Kue lebaran favorit keluarga di rumahku adalah kue bolu, sangat sederhana. sangat sederhana. Bolu adalah kue berbahan dasar tepung terigu, gula, dan telur. Mama selalu membuat kue bolu menjelang lebaran, tidak pernah absen. Meski tidak menutup kemungkinan untuk membuatnya di hari-hari lain juga, misal saat telur bebek milik papa sedang banyak-banyaknya, kue ini tetap identik dengan momen lebaran.
Selain kue bolu sebenarnya juga ada beberapa kue atau penganan khas lain yang biasanya tersaji di Hari Raya Idul Fitri. Kue bolu spesial karena hanya kue inilah yang selalu dibikin sendiri, sisanya biasanya beli atau dikasih. Aku sendiri belum pernah membuatnya sendirian. Selalu mama yang memasak kue lebaran favorit keluarga ini sejak aku kecil.
Aku menulis tentang sajian-sajian khas lebaran ala keluargaku di beberapa postingan berikut:
Menu Khas Lebaran di Kalimantan Selatan
Karena rumahku bukan pusat perayaan Idul Fitri keluarga besar di setiap tahunnya, jadi aku tidak pernah menyiapkan banyak hidangan lebaran. Kue-kue yang ada di rumah pun kadang dibawa ke rumah kakek untuk dimakan bersama.
Beli secara khusus pun jarang. Isi stoples-stoples di rumahku saat lebaran biasanya berasal dari isi hampers atau paket lebaran yang aku dan suami dapat. Kalau beli atau mesan penganan lebaran, biasanya berupa kue-kue basah seperti tapai beras dan apam.
Resep Kue Bolu ala Mama
Berikut adalah cara membuat kue bolu ala mama. Resep kue lebaran favorit keluarga ini kutulis berdasarkan pengamatan di lapangan. Mungkin berbeda dengan resep-resep kue bolu lainnya yang ada di internet.
1. Pertama-tama siapkan bahan yang terdiri atas tepung terigu, telur, gula, margarin, vanili, coklat bubuk, dan pengembang kue.
2. Pecahkan semua telur ke dalam wadah.
3. Nyalakan mixer. Secara perlahan sambil mixer berputar, masukkan gula dan tepung terigu sedikit demi sedikit plus vanili dan pengembang kue. Paling enak pakai mesin mixer kue elektrik yang ada standing mixernya agar tangan tidak pegal.
4. Sambil menunggu bahan tercampur dengan sempurna dan mengembang, panaskan margarin di atas api kecil.
5. Jika adonan sudah mulai mengembang, masukkan margarin cair secara perlahan dan diaduk manual pakai tangan.
6. Jika sudah tercampur dengan sempurna, adonan bisa dituang ke dalam loyang yang sudah diolesi margarin di setiap sisi bagian dalamnya agar tidak lengket.
7. Jika ingin ada variasi rasa dan warna, masukkan bubuk coklat ke dalam sebagian adonan yang sudah disisihkan lalu dicampur sedemikian rupa ke dalam adonan yang sudah ada di loyang sehingga membentuk pattern yang diinginkan.
8. Setelah itu dipanggang di atas kompor dan tunggu hingga masak.
Mama tidak menggunakan oven. Alat pemanggang yang mama gunakan adalah baking pan jadul berbentuk lingkaran dan berlubang di tengahnya. Yang terbaru ada baking pan tanpa lubang di tengah dengan bentuk seperti teplon. Mama juga pernah mencoba memasak adonan kue tersebut menggunakan magic com. Aku lupa, apakah kalau dikukus mama pernah coba juga.
Tapi yang jelas, selama adonan dibuat dengan cara di atas rasanya akan tetap enak bagaimanapun cara memasaknya. Selain dengan cara dimakan langsung, kue ini juga enak dimakan dengan cara dicelupkan ke kopi. Dimakan pagi-pagi sebelum salat ied. Masyaallah. Di rumah, kue ini tidak pernah dihias dengan toping apapun. Disajikan dan dikonsumsi sebagaimana aslinya saja.
Gimana, praktis benar kan resep kue lebaran favorit keluarga kami? Kue ini bukan hanya sekadar wujud dan rasanya yang enak di lidah tetapi juga maknanya yang mendekatkan yang jauh serta mengumpulkan yang terserak pada momen lebaran. Aku akan selalu merindukan kehadiran kue ini saat lebaran. Selamanya. []
Posting Komentar
Posting Komentar