Sebelumnya aku sudah pernah membicarakan tentang
teknologi finansial. Salah satu bentuk fintech
adalah adanya QR code dalam pembayaran digital. Sebut saja OVO, DANA, Gopay,
dan penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) cashless
lainnya, semuanya menggunakan kode QR untuk melakukan pembayaran. Tinggal scan, beres.
Sebagai milenial, meskipun tinggal di pelosok, aku
juga sudah menggunakan sistem pembayaran ini. Well, aku tinggal di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang notabene
semua pembayarannya masih konvensional. Hanya saja, terkadang aku ada urusan di
ibukota provinsi atau kota besar lainnya, yang membuatku mau tidak mau
mengaktifkan sistem pembayaran digital berbasis kode QR.
Ada dua PJSP yang biasa kugunakan, yaitu Gopay dan
OVO. Gopay terutama kugunakan untuk pembayaran jasa transportasi online di kota-kota besar. Hari gini,
keluyuran di kota yang asing paling mudah memang menggunakan transportasi online. Ada sih transportasi umum, tapi dengan pertimbangan kenyamanan dan
akses maka aku lebih sering menggunakan transportasi online.
Sedangkan OVO biasanya kugunakan untuk belanja di merchant-merchant tertentu, beberapa
toko langgananku sudah banyak yang memfasilitasi OVO sebagai alat pembayaran.
Dengan banyaknya promosi yang ditawarkan, serta harga yang biasanya lebih murah
jika dibandingkan dengan bayar dengan uang cash,
mustahil aku bisa menolak.
Selain itu, sistem pembayaran digital berbasis
kode QR juga merambah ke transaksi jenis lain. Contohnya pembelian pulsa
listrik, pulsa handphone, pembayaran BPJS,
bahkan berdonasi bisa dilakukan via aplikasi pembayaran digital. Ssst, pembayaran fee digital freelancer juga sekarang bisa lewat
dompet digital.
Karena aku hanya menggunakan sistem pembayaran
digital ini sesekali, jadi aku tidak selalu top
up saldo secara berkala. Hanya ketika jika aku ingin bepergian saja, oleh
karena itu saldo di dompet digitalku tidak pernah banyak. Lebih mirip sebagai
tempat persinggahan saja.
Mengenal Kode QR Pembayaran Digital
QR Code (quick
response code) merupakan salah satu jenis kode matriks atau kode batang
yang terdapat di dunia elektronik. Kode batang dulunya hanya terdapat pada
barang-barang tertentu yang ditempelkan ke alat pemindai untuk mengetahui informasi
tentang barang tersebut.
Salah satu informasi yang biasanya diperlukan
dengan cepat adalah harga barang. Oleh karena itu kode QR awalnya identik
dengan pemindaian harga barang di meja kasir. Namun sekarang kode QR diaplikasikan pada banyak hal, terutama di
smartphone para milenial. Fungsinya
macam-macam, misal untuk menambahkan kontak, menghubungkan antar-smartphone, hingga berbelanja online.
Khusus pada sistem pembayaran digital, kode QR sangat
berguna untuk mengidentifikasi transaksi yang dilakukan secara elektronik.
Dengan hanya menggunakan kamera smartphone
atau alat pemindai di kasir, sistem digital
payment bisa digunakan untuk pembayaran fisik. Hal ini tentu sangat
bermanfaat bagi proses pembayaran baik secara online maupun offline.
Ada dua teknis penggunaan kode QR dalam sistem
pembayaran digital, yaitu dengan POS
(poin of sale) based dan mobile user
based. Pada POS based, kode QR
dipindai pembeli dan dikeluarkan oleh penjual. Sebaliknya pada mobile user based, kode QR dikeluarkan
oleh pembeli dan dipindai oleh penjual.
Untuk alasan keamanan, Bank Indonesia (BI) mensyaratkan
setiap PJSP berbasis QR wajib menggunakan QRIS (QR Code Indonesia Standard). QRIS
adalah suatu standar yang diterapkan dalam kode QR agar transaksi elektronik di
Indonesia dapat terawasi dengan baik. Hal ini untuk menjamin bahwa transaksi
digital aman.
Selain itu, peluncuran standar tersebut dilakukan sebagai langkah awal transformasi
digital di Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) dalam membantu percepatan pengembangan
ekonomi dan keuangan digital.
Manfaat Kode QR Pembayaran Digital bagi Milenial
Tidak dapat dimungkiri, pengguna terbesar kode QR
dalam pembayaran digital adalah kaum milenial. Para pemuda ini memanfaatkan kode
QR untuk beragam hal. Ada banyak barang dan pengalaman yang bisa dibeli dengan
bertransaksi secara digital.
Apa saja manfaat pembayaran digital menggunakan kode
QR? Setidaknya 4 hal ini mewakili alasan mengapa milenial banyak memilih kode
QR dalam sistem pembayaran digital.
1. Praktis
Tidak
perlu repot membuka dompet atau mencari uang recehan, pembayaran menggunakan kode
QR sangat praktis. Tinggal scan dan
tunggu, maka uang sejumlah harga barang yang dibeli akan ‘keluar’ sendiri dari
dompet digital.
2. Aman
Pembayaran
menggunakan kode QR relatif lebih aman karena tidak terdapat uang fisik dalam
transaksi. Risiko terselip, jatuh, atau hilang minim sekali karena nilai
uangnya yang ‘terlihat’.
3. Banyak Promo
Promo
adalah salah satu hal yang sulit ditolak oleh milenial. Dengan kondisi
finansial yang biasanya masih pas-pasan, kesempatan mendapatkan barang atau
jasa di bawah harga standar tentu sangat menggiurkan. Nah, PJSP berbasis QR dan
merchant yang bekerja sama dengan
mereka biasanya selalu menawarkan promo pada banyak kesempatan.
4. Lebih Murah
Dengan
banyaknya promo, harga barang dan jasa menjadi lebih murah. Selain itu jika
dibandingkan dengan pembayaran menggunakan uang cash, pembayaran menggunakan QR
code biasanya lebih murah. Ini tentu sangat disukai milenial.
Bagaimana, kamu yang belum mencobanya apakah
tertarik menggunakan kode QR untuk pembayaran digital? Menurutku ini adalah
salah satu pengalaman yang wajib untuk dicoba. []
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusTerimakasih infonya, sangat membantu,.
BalasHapus