Aku mengikuti berbagai kompetisi saat kuliah. Semuanya berbau akademik dan mostly di bidang Biologi. Sejak SD, aku memang sudah familiar dengan kompetisi di luar kelas seperti ini. Tapi sejauh itu, aku belum pernah meraih juara tertinggi. Meski begitu aku belum merasa kapok. Ikut pertandingan sejenis ini, membuatku sadar bahwa di atas langit masih ada langit. Meski aku berprestasi di dalam kelas, tapi di luar sekolah masih ada banyak orang yang lebih hebat sehingga tidak ada gunanya kalau aku mau menyombongkan diri.
Seleksi Mahasiswa Berprestasi (MAPRES)
Pada tahun 2012 aku ikut dalam pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) tingkat fakultas. Seleksinya wawancara dan presentasi ilmiah. Aku lupa bagaimana awalnya aku bisa ikut ajang ini, sepertinya karena ditawarin dosen. Aku harus menyiapkan semacam makalah untuk dipresentasikan kepada para penguji. Setelah presentasi, aku ditanya dan beberapa dosen mengajukan pertanyaan dalam bahasa Inggris. Saat itu, english merupakan salah satu subjek yang masih aku pelajari dengan keras.
Di sesi pengumuman, aku masuk 3 besar tapi tidak mewakili fakultas untuk ikut di ajang Mapres tingkat universitas. Selain mempersiapkan bahan presentasi, para peserta Mapres juga harus mengumpulkan CV yang berisi daftar kegiatan dan prestasi yang pernah diraih.
ON-MIPA (Olimpiade Nasional MIPA)
Tahun 2013 aku ikut olimpiade ON-MIPA, juga untuk yang pertama kalinya. Alhamdulillah, aku lolos seleksi 3 besar ON-MIPA tingkat provinsi sehingga bisa mengikuti seleksi tingkat wilayah yaitu Regional Kalimantan. Sayang, seleksinya dilaksanakan di Banjarmasin. Aku sih maunya di provinsi tetangga supaya aku bisa sekalian jalan-jalan. Hehe.
Tahun 2014, aku ikut ON-MIPA lagi. Lolos kembali hingga ke tingkat regional dan mendapat juara 3. Sayang yang berangkat ke nasional hanya juara 1. Di momen Hari Pendidikan Nasional aku menerima penghargaan atas prestasi tersebut di Rektorat UNLAM Banjarmasin. Setelah itu, aku dan dua temanku yang sama-sama menjadi 3 besar memutuskan untuk menonton film Trancendence di bioskop. Seru juga kalau dipikir-pikir.
OSN-PTI (Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi Indonesia)
Pada tahun 2012 aku pertama kali mengikuti seleksi OSN-PTI tingkat provinsi yang diadakan di kampusku. Aku lolos di babak seleksi tertulis dengan jumlah soal pilihan ganda dan bersyarat yang luar biasa banyaknya. Babak kedua, beberapa hari kemudian diadakan seleksi tertulis lagi. Kali ini dalam bentuk essay, seingatku ada 7 soal. Tiga besar yang lolos di seleksi tahap kedua kemudian diikutkan kembali dalam seleksi tingkat akhir yaitu presentasi dengan tema tertentu. Alhamdulillah, aku lolos dan bisa masuk ke nasional. Padahal aku sempat sedikit ragu dengan kemampuanku karena rivalku berasal dari Fakultas Kedokteran.
Pengalaman Mengikuti OSN-PTI Tingkat Nasional 2012
Selama seminggu, yaitu dari 25 November 2012 hingga 1 Desember 2012 aku mengikuti ajang OSN-PTI Tingkat Nasional. Aku berangkat bersama 4 mahasiswa lain yang juga menjuarai olimpiade tingkat provinsidi bidang selain Biologi. Sesampainya di Wisma Makara UI, tempat kami menginap, acara pembukaan sudah dimulai. Jadi kami langsung ganti baju dan ke tempat acara untuk menghadiri Welcoming Dinner.
Setelah acara pembukaan dan malam malam, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok-kelompok. Aku termasuk di kelompok 9 dengan jumlah anggota 11 orang. Sejak malam itu, kami dibuat akrab meskipun berasal dari kampus, provinsi, bidang, dan kamar yang berbeda. Aku sekamar ber-4 dengan teman-teman perwakilan dari provinsi lain di Kalimantan. Selama satu minggu aku akan tidur bersama mereka.
Setiap pagi ada senam bersama dan games. Pembukaan olimpiade secara resmi dilaksanakan di Balai Sidang UI. Dengan simbolis pemakaian jaket OSN-PTI, acara dibuka. Setelah itu diadakan tes tertulis yang merupakan babak semi final. Bentuk soalnya adalah essay tertulis dengan jumlah 7 soal yang menurutku adalah soal olimpiade tersulit yang pernah kutemui dalam hidupku. 33 peserta dari setiap provinsi di Indonesia bersaing untuk mendapatkan posisi 6 besar agar dapat maju ke sesi berikutnya yaitu presentasi ilmiah dengan tema yang sama saat seleksi tingkat provinsi.
Setelah sesi semi final itu, kami diajak mengunjungi perpustakaan Universitas Indonesia yang masyaallah kerennya luar biasa. Keesokan harinya kami study tour ke TMII, tepatnya ke Museum Minyak Dan Gas. Dari sana kami ke Dufan, dan menghabiskan waktu untuk bermain hingga sore menjelang.
Saat maghrib, kami sudah ada di Dermaga One Ancol. Di sana diadakan acara makan malam sekaligus pengumuman 6 besar seleksi teori. Aku tidak masuk 6 besar, otomatis lepas kesempatanku untuk menjadi juara. Sedih pasti, tapi bisa ikut seleksi tingkat nasional saja sudah membuatku merasa sangat beruntung. Pengalaman yang sangat berharga.
Setelah itu agenda banyak diisi dengan games dan kegiatan yang dapat menambah keakraban antar peserta. Terutama sambil menunggu para peserta yang masuk ke dalam sesi grand final. Ada bidang Science Project juga yang metode penilaiannya lewat presentasi dan praktik langsung. Para peserta yang sudah gugur seleksi dapat lebih bersantai di saat-saat itu.
Setelah semua sesi selesai dilaksanakan, pada suatu pagi dari Jakarta kami menaiki bus menuju Kamojang Garut untuk mengunjungi PT Pertamina Geothermal Energy Kamojang Area. Kami site visit di sana dan mendapatkan ilmu baru mengenai minyak bumi sekaligus dapat melihat langsung sumber dari jarak teraman.
Pada siang hari Jumat, kami dibawa ke Masjid Istiqlal. Laki-laki salat Jumat di sana. Dari sana kemudian kami menuju Kantor Pusat PT Pertamina untuk mengikuti acara penutupan dan penganugerahan para pemenang hingga malam hari. Di sanalah berakhir secara resmi rangkaian satu minggu penuh ajang OSN-PTI Tingkat Nasional Tahun 2012.
Aku ingat sebelum kami tidur malam itu, masing-masing dari kami saling berbagi folder foto melalui flashdisk, harddisk, atau laptop untuk mengingat momen menyenangkan dan satu kali seumur hidup tersebut. Alhamdulillah. Keesokan paginya, masing-masing dari kami langsung menuju bandara sesuai jam penerbangan ke kota asal.
Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI)
Aku juga pernah ikut seleksi Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah pada tahun 2014 dan lolos. Jujur, aku bangga sekali dengan prestasi ini. Karena dari 1969 judul PKM-AI yang diusulkan seluruh indonesia, artikelku masuk ke dalam 378 judul yang memperoleh nilai tertinggi dan mendapatkan penghargaan. Isu yang kuangkat yaitu tentang Bank Sampah di Yogyakarta. Datanya kudapatkan saat Kerja Praktik di Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Sebelumnya aku juga pernah mendaftarkan PKM bidang pengabdian masyarakat dengan tema permainan tradisonal, sayang untuk yang satu ini aku belum lolos seleksi.
Demikian ceritaku wara-wiri di dunia kompetisi luar kampus. Tidak sebanyak dan semegah itu, tetapi aku tetap bangga karena itu adalah pencapaianku. Aku bangga pada diriku sendiri karena setidaknya saat kuliah aku ada nilai plus dan tidak menghabiskan waktu dengan banyak berleha-leha.
Posting Komentar
Posting Komentar