Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Dengarkan Tubuhmu

Posting Komentar

Dengarkan Tubuhmu


Mendengarkan tubuh bukan hanya tentang memperhatikan gejala fisik. Lebih jauh, ini tentang mengenali kebutuhan diri dan menganalisa penyebabnya secara psikologis. Bukankah diri kita merupakan kesatuan dari jiwa dan raga, lahir dan batin? Tidak heran jika kontaknya bisa seerat itu.


Pernah dengar istilah psikosomatis? Penyakit yang diderita tubuh tetapi disebabkan oleh mental yang tidak sehat. Pikiran-pikiran buruk dan perasaan-perasaan negatif dapat menyebabkan fisik tidak nyaman. Jangan sangka saat badan sakit-sakitan, itu hanya karena phisically alarm. Mungkin itu juga adalah sinyal ketidaknyamanan psikologis yang dirasakan oleh dirimu.


Contoh kamu sudah lama tidak melakukan hal-hal yang kamu senangi, yang dapat memicu hormon bahagia keluar, tubuhmu jadi bereaksi seperti orang sakit, padahal penyebab secara fisik sama sekali tidak ada.


Contoh lain, tubuh kamu sudah lama tidak mengonsumsi makanan yang disukainya. BM-BM seperti ini meski terlihat sepele tetapi kalau sering tidak dituruti akan menimbulkan efek yang tidak nyaman bagi tubuh.


Penyebabnya bukan hanya hal-hal menyenangkan tetapi juga hal-hal yang disukai oleh pribadi. Misal kamu suka hal-hal menantang entah aktivitas mendaki gunung atau proyek-proyek tingkat tinggi, dan kamu sudah lama tidak mengerjakannya. Itu juga bisa. Bahkan keluar dari zona nyaman pun terkadang merupakan obat. Termasuk dalam kasus ini adalah workout. Badanmu membutuhkannya, saat tidak dipenuhi maka ia akan merasa lesu.


Lebih jauh lagi, respon tubuh tidak nyaman juga dapat disebabkan karena berada di tempat tertentu atau bertemu dengan orang tertentu. Tidak dapat dipungkiri, kita memiliki daftar orang-orang yang tidak disukai. Entah karena mereka toksik atau hanya karena kita nggak sefrekuensi saja dengan mereka. Tubuh biasanya memberikan sinyal agar kita segera pergi meninggalkan lingkungan tersebut.


Sebaliknya, tubuh juga sangat fasih bereaksi terhadap kebahagiaan. Pernah dong merasakan capek mengerjakan sesuatu tapi nggak berasa capek karena bahagia? Saat kita excited dan bersemangat, meski secara fisik kita harusnya kelelahan, tapi karena hormon kebahagiaan mengalir dengan deras maka kita tidak merasakan hal tersebut.


Tengok batinmu, lihat jiwamu, adakah yang sedang mengganjal di sana? Jika ada, selesaikan, maka hidupmu akan lebih baik.


Oleh karena itu, penting untuk kita coba kembali mendengarkan tubuh kita. Apa yang dirasakannya saat ini? Jika penyebab secara fisik tidak ditemukan, itu sangat mungkin karena secara psikologis ada hal-hal yang belum terpenuhi.


Salam sehat jiwa raga! []


Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar