Halo, kalian. Terima kasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca surat terbuka ini. Surat ini kutulis terinspirasi dari perenungan-perenungan yang panjang.
Usiaku hampir 30 tahun sekarang. Setelah mengenang berbagai hal yang telah kulalui di usia 20-an, aku berharap ada seseorang yang menuliskan surat semacam ini padaku dulu. Untuk bekal perjalanan di usia 20-an.
Usia 20-anku sendiri tidak terlalu buruk, tapi bahkan dengan catatan sebaik yang telah aku lewati, aku masih ingin memperbaikinya lagi. Karena tanpa kita sadari, usia 20-an sebenarnya adalah penentu bagaimana nasib kita di usia-usia selanjutnya.
Jadi, untuk kalian para sahabatku yang masih berusia 20-an silakan baca surat ini. Bukan maksudku memberi nasihat tapi semoga bisa menjadi pengingat. Apa yang harus dilakukan pada usia 20 tahun? Berikut saran dariku.
1. Jangan Menghabiskan Waktu dan Energi pada Urusan Asmara
Mengapa asmara merupakan big no yang kutaruh pada urutan teratas? Karena kita punya banyak waktu dan energi di usia 20-an. Ketika kita mencurahkan sebagian besar atau semuanya pada urusan asmara, maka hal-hal lainnya akan tereleminasi. Padahal ada banyak hal positif lain yang seharusnya kita maksimalkan dengan waktu dan energi kita di usia 20-an.
Pada beberapa orang sekilas urusan asmara adalah hal yang sangat penting saat berusia 20-an. Pengaruh hormon membuat kita merasa seperti itu, padahal jika diingat-ingat lagi pada waktu yang berbeda boleh jadi kita akan merasa malu sendiri. Kita rela melakukan apapun agar bisa bersama dengan orang yang kita cintai. Keputusan penting kita pada saat itu boleh jadi hanya berdasar pada ‘kekuatan’ jatuh cinta.
Ada perjalanan panjang lainnya setelah usia 20-an menanti kita dan di masa-masa itu banyak orang merasa menyesal telah menghabiskan energi untuk cinta pada lawan jenis. Karena ya itu tadi, efek jangka panjangnya bisa bertahun-tahun kemudian. Ada yang sekolahnya berantakan karena asmara, ada yang salah pilih jurusan karena cinta, ada yang menyia-nyiakan karir karena tidak ingin berpisah dengan kekasih hati. Bukankah itu merugikan?
Bagus jika cinta yang kita perjuangkan berakhir sampai pelaminan, tapi tidak sedikit pengorbanan ini putus di tengah jalan. Putus nyambung dengan si A selama 10 tahun, eh menikahnya dengan B yang baru kenal 3 bulan. Bagaimana cara mengenang cinta seperti ini?
2. Investasi Leher ke Atas
Investasi leher ke atas artinya kita siap untuk belajar hal baru. Di usia 20-an adalah saat yang tepat untuk belajar beragam hal. Ibarat kata mencoba-coba atau mencicipi berbagai rasa ilmu saat usia 20-an lah waktunya. Di luar pendidikan formal yang kita ikuti, belajarlah banyak hal lain yang dapat meningkatkan skill kita. Misal fotografi, desain grafis, melukis, menulis, olahraga, atau skill apapun itu.
Tidak masalah kita belum ahli di banyak hal tersebut. Masa untuk menajamkan pena keahlian kita ada di tahap usia selanjutnya. Tidak masalah jika di usia 20-an kita menghabiskan banyak waktu, energi, atau bahkan biaya untuk mempelajarinya. Di usia 30-an ke atas, secara alami satu atau dua skill akan terpilih menjadi salah satu jalan hidup atau bahkan sumber pemasukan finansial kita.
Tidak apa jatuh bangun atau rugi secara materi dalam mempelajari skill baru. Pengalaman memang semahal itu harganya. Kita akan memetik hasilnya nanti ketika usia telah bertambah.
Banyaklah belajar dari buku, tayangan Youtube, atau podcast tentang ilmu-ilmu bermanfaat atau mindset positif agar kamu terus bertumbuh sebagai pribadi. Jangan terlalu sering memantengi media sosial yang hanya berisi hiburan. Jangan sampai rebahan menghabiskan setengah dari hari produktifmu. Sayang sekali.
3. Bangun Bisnismu Sedini Mungkin
Usia 20-an tahun ketika usia masih produktif adalah saat yang tepat untuk membangun sumber penghasilan dari arah mana saja. Jangan malu, gengsi tidak akan bisa menghasilkan banyak uang.
Bangun bisnismu sesuai passion, sehingga semakin kamu suka semakin kamu terikat untuk berkecimpung di sana. Manfaatkan hasrat mudamu untuk membuka jalan usaha. Jika sudah usia 30-an ke atas kamu mungkin tidak akan lagi bisa menghidupi passionmu karena sudah ada tuntutan atau tanggung jawab lain di luar dirimu.
Apapun pilihan karirmu di masa depan, sumber pemasukan dari bisnis milikmu sendiri wajib kamu miliki. Dengan begitu kebebasan finansial dapat lebih mudah kamu raih sehingga apapun yang ingin kamu lakukan akan lebih mudah dilaksanakan.
4. Atur Keuangan
Selain berpotensi untuk menghasilkan banyak uang, di usia 20-an seseorang juga berpotensi untuk menghabiskan banyak uang. Oleh karena itu selain harus mulai membangun bisnis, di usia 20-an kamu juga harus tahu bagaimana cara mengelola uang yang baik.
Di masa depan kamu membutuhkan banyak hal selain pengeluaran sehari-hari. Contohnya dana darurat, dana menikah, dana beli rumah, dana pendidikan anak, hingga dana penisun. Sedangkan pemasukan tentu saja berfluktuatif. Oleh karena itu, selama masih punya uang untuk ditabung atau diinvestasikan jangan dihamburkan untuk hal-hal yang tidak perlu.
Jangan FOMO. Jangan hanya karena teman kita beli gadget terbaru kita juga ingin memilikinya. Jangan hanya karena ingin dilihat kaya di media sosial kita membeli barang yang tidak kita butuhkan.
5. Bangun Jejaring
Bertemanlah dengan banyak orang. Jangan sekali-kali menciptakan musuh. Hubungan baik suatu saat pasti akan berguna entah dalam bisnis atau kehidupan sosial lainnya.
6. Banyaklah Berjalan
Travelling ke tempat-tempat baru dapat membuat jiwamu lebih kaya. Kamu akan punya pandangan hidup yang lebih luas, tidak seperti katak dalam tempurung. Kamu bisa bertoleransi dengan banyak perbedaan setelah mendatangi tempat-tempat baru. Berjalanlah, kakimu masih kuat untuk melangkah dan menemukan kearifan hidup.
7. Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Setiap orang punya garis start dan lintasannya masing-masing. Terlalu sering membandingkan diri kita dengan orang lain akan membuat kita merasa insecure dan akhirnya malas bergerak. Kamu adalah versi terbaik dari dirimu sendiri.
Oleh karena itu, sekali lagi kurangilah waktu di depan media sosial. Media sosial adalah tempat bagi setiap orang untuk menampilkan hal-hal menyenangkan dari diri mereka, bukankah kamu juga begitu? Hadapilah dunia nyata. Bangun masa depanmu sekarang juga dengan banyak belajar, mulai mengatur keuangan, dan memiliki mindset positif tentang hidup.
Mungkin kita tidak saling kenal. Tapi seperti kata pepatah jangan pandang siapa yang menyampaikan, dengarkan apa yang disampaikan. Karena sejatinya ini adalah surat untuk diriku sendiri di usia 20-an. []
Tipsnya bener semua ini 😀. Apalagi tips di poin nomer 1 dan 7 😁. Exactly true 😀
BalasHapusSemoga yang berusia 20-an bisa memaknai pesan mendalam yang terkandung dalam surat ini. Saya sudah kepala 4 plus plus sangat setuju dengan pesannya.
BalasHapusMemang benar bahwa sebaiknya memanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya waktu agar masa depan lebih cerah dan terhindar dari perasaan menyesal karena telah menyia-nyiakan banyak kesempatan.
Mantuulll banget isi suratnya mba
BalasHapussangat relatable, apalagi dgn kondisi sekarang ya kan
banyak yg FOMO
diantara semuanya yang paling susah itu membandingkan diri dengan orang lain, mungkin ini efek karena sering liatin story teman, scrolling ig, tik tok banyak kehidupan yang diupdate, awalnya cuma ya udah lah itu hidup dia tapi lama-lama kok malah dipikir bandingin sama diri sendiri
BalasHapusduh baca tulisan ini juga bikin aku flashback ke usiaku pas 20 tahun. ada banyak yg disesali karena enggak aku pelajari lebih dini. mudah mudahan sobat muda bisa baca tulisan bagus ini
BalasHapusYang pertama donk,, noted for my self when 20's haha. Rugi banget terlalu investasi buat asmara selain buat yang serius
BalasHapusUsia 20 tahun ini kita kudu ekstra penuh pertimbangan ya Mbak? dan sepakat bahwa urusan asmara dinomor kesekian, karena saya dulu juga gitu, yang terpenting urusan saya dulu urusan akademik, organisasi, dan nambah skill, dulu susah banget mau uograde skill Mbak, jadinya saya sering belajar otodidak aja. (malah curhat).
BalasHapusMasyaAllah, kerenbanget ini Mbak. Adik-adik online kesayangan bisa lebih sukses ketimbang Kakak online ya kan. Soalnya ... waktu terus berlalu tanpa kusadari yang ada hanya aku dan kenangaaaaaan.
BalasHapusAaahh yang pertama ngena banget di aku haha. Aku jg nyesel sekarang kak Rindang kenapa di usia segitu dulu aku galau banget soal percintaan, hayaahhh >.<
BalasHapusYa ampun membaca ini aku terasa udah gak lagi muda, memang usia 20 an lagi banyak godaan untuk habisin energi ke arah sana ya mbk
BalasHapusBenar sekali ya mba. Bangun bisnis. Ini sepertinya tidak semua anak muda menyadari karena sibuk dengan asmara dan masalah pribadi.
BalasHapusAh, jadi rindu masa-masa usia 20an. Hehe
BalasHapusWah KLO AQ dikasih surat seperti ini saat umur 20an, pasti pas umur 30an bisa jadi suskes
BalasHapusSurat yg imperatif
yes betul mba, usia 20 adlh usia produltif
BalasHapusSaya setuju banget dengan semuanya, terutama nomer 1 dan 4. Kayanya umur 20-an itu fokusnya abis lulus, kerja trus nikah. Padahal persiapan jadi istri, ibu kurang. Trus karena baru punya uang sendiri jadi suka boros. Itu sih penyesalan terbesar di usia 20-an.
BalasHapusSetuju sekali ka kita harus pandai memanfaatkan waktu selagi di usia muda
BalasHapusWah terimakasih untuk tips tips nya, butuh banget buat diingetin terus
BalasHapusSuka banget dengan kata-kata "investasi leher ke atas" meski yang lain ngga kalah penting tapi bagian ini saya emang acungkan jempol harus banget. Karena investasi dari leher ke atas itu emang butuh effort dan fasilitas yang juga ngga instan. Para sahabat usia 20-an kudu banget ini dibaca suratnya.
BalasHapus