Kali ini aku akan bercerita mengenai berbagai macam takjil yang biasanya tersaji di meja makan keluargaku. Jenis takjilnya menurutku tidak muluk-muluk, simpel, dan tidak ribet cara membuatnya. Selain itu, dari segi harga juga relatif murah. Aku lebih senang membuat atau menyiapkan takjil sendiri daripada membeli takjil yang sudah siap santap. Dengan begitu, aku bisa menakar rasa dan kuantitas yang pas untuk orang di rumah.
Berikut adalah beragam takjil yang selama ini terhidang di meja makan rumahku:
Es Timun Suri
Selama Ramadan 2024 ini, es timun suri selalu ada setiap hari selama waktu berbuka. Cara membuatnya sangat mudah, tinggal potong-potong buah timun suri lalu masukkan ke dalam mangkok. Untuk cara penyajian dan rasanya disesuaikan oleh yang menyantap. Suamiku sukanya yang plain atau hanya ditambah sedikit gula, lalu ditambahkan dengan air kelapa muda dan irisan kurma. Orang-orang biasanya pakai gula lebih banyak, ditambah kental manis, atau ditambah sirup plus es.
Air Kelapa Muda
Ini beneran air dan daging kelapa mudanya saja, tanpa es, tanpa tambahan apa-apa. Aku dan suami memang lebih suka makanan yang plain apalagi yang alami. Air kelapa mudanya saja sudah manis menurut kami. Biasanya kami beli satu buah kelapa muda yang dikupas di tempat. Setelah itu dimasukkan ke dalam kulkas supaya lebih dingin. Segar bangetlah pokoknya kalau berbuka dengan air kelapa muda ini. Eh tapi, ada teman-temanku yang tiap mengonsumsi air kelapa muda pas buka katanya pas tarawih agak loyo sampai ke sahur gitu. Ada yang seperti itu juga kah?
Buah Potong
Buah ini lagi-lagi plain tanpa ada tambahan apa-apa. Buah yang paling lazim kami jadikan takjil adalah pepaya atau semangka. Paling enak disajikan dalam keadaan dingin setelah keluar dari kulkas.
Asinan Buah
Kebetulan pohon jambu air sedang berbuah di halaman rumahku, jadi aku membuat asinan buah. Isi buahnya selain jambu, ada timun dan kedondong yang juga memetik dari halaman rumah. Timun biasanya dikasih tetangga yang punya kebun.
Semua buah dipotong-potong kecil, dimasukkan ke dalam mangkok, dikasih garam, penyedap rasa (opsional), sedikit cabe, perasan jeruk nipis atau limau kuit, dan gula merah. Dikasih es batu kecil sedikit. Setelah itu, didiamkan dulu di kulkas. Mendekati buka, baru deh dikeluarkan sehingga sudah ada. Setelah dicicipi, baru dikoreksi rasa jika ada bahan-bahan yang terasa kurang.
Wadai
Wadai atau kue adalah bagian paling sedikit jenis takjil yang ada di meja makanku. Hanya sesekali saja tersedia, karena aku tidak mau mubazir. Seperti beberapa kali pengalaman. Jika terlalu banyak penganan di atas meja, akan ada satu dua jenis yang tidak habis dan tidak bisa dimakan lagi di waktu selanjutnya. Sayang sekali kan?
Jenis wadai yang biasanya ada di meja makanku adalah roti hambar kuah sarikaya. Itu enak banget sih. Rasanya manis campur gurih. Kuah sarikaya terbuat dari santan yang dikasih gula aren. Jenis wadai yang lain adalah bingka barandam. Kalau ini pasti beli sih, tidak bikin. Kue ini terbuat dari telur yang dikocok dengan sedikit tepung. Makanya suamiku tidak suka karena katanya masih ada aroma amis telur di sana. Kuenya kering tapi saat makan dan penyajiannya menggunakan air gula. Enak.
Selanjutnya ada wadai bingka yang populer saat Ramadan. Bingka bukan salah satu makanan favoritku, tapi kalau ada ayo. Wadai lainnya adalah adalah kue basah loyang yang diiris berbentuk segitiga sama kaki. Ada banyak jenis kue basah ini, tapi aku yang paling suka adalah wadai sarimuka lakatan dan amparan tatak. Beuh sedap.
Demikian lima besar jenis atau ragam makanan takjilku selama bulan Ramadan. Kalau penganan favoritmu buat takjil apa saja nih di bulan Ramadan? Yuk, cerita di kolom komentar. []
Posting Komentar
Posting Komentar