Pada awal menikah, suami bingung kok aku tidak
terlalu suka beli baju. Bukan tipe yang minta dibelikan atau beli sendiri gitu
lo. Tanpa tujuan. Beli baju dengan tujuan itu misalnya beli seragam kondangan
atau beli kerudung dengan warna yang match
dengan baju yang sudah dipunya. Awalnya aku bingung bagaimana menjawab
kebingungan suami karena menurutku itu biasa saja.
Arti Sebuah Baju
Sejak kecil aku tidak terbiasa membeli baju hanya
karena aku ingin. Pasti karena aku butuh atau dibelikan mama, dan ketika sudah
nikah juga biasanya dibelikan suami. Uang yang kupunya jika ingin digunakan
bersenang-senang, objeknya bukan baju. Tapi barang yang menurutku lebih pleasure seperti buku atau entah apa
yang aku suka yang lebih long lasting.
Baju sendiri menurutku tidak selama itu pemakaiannya.
Dan lagi aku sudah merasa punya cukup baju, bukan
banyak tapi cukup. Mau kemana atau mau ada acara apa, ada yang dipilih lah. Lemariku
juga sudah penuh, terlalu sesak menurutku. Dan hingga sekarang agenda menambah
lemari tidak ada dalam benakku. Lagipula setiap keluar rumah kita hanya memakai
sepasang baju di tubuh dan itu yang tidak ganti sampai 5 kali sehari, koleksi
bajuku di lemari cukup untuk memenuhinya.
Ini bukan berarti mereka yang sering beli baju itu
buruk ya. Aku tidak ingin membandingkan diriku dengan orang lain. Preferensi
seseorang dengan orang lainnya berbeda-beda, tergantung pengalaman masa lalu,
bagaimana ia dibesarkan, juga tontonan/bacaan yang mempengaruhinya. Aku pernah
baca cerita tentang seseorang yang sejak kecil selalu memndapat baju lungsuran
dari kakak-kakaknya. Ia tak pernah membali baju hingga ia bisa menghasilkan
uang sendiri.
Ternyata kepercayaan dirinya naik menjadi beberapa
tingkat saat ia memakai baju yang ia pilih dan beli sendiri. Mungkin karena
sugesti diri atau karena baju tersebut memang nyaman dipakai oleh tubuhnya
karena ukuran dan modelnya sesuai. Ada juga orang yang hanya percaya diri jika memakai baju baru. Dalam kasus-kasus tersebut membeli baju tentu
bukan sesuatu yang buruk.
Btw, aku
sendiri jauh lebih suka menjahit baju daripada membeli yang sudha jadi. Ukuran
tubuhku yang terlalu mungil sering tidak cocok dengan ukuran baju sebagian
besar orang di toko pakaian. Jika terpaksa membeli baju, aku sering memotong
bagian bawah kaki atau merampingkan bagian pinggang. Effort-nya double. Kalau menjahit
baju, tinggal serahkan model. Urusan kain dan ukuran tubuh, penjahit langganan
sudah tahu seleraku. Sekali lagi ini tentang selera ya, bukan sesuatu yang lebih
baik atau lebih buruk.
Pertimbangan Sebelum Membeli Baju
Siapa pun yang bertanya, lebih pilih baju baru
atau baju lama, aku akan menjawab pilih baju baru. Alasan pertama tentu karena
kondisinya yang lebih cemerlang, rapi, dan bersih. Modelnya juga mungkin akan berbeda
dengan apa yang sudah kita miliki. Secara psikologis manusia memang akan lebih
senang dengan baju baru.
“Kenapa orang suka beli baju baru, menurutku karena perasaan senang yang dihasilkannya dan karena sudah bosan dengan baju lama.”
Ada banyak baju lama yang masih bagus tapi karena
sudah bosan jadi tidak suka lagi menggunakannya. Bagiku sendiri, pertimbangan
dalam membeli baju baru berarti aku harus mengeluarkan baju lama dari lemari.
Iya, biar jumlah penghuni lemari tetap stabil. Lagipula kemana saja aku akan menggunakan
banyak baju. Sekali lagi, toh saat keluar kita hanya akan menggunakan sepasang
baju. Akan lebih berguna jika disumbangkan kepada yang membutuhkan.
Decluttering
Decluttering barang
apapun menurutku adalah salah satu pekerjaan yang secara mental cukup berat. Kita
sebagai manusia memiliki banyak keterikatan dengan banyak barang. Itulah yang
membuat kita berat untuk melepasnya. Itu juga yang membuat proses decluttering susah-susah sedap. Makanya aku
suka mikir panjang kalo mau beli baju baru, baju lama mana nih yang harus
didonasikan. Hoho.
Kenapa harus decluttering
sih, kan bisa tuh kita beli tapi tetap keep
baju yang ada di lemari? Decluttering
harus dilakukan agar keseimbangan tetap terjaga. Aku baru belajar pola hidup minimalis
baru-baru ini, tanpa sadar sebenarnya aku sudah punya mindset ini sudah sejak
lama. Punya terlalu banyak barang rentan membuat kita stres, membuang waktu
untuk memilih atau merapikannya, juga menyia-nyiakan kegunaannya.
Jadi bagiku bukan hanya baju saja sih yang harus
dibatasi jumlahnya, barang lain juga. Ga lagi tuh beli barang hanya karena
lucu. Sebisa mungkin sekarang aku beli barang karena butuh. Bagiku, buku masih
sebuah kebutuhan sih karena sifatnya yang life
time. Semua orang case-nya berbeda.
Bagi para model atau fashion blogger punya banyak baju dengan berbagai
macam model itu investasi kerjaan bagi mereka. It’s fine.
Hmm, jadi beli baju untuk lebaran ini atau tidak? Pertimbangkan
terlebih dahulu, apa arti baju bagimu dan apakah kamu memang butuh baju baru
atau tidak. It’s up to your preference.
[]
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusSetuju mba rindang. Dulu dr kecil identik lebaran dg baju baru. Semakin besar sejak lulus kuliah merasa sebaliknya.
BalasHapusMantap nih mbak tulisannya, kita harus melihat kebutuhan ya mbak dan bukan keinginan semata
BalasHapushabis baca ini langsung keinget baju-baju di lemari yang kebele dan belum kepake wakwakwak,,skrg lebih milih pakai baju lama saja yang masih pantas dan bagus waktu lebaran tiba
BalasHapusBaju baru emang bisa bikin bahagia ya. Mungkin. Apalagi kalo beli/buat baju itu tak sesering ganti baju. Seperti aku yang beli/buat baju baru hanya saat ada event special, misal: lebaran. Rasanya itu lho.. bahagia banget.
BalasHapusAnyway, baju baru atau bukan, sugesti bahagia itu pun sederhana. Makin sering/mudah didapat, (mungkin).rasanya jadi berkurang..
Sekarang udah dalam tahap mikir 3x kalo mau beli baju mba. Hihi. Dulu mikir nya cuma sekali
BalasHapusSaya juga tipe orang yang tidak begitu peduli dengan baju baru karena memang sejak kecil diajarkan menerima keadaan yang pas-pasan.
BalasHapusAlhamdulillah, gak begitu ngoyo sekarang 😁
sekarang beli baju sendiri udh pake mikir ribuan kali, hehe beli baju anak aja nunggu sampai bener-bener sempit hehe.. udh bingung gak ada tempatnya hehe
BalasHapusUdah ak mikirin baju baru bwt diri, yg dipikrin anak² 😊
BalasHapusSetuju mba, baju mah yg ada aja, secukupnya.. Khawatir banyak2 baju bikin hisab kita bakal lama kelak di akhirat..
BalasHapus