“Namaku
Rani, seorang karyawan di sebuah perusahaan multinasional di Jakarta. Aku
menyukai pekerjaanku dan menikmatinya. Bahkan di saat weekend, aku tidak keberatan untuk melakukan hal yang berhubungan
dengan pekerjaan.
Namun
pada suatu hari, terjadi masalah di tempat kerjaku. Masalah tersebut sangat menyita
perhatianku, bahkan saat tidur pun aku bisa sambil memikirkannya. Ketika
akhirnya masalah tersebut selesai dengan proses yang panjang dan tidak mudah (2
minggu bukan waktu yang sebentar untuk mengalami tidur yang tidak berkualitas),
aku berpikir untuk beristirahat dari pekerjaan dengan cara mengambil cuti.
Masalah
tersebut seperti benar-benar menguras jiwa ragaku sehingga aku sampai berpikir
untuk rehat sejenak. Toh jatah cutiku menumpuk akibat tak pernah kugunakan
selama tiga tahun aku bekerja di perusahaan ini.
Dan
apa yang terjadi? Pada hari pertama aku cuti, aku bingung harus melakukan apa.
Ternyata selama ini aku tidak punya apapun dalam hidupku selain pekerjaan.
Keluarga? Aku belum menikah dan masih tinggal di rumah orangtua. Menghabiskan
waktu bersama ayah ibu adalah hal yang sudah biasa aku lakukan, bahkan mungkin
bisa kulakukan setiap hari sepulang kerja.
Aku harus melakukan apa? |
Teman?
Aku tidak yakin ada teman yang bisa kuajak pergi bersama karena ya selama ini
aku juga tidak menjalin komunikasi yang intens dengan mereka. Tiba-tiba
menghubungi dan mengajak ketemuan rasanya aneh, seperti aku sangat kesepian
saja. Well yeah sepertinya benar, aku
memang kesepian. Sedang beberapa teman, kulihat kehidupannya penuh dengan orang-orang
seru yang mengitari mereka. Mulai dari bayi-bayi mungil hingga pasangan.
Pasangan? Hmm, calonku tinggal di luar negeri sebagai ekspatriat.
Aku
harus melakukan apa agar aku bisa merasa ‘senang’? Sempat terpikir olehku untuk
membuka laptop dan menyicil pekerjaan agar saat masuk nanti tak ada yang harus
kukejar. Bahkan aku masih rajin mengintip grup WhatsApp kantor hanya untuk
memastikan aku tidak ketinggalan berita apapun.
What the hell! Jadi
apa gunanya aku cuti?”
___
Gimana
perasaanmu setelah membaca cerita Rani? Bersimpati atau merasa familier? Boleh
jadi itu adalah ceritamu sendiri. Kebanyakan pekerja di zaman sekarang memang sulit
untuk melarikan diri dari kesibukan.
Bahkan
karena sibuk sudah menjadi rutinitas, maka ketika waktu luang tersedia jadi
bingung harus melakukan apa. Padahal jika dipikir dengan otak yang jernih,
bersenang-senang itu mudah.
Mari melarikan diri. |
Itu
yang kutuangkan dalam bukuku yang berjudul Escape, Please! Baru
akan terbit dan sedang dalam masa pre
order hingga tanggal 20 Oktober 2019 nanti. Yang mau beli bukunya, kuy wapri. Hehe.
Di
buku ini aku membagikan kegelisahanku tentang orang-orang yang sibuk demi
produktivitas, tapi melupakan hak dirinya untuk bersenang-senang. Ada orang
begini? Ada, noh si Rani.
Memaknai Kebahagiaan
Bersenang-senang
identik dengan cara mencari kebahagiaan. Lumrahnya manusia butuh
bersenang-senang untuk merasa bahagia. Makna kebahagiaan berbeda bagi setiap
orang. Jika aku yang ditanya apa makna kebahagiaan, maka aku akan menjawab ketika hatiku merasa hangat dan aku
tidak merasa bersalah.
Hatiku hangat dan tanpa merasa bersalah. |
Hatiku
terasa hangat paling mudah terdeteksi ketika bersama keluarga atau orang-orang
yang kusayang. Meski mungkin terdengar sedikit berlebihan, tapi aku yakin semua
orang pernah merasakan kehangatan hati ini.
Contoh
lain adalah ketika aku mendapatkan sesuatu, misal barang atau kondisi yang
kuinginkan. Perasaan bahagia pasti langsung terasa di dalam hati. Lalu
bagaimana dengan tentang tidak merasa bersalah?
Banyak
orang bersenang-senang dengan rasa bersalah di hatinya. Misal dugem ke pub dengan perasaan bersalah
karena sudah bohong dengan orangtua. Atau wisata kuliner dengan perasaan
bersalah karena sudah melanggar aturan diet. Hal-hal semacam itulah.
Sehingga
ketika aku ingin bersenang-senang, aku harus memastikan terlebih dahulu bahwa
tidak ada aturan yang aku langgar. Aku juga memikirkan ini akan berisiko di
masa depanku nanti atau tidak. Terkesan penuh perhitungan, tapi karena sudah
menerapkannya sejak lama aku tidak merasa terbebani lagi. Mottoku: bebas tapi
berbatas.
Cara Bersenang-senang
Cara
bersenang-senang setiap orang berbeda. Di buku Escape, Please! aku menulis 19
aktivitas pilihan untuk bersenang-senang. Di sini aku akan membagikan beberapa
di antaranya.
Travelling
Jangan
ditanya sesuka apa aku jalan-jalan. Bahkan, aku meletakkan travelling sebagai hobi ketiga setelah membaca dan menulis. Well yeah, orang introver juga sah punya
hobi jalan-jalan.
Perjalanan mengajarkan banyak hal. |
Tidak
ada destinasi khusus yang kusukai sebagai tempat tujuan. Asal merupakan tempat yang
baru kudatangi, objek wisata atau bukan itu bukan masalah bagiku. Mau ke pantai
atau ke gunung, aku oke. Mau tempat yang jauh atau dekat rumah, keduanya hayuk.
Tidak
dapat dimungkiri manfaat travelling
bagi kesehatan mental di dunia kerja. Setidaknya bagiku, setelah weekend yang menyenangkan dengan aktivitas
travelling, Senin pagi biasanya aku
sudah semangat untuk totalitas lagi.
Perawatan Diri
Perempuan
mana yang tidak suka perawatan ke salon dan sejenisnya? Selain untuk
merelaksasi fisik, merawat diri juga dapat menenangkan pikiran. Psikologis
menjadi lebih tenang, kebahagiaan bisa terpancar dari aura wajah.
Kalau
sudah begini, yakin deh kerja jadi lebih semangat dan yang lebih penting dapat
meningkatkan kepercayaan diri. Jenis perawatan tubuh yang paling kusuka adalah massage. Enaknya juara.
Menonton Film
Film
adalah karya audio visual yang cara menikmatinya paling mudah. Kita hanya perlu
duduk menyaksikan bagaimana para tokoh berperan membentuk cerita. Efek entertainment-nya sangat terasa.
Karena
tujuanku menonton film itu untuk merasa bahagia, maka biasanya aku menghindari
film dengan suasana sedih, horor, atau terlalu sadis. Bukan apa-apa, jika aku
menonton salah satu di antara jenis film tersebut, keluar bioskop bukannya
senang yang kudapat malah perasaan galau.
Sebagai
penulis, manfaat menonton film juga kudapat dari cerita yang disajikan. Aku
bisa belajar membuat alur, konflik, dan setting
dengan rapi dari sebuah film. Meski terdengar berat, tapi itu menyenangkan
bagiku.
Pergi ke Taman Hiburan
Ini
sebenarnya bisa dimasukkan ke dalam poin travelling,
tapi aku merasa pergi ke taman hiburan ini spesial. Aktivitas paling
menyenangkan di taman hiburan apalagi jika bukan naik wahana-wahana permainan.
Haha.
Taman Hiburan |
Meski
levelku hanya naik bianglala, bukan rollercoaster.
Iya, bianglala adalah wahana favoritku. Rasanya kembali ke masa kecil saat aku
masih pergi ke taman hiburan bersama orangtua. Tuh kan, pergi ke taman hiburan juga
ujung-ujungnya menghangatkan hati selain untuk melepas ketegangan akibat
bekerja.
Apakah
dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas juga merupakan salah satu caramu
melarikan diri dari rutinitas juga? Kalau ada, kompak dulu yes.
Saking
bersemangatnya untuk ‘melarikan diri’, baru merencanakannya saja aku sudah
merasa bahagia. Aku menyebutnya sebagai escape
plan à rencana melarikan diri
(dari rutinitas). Aktivitas-aktivitas favoritku di atas kuatur dengan
pertimbangan waktu libur kerja, destinasi yang dituju, dana yang tersedia, dan
dengan siapa aku pergi.
Iya,
poin terakhir itu juga cukup berpengaruh. Misal kalau aku ingin travelling bersama pasangan tentu beda
persiapannya jika ingin travelling
bersama teman dong. Tapi aku juga tidak masalah pergi sendiri. Menikmati kebahagiaan tidak
harus bersama orang lain bukan? It’s
called me time.
Traveloka Xperience
Ternyata
semua aktivitas bersenang-senang versiku di atas bisa di-cover oleh satu aplikasi bernama Traveloka. Wait, bukannya Traveloka itu aplikasi booking transportasi dan hotel?
“Hai kamu, sini kuberi tahu. Traveloka kini ada ekstraknya, eh experience-nya. Welcome to Traveloka Xperience!”
Jika
dulu aku harus ribet merencanakan perjalanan beserta seluruh aktivitasnya di
tempat wisata dengan membeli tiket di situs-situs terpisah (atau di tempatnya
langsung dan ini paling parah jika tiketnya sudah sold out), sekarang tidak lagi. Aku hanya perlu masuk ke aplikasi
Traveloka dan voila semua kebutuhan
bersenang-senangku ada di sana.
Pilih sesuai keinginanmu. |
Sebut
saja layanan pesan tiket bioskop, makanan dan minuman, transportasi lokal, spa
dan kecantikan, tempat olahraga, tur, hiburan, playground, perlengkapan travel,
kursus dan workshop, atraksi, hingga events.
Serunya
lagi Traveloka Xperience ini tersedia di seluruh Asia Tenggara. Oke nggak tuh?
Aku bisa leyeh-leyeh minum Thai Tea di negara asalnya sambil nonton sirkus yang
lagi manggung di sana. Ini kalau kata anak muda zaman sekarang mah santuy.
Dengan
sistem pembayaran yang mudah dan para CS yang siap sedia 24 jam tentu sangat
membantuku dalam membuat escape plan.
Escape Plan untuk Rani
Karena
aku bersimpati dengan Rani, maka aku akan membantunya dengan membuatkan escape plan. Rani bukan orang yang
terbiasa bersenang-senang di tempat yang jauh. Oleh karena itu aku tidak
memasukkan travelling sebagai
aktivitas melarikan diri. Rani bukan aku yang gila bepergian.
Escape Plan untuk Rani |
Untuk
awal Rani sebaiknya menikmati beragam pilihan aktivitas menyenangkan di ibu kota
saja. Jika selama ini Rani memandang Jakarta sebagai tempatnya mengisi waktu
dengan bekerja, dengan bersenang-senang mungkin perspektif tersebut bisa
berubah. Jakarta juga bisa menjadi tempat yang menyenangkan dan penuh
kehangatan.
Nah,
berkat Traveloka Xperience aku menemukan tiga aktivitas yang kira-kira paling
tepat untuk Rani. Let’s check this out!
Menikmati Suasana 90-an di The 90’s
Festival 2019
Sama
sepertiku, Rani adalah gadis yang lahir dan besar di era 90-an. Suasananya yang
berbeda dengan zaman sekarang tentu akan membuat seorang Rani rindu untuk
kembali ke masa kanak-kanak.
Mari Bernostalgia |
Beruntunglah
ia karena Traveloka akan mengadakan acara The 90’s Festival 2019 untuk yang
ke-5 kalinya pada 23-24 November 2019 nanti. Ini tentu tak boleh dilewatkan
oleh Rani. Ia pasti sangat menikmati keriuhan suasana 90-an mulai dari musik,
jajanan, permainan, hingga pakaian yang hit pada masa itu. Siap bernostalgia
Rani?
Harga
tiketnya mulai dari Rp. 747.500 dan bisa dibeli via Traveloka Experience. Rani
harus bersiap untuk merasakan pengalaman tak terlupakan seolah sedang melewati
lorong waktu.
Yoga di Raga Studio Menteng
Rani
butuh meregangkan badannya. Ia juga tidak terbiasa olahraga sendiri di
kesehariannya karena sibuk bekerja. Yoga adalah awalan yang bagus untuk membuat
tubuh lebih sehat.
Yoga yuk. |
Berlokasi
di Menteng, Raga Studio ini memiliki berbagai pilihan kelas yoga. Harganya pun
terjangkau, hanya mulai dari 85K. Di kelas yoga ini Rani jadi bisa bertemu
dengan lebih banyak orang selain teman kantornya. Hal ini tentu bermanfaat
untuk memperluas jaringan pertemanannya yang cukup sempit.
Pijat Refleksi di Kokuo Reflexology Menara
Astra
Rani
juga butuh relaksasi. Ia bisa mencoba berbagai pilihan treatment yang ditawarkan
di Kokuo Reflexology Menara Astra. Dengan harga mulai dari 111.600 rupiah, Rani
sudah bisa mendapatkan kesegaran jiwa raga dengan pijat refleksi.
Pijat Refleksi |
Tempatnya
yang nyaman juga pasti akan membuat Rani betah di sana. Yakin, ia menjadi lebih
santai dan bisa bekerja lebih fokus setelah cuti nanti. Mungkin ia juga akan
kembali sesekali ke sini ketika membutuhkan ketenangan jiwa dan raga. Setidaknya
ia sudah tahu bagaimana caranya bersantai.
Pada Akhirnya Semua adalah Tentang Kebahagiaan
Jika
tidak bahagia, maka segalanya akan terasa percuma. Aku, Rani, atau pun kamu
yang sedang membaca ini sebaiknya memang menyediakan waktu untuk sejenak menepi
dari keriuhan rutinitas.
Tidak
ada salahnya keluar sejenak dari work
zone untuk melengkapi kebahagiaan. Karena hidup harus seimbang. Jika
bekerja dapat membuatmu bahagia, maka bersenang-senang di luar pekerjaan dapat
membuat kebahagiaanmu lebih lengkap.
Jika kamu bekerja tidak bahagia, lalu untuk apa? |
Berterimakasihlah
kepada Traveloka karena sudah menyediakan #XperienceSeru untuk bisa kita nikmati
secara praktis. Traveloka Experience merupakan solusi tepat bagi pekerja yang mencari
kebahagiaan.
So,
sudah siap escape dengan Traveloka Xperience?
wah kereeen :)
BalasHapusKeren kak
BalasHapusBagus sekali Kakak, #semangat
BalasHapusKeren kakak
BalasHapusketika hatiku merasa hangat dan aku tidak merasa bersalah.
BalasHapus..
Kalimat ini ngena banget
Keren mba..👍👍
BalasHapusWah adanya Traveloka Xperience bener-bener memberi kemudahan ya kak.. apalagi buat orang sibuk dan bekerja.
BalasHapusTraveloka Xperience ini memang mempermudah banget ya. Pokoknya jadi ada solusi cepat untuk bahagia ya hehehe
BalasHapusBtw sukses buat bukunya ya mbak. Ntar aku mau order juga deh
'Hatiku hangat dan tidak merasa bersalah'. What a quote. Noted kak
BalasHapusSeseneng itu.. sekarang mau kemana mana, mau beli tiket apa aja banyak banget pilihannya di Traveloka Experience
BalasHapusTernyata traveloka bisa menjadi solusi ketika memang butuh suasana baru ya, akhirnya bisa memberikan keahagiaan kepada yang menggunakannya
BalasHapusSuka sekali aku dgn gaya bercerita mbak yg satu ini. Barakallah untuk calon bukunya semoga laris manis dan booming.
BalasHapusAlhamdulillah, rasanya kerja aku sama bersenang-senang aku itu berimbang. Jadi, belum sampe merasakan kek kata orang-orang yg cape kerja. Aku kalo udah mulai merasa, siap go langsung berlibur. Haha
BalasHapusNampaknya traveloka mulai melakukan terobosan. Kalau mau bersaing maka inovasi adalah suatu keniscayaan
BalasHapusmba, fokus kerja aja itu beneran gak enak loh bg. harus sering2 piknik juga kita, karena ngefek kali sama kualitas kerja, hehe
BalasHapusDengan Traveloka Xperience bisa cari event dan festival juga ya, sangat membantu sekali buat kasih referensi "escape" dari rutinitas yang melelahkan
BalasHapusTraveloka keren banget ya sekarang. Perjalanan jadi mudah dengan adanya traveloka.
BalasHapusBagi para jomblo, adanya traveloka Xperience ini sangat membantu banget membunuh sepi. Ciyus. Saya yang nggak jomblo saja bahagia nemu fitur ini apalagi yang jomblo.
BalasHapusdari kemarin2 liat blog org pd bahas traveloka, mau instal gak inget2. dasar aku!
BalasHapustraveloka memang lengkap banget ya sekarang fiturnya. nggak perlu bingung lagi deh mau ngapain pas cuti
BalasHapusMbak kece banget, serunya udah punya buku sendiri.
BalasHapusOh ya, pas aku ke Malang pesen tiket juga pake Traveloka Xperience hehe
Ahhh aku banget ini mbak, aku juga pengen lari dari kerjaan sih.
BalasHapusTraveloka Xperience mmudahkan siapapun untuk dapatin pengalaman lebih deh, apalagi buat pelipur lara para pekerja dg segala dramanya hehehe. Makasih sharingnya mbak
Pernah berada di posisi Rani. Tapi saat mau solo travelling semacam tidak berani. Mungkin kalau sekarang sudah cukup terbantu untuk solo travelling dengan traveloka Xperience ya. Ada beberapa rekomendasi :D
BalasHapusTidak semua orang ya bisa menikmati waktu libur, bukan masalah keuangan kadang kasusnya kayak Rani, untungnya Traveloka memahami hal ini ya dengan adanya Traveloka Xperience
BalasHapusBrilian juga nih idenya biar bisa escape dengan Traveloka hihi, bener yah kadang liburan jadi nggak tenang malah kepikiran ke kerjaan :'D
BalasHapusMasih bagus berani naik biang lala, aku biang lala pun serem. Mungkin gara2 nonton film final destination 2. Etapi aku pernah naik roller coaster. Selama dia berjalan, aku ttup mata, what the..hahaha..
BalasHapusAku jadi kepingin escape juga nih. Tapi lagi hamil tua, jadi harus sabar nunggu lahiran dulu. Apalagi sekarang udah ada traveloka xperience ya mbak, makin gampang deh kalau mau cari hiburan saat traveling
BalasHapusMe time memang penting, tapi punya teman-teman yang bisa kita hubungi kapan saja juga sama pentingnya untuk kesehatan jiwa. Bukankah silaturahim itu memperpanjang umur dan membuka pintu rezeki? Semoga saat cuti, Rani punya teman baru yang menjadi teman baiknya kelak.
BalasHapusParagraf pembukanya, berasa membaca kisah sendiri saat belum nikah. Hanya bedanya, saya tinggal jauh dr ortu. Jadi kalau butuh liburan, pilihan terseringnya ya mudik utk mmebersamai ortu di desa tercintah.
BalasHapusKalau tetiba ngajak teman hengot, lha teman2 bnyk yg sdh nikah dan tentunya hr libur ya family time bagi mereka.
Traveloka xperience bikin penasaran ya dengan hadirnya fitur-fitur terbarunya. Aku coba searching ah sesuai dengan fiturnya
BalasHapusWah selamat ya buku barunya, kayaknya isinya seru dan fun, aku juga rasanya butuh piknik, lagi ngga semangat mau ngapa-ngapain, semoga ada rezeki, kesehatan dan waktu biar bisa Plesiran..
BalasHapus