedap. []
Posting Komentar
Posting Komentar