Apa kabar tahun 2024?
Dalam hitungan hari, tahun ini akan segera berakhir. Dalam hidupku, ada banyak sekali hal yang terjadi selama satu tahun terakhir. Kalau bisa dikumpulkan menjadi satu kata akan bermuara pada kata sibuk. Tapi kalau mau dirangkum menjadi satu perasaan, bolehlah dibilang seru.
Januari
Apa yang kuingat dari bulan Januari tahun ini? Proses-proses merapikan segala hal dari tahun 2023, mengosongkan ruang untuk ditempati oleh tahun 2024. Di akhir bulan, aku melakukan perjalanan bersama keluarga ke provinsi tetangga. Untuk bersilaturahmi dan mengunjungi berbagai kenangan masa lalu. Itu membahagiakan sekali.
Hei, bulan Januari aku masih aktif muaythai. Astaga serunya. Sekarang aku merasa olahraga itu terlalu keras. Hoho. Jadi setelah vakum saat Ramadan, aku memutuskan untuk tidak melanjutkannya lagi. Bagaimana workoutku sekarang? I’m just workout at home alone. Tidak bisa yang dikatakan sering dan teratur banget, tapi satu minggu minimal sekali lah. For now, it’s enough. Meski sebenarnya aku ingin meningkatkan intensitas dan kualitasnya.
Februari
Bagaimana dengan bulan Februari? Aku juga melakukan perjalanan jauh tetapi sayangnya sedang musim hujan sehingga bukan kenangan ala musim libur panas yang bisa kuingat. Tapi selalu, aku dapat menikmati perjalanan seburuk atau sesingkat apapun. Tidak buruk juga, aku hanya sedang menabung pengalaman baru. Aku hadir dan ada di momen itu adalah hal yang terpenting.
Oh, aku mengingat ada beberapa drama yang terjadi sebelum dan saat perjalanan. Ah hidup, selama kita berinteraksi dengan manusia dan menggunakan hati, tentu saja hal ini bisa terjadi. Aku tidak bilang mentalku kuat, tapi sejauh ini aku dapat meng-accept hal-hal tidak nyaman itu dan menerimanya sebagai pembelajaran. Selayaknya manusia dewasa berusia kepala tiga.
Maret
Aku menyukai Maret. Selalu. Di bulan kelahiranku ini, aku sengaja road trip ke provinsi tetangga. Dari segi destinasi sama sekali tidak seru, tapi pengalaman? Jangan ditanya. It’s new experience for me. Ada perspektif-perspektif baru yang ditawarkan dari perjalanan ini. Termasuk pelajaran tentang bagaimana memahami perasaan orang lain dan berusaha asertif. Ini masih ada hubungannya dengan perjalanan di bulan Februari. Bagiku yang boleh dibilang hanya sedikit punya sedikit ruang untuk perasaan, ini tidak nyaman. Tapi logikaku berkata, aku harus meluruskan hal yang terlihat kecil ini sebelum semakin membesar dan meledak nantinya.
April
Bulan April bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran. Ada satu bibit masalah yang menantiku di sini rupanya. Aku ingat, karena aku melakukan penelurusan mendetail tentang ini. Haha. But overall Ramadan dan Lebaranku berjalan dengan cukup baik. Alhamdulillah.
Di momen lebaran, aku melakukan perjalanan bersama keluarga besar ke kabupaten tetangga untuk menghadiri acara halal bihalal keluarga besar yang terhubung sampai ke juriat datu-datu. Yah bayangkan saja ada berapa banyak orang yang hadir, semua wajah yang kulihat adalah orang baru. Ajaib memang kami bisa terhubung oleh satu tutus nenek moyang dan sekarang beranak pinak menjadi seribu orang.
Oh ada momen di bulan April dan Mei aku ikut kelas zumba. Iya, aku juga tidak alergi dengan olahraga berkelompok di luar circle terdekat. Tapi ya memang kurang nyaman. Di kedua bulan ini juga, aku sempat kecanduan brick lego. Ada dua karakter yang berhasil kususun dan kupajang di meja kantor.
Mei
Mei 2024 highlight-ku adalah bertemu dengan personel Elite Square dalam formasi lengkap. Momen yang sangat diusahakan dan diatur sejak lama. Next meet up kita harusnya stay cation sih. Kurang banget waktunya, sedang yang mau diobrolin masih sangat panjang. Oh iya meski pertemuannya Mei, kita akan selalu menyebutnya sebagai March Party. Bulan Mei juga merupakan pertanda bahwa ada seorang Mei-er terselip di antara kita. Wkwk.
Pertemuan bersama mereka sangat membangkitkan moodku dan mimpi-mimpi yang pernah terkubur. Karena kita wajib bikin life update selama 10 tahun terakhir dan itu seperti kembali sedikit banyak mengorek luka lama, menagih janji eksekusi mimpi, tapi juga membuka ruang syukur atas nikmat perjalanan hidup yang tentu lebih banyak daripada dukanya.
Di akhir Mei aku ada perjalanan ke daerah yang sangat dingin. Astaga dari semua tempat yang pernah kudatangi, ini yang paling dingin. Dinginnya mengganggu bukan yang bisa lagi dinikmati. Di sini aku juga melakukan pendakian tanpa kutahu sebegitu beratnya. Astaga, kakiku tidak siap. Aku sama sekali tidak melakukan pemanasan.
Selama perjalanan itu aku juga pergi ke tempat-tempat yang lain. Menyenangkan juga kalau diingat-ingat. Meski saat dilakoni, ada perasaan ngantuk dan capek. Wkwkwk. Tapi ada satu momen di perjalanan, saat pindah kota yang aku merasa sunyi, lalu aku menyumpal telinga dengan earphone dan mendengarkan lagu-lagu Kahitna di sepanjang perjalanan itu. Momen yang aneh.
Perjalanan di luar pulau itu kemudian harus kulanjutkan dengan perjalanan karena pekerjaan. Bagaimana rasanya menjadi badanku. 24 jam setelah meninggalkan bandara, aku harus kembali berada di bandara lagi. Ke kota yang berbeda tentu saja. Tapi aku senang, makanya badan nggak bisa protes.
Akhir Mei yang menyenangkan.
Juni
Di awal juni ada event kecil tapi besar dan berkesan untukku. Sweet moment. Boleh dibilang selama bulan Juni aku jarang ada di rumah. Setidaknya ada tiga kali aku ke luar kota untuk mengikuti berbagai acara. Satu dua menit di antaranya ada perasaan kosong yang kuingat. Tapi senang selalu lebih banyak dari itu. Di bulan Juni juga ada momen Idul Adha sehingga beberapa kenangan terkait dengan perayaan ini.
Juli
Aku melakukan hal bodoh di bulan ini. Aku melarikan diri, menyerah sebelum menghadapi tantangan. Eh sebenarnya hanya menunda, karena pada akhirnya aku tetap harus menghadapinya. Tapi mungkin itu yang memang harus terjadi. Beruntungnya kebahagiaan jauh lebih banyak datang padaku. Alhamdulillah.
Di bulan ini aku juga banyak disibukkan oleh kegiatan kantor. Ada yang tiga hari berturut-turut aku harus seharian berada di luar sampai malam karena ada kegiatan yang mengharuskan. Oh Davin ulang tahun di bulan Juli. Itu adalah momen kecil yang menyenangkan juga.
Agustus
Di awal Agustus aku harus menghandle acara komunitas di luar kota. Saat itu aku kurang tidur. Tapi setelah acara berakhir lega karena overall semuanya berjalan dengan baik. Ga sia-sia persiapan sejak awal tahun. Meeting-meeting online itu sudah menemukan akhirnya.
Kegiatan literasi ini kemudian bersambung lagi dengan kegiatanku diminta menjadi salah satu juri. Dari sana, aku bergabung dalam kepanitiaan acara literasi berskala provinsi yang dihelat Desember tadi. Persiapan sejak Agustus, hmm.
Tidak lupa Agustus dengan rangkaian acara hari kemerdekaannya, juga cukup menyibukkanku sebagai pribadi. Aku terlibat dalam beberapa tugas. Tapi aku suka keseruan berinteraksi dengan teman-teman sejawat. Bekerja tetapi terasa sedang hangout saja. Kerja di sini, kadang weekend kalah seru daripada weekday. Siapa yang malas ambil cuti? Mungkin tidak banyak, tapi jujur saja itu termasuk aku. Kecuali cutinya untuk bepergian jauh.
September
Akhir Agustus hingga awal September kita melakukan perjalanan kantor bersama. Semua. Ini first time bagiku. Menyenangkan sekali. Karena biasanya kami terbang hanya dalam satu kelompok kecil. Ini adalah kenangan terbaik yang akan aku ingat hingga nanti.
Masih di awal September, aku harus keluar kota untuk menghadiri pernikahan sepupu. It’s been loong time kami tidak ketemu, sekalinya ketemu dan kumpul keluarga besar ya di acara pernikahan. Makanya aku dan keluarga nginap di rumah saudara biar juga bisa silaturahmi dengan anggota keluarga lainnya. Semakin lama, semakin jarang ketemu. Alamiah. Tapi kadang silaturahmi harus diupayakan.
September itu bertepatan dengan bulan maulid. Jadi agak banyak momen kumpul keluarga di bulan ini. Meski aku ga bisa full semua hadir karena juga menyeimbangkan dengan wkatu bekerja di kantor.
Oktober
Apa yang bisa kuingat dari Oktober? Mungkin adalah acara residensi penulis puisi yang ku ikuti di salah satu objek wisata alam di kabupaten tetangga. Meski menurutku tidak seseru itu (tapi ini subjektif sekali sih ya karena satu dan lain hal) tapi acara ini membuatku mengenal lebih banyak orang baru dan membangun networking dengan sesama penulis di kabupaten sekitar. It’s very good chance.
Di akhir bulan, aku ada acara literasi lagi selama tiga hari di luar kota. Beda orang, beda tema, beda bentuk penulisan. Aku mendapatkan ilmu baru lagi.
Di antara dua acara literasi ini, aku melakukan perjalanan dalam rangka tugas selama 4-5 hari. Ada banyak pengalaman kudapatkan. Apalagi hampir semua anggota tim yang berangkat denganku baru pertama kali sama-sama denganku. Jadi kita kayak build a new team work. Alhamdulillah kami menjalankan tugas dengan baik.
November
Di awal November, aku bepergian lagi. It was a fun trip, traveling for work. Meski ada drama-drama kecil di sana tapi kalau diingat-ingat lagi, indah juga.
Di pertengahan November, aku ada tugas ke luar kota beberapa hari bersama tim yang cukup besar. Pada suatu pagi saat sarapan, aku menggigit makanan bertekstur keras dan merasa gigiku sakit. Sejak hari itu, drama sakit gigiku timbul tenggelam hingga hari ini.
Aku sudah mengunjungi dokter gigi dan menambal satu gigi. Ternyata, kata di dokter, masih ada satu gigi lagi yang memerlukan penanganan. Gigi itu harus dicabut karena itu ternyata gigi bungsu yang terlanjur dewasa lalu berlubang karena letaknya terlalu di ujung sehingga sulit untuk di-reach oleh sikat gigi. Hingga aku menulis ini, aku belum sempat ke rumah sakit lagi untuk rontgen dan mencabut giginya.
Di November, aku juga mulai berkenalan dengan komunitas baru. Aku menghadiri pertemuan perdana di suatu weekend. Lalu kemudian tiga hari berturut-turut di pertengahan Desember.
Komunitas menulis selalu menjadi penguat motivasi. Secara ilmu, mungkin akan terasa sama saja dan berulang. Namun untuk motivasi yang harus selalu diperbaharui, komunitas berfungsi di sana. Dan oh mendengarkan pengalaman orang lain juga merupakan bagian penting dalam berkomunitas. Tidak jarang aku terinspirasi dari pengalaman orang lain yang notabene selalu berbeda antara satu dan lainnya.
Di November, aku juga menghadiri beberapa kali pertemuan untuk membahas event besar di bulan Desember. Aku juga menyempatkan hadir di acara pembacaan puisi di kabupaten tetangga. Penasaran saja bagaimana bentuk acaranya. Aku tidak menonton sampai selesai, tapi cukuplah memberiku gambaran.
Oh di akhir November, Dhira ulang tahun.
Desember
Awal Desember, intensitas kesibukanku semakin meningkat untuk persiapan acara literasi seprovinsi yang diadakan di kotaku. Jarak dari rumahku ke tempat acara mamakan waktu hampir satu jam berkendara. Selama tiga hari berturut-turut, aku bolak-balik di perjalanan sejauh itu. Untungnya badan masih sehat walafiat.
Pertengahan Desember, aku kembali melakukan perjalanan karena tugas. Sebutlah aku tidak terlalu beruntung karena banyak hujan. Tapi perjalanan tetap saja perjalanan, semuanya tergantung bagaimana kamu menikmatinya.
Selepas perjalanan, aku disambut oleh perayaan ulang tahun Olla.
Di kantor, event akhir tahun juga sudah menunggu. Hingga acara puncak tanggal 24 kemarin kita sekantor disibukkan dengan segala persiapannya dan tentu saja ditemani oleh hujan. Di hari H, aku lebih banyak galaunya. Perpisahan mana coba yang menyenangkan untuk dirayakan?
Bahkan berpamitan saja tidak akan pernah cukup. Itulah mengapa aku tidak pernah banyak bersedia melepas chemistry, takut harus memulai kembali dari nol jika ada yang harus pergi.
Closure
Apakah tahun 2024-ku hanya tentang perjalanan? Mungkin iya, mungkin tidak. Aku melakukan banyak perjalanan secara fisik, tetapi secara mental aku juga bertumbuh. Beranjak dari satu stage ke stage yang lain. Semoga benar ke arah yang lebih baik. Mengapa aku banyak menceritakan perjalanan? Karena itu momen yang paling mudah diingat dari keseharianku yang cukup rutin (dan agak disiplin).
Apakah masih ada chaos dalam hidupku? tentu saja. Masih ada hal-hal yang belum selesai hanya karena aku malas mengeksekusi atau merapikannya. Baru-baru ini aku melakukan kesalahan, aku hanya bisa berharap efeknya tidak sebesar yang kutakutkan.
Setelah banyak hal terjadi di tahun 2024 ini apakah aku masih sama dengan diriku di awal tahun yang lalu? Sebagian masih sama, sebagian lainnya mungkin berubah. Terutama cara pandangku terhadap sesuatu.
Yang aku yakin masih sama adalah aku tetap memiliku diriku sendiri untuk diandalkan. Aku juga tetap mudah untuk bersyukur untuk kemenangan-kemenangan kecil. Itu kunci bahagiaku.
Apakah 2024-ku tanpa tangis? Tidak, aku juga merasakan hal-hal sedih di balik layar. Hanya saja, orang-orang hanya perlu tahu hal-hal yang kuputuskan untuk kubagi. Sisanya biar aku yang menikmatinya sendiri. Semoga refleksi singkat tapi panjang ini, banyak tapi tidak mendetail ini bisa menjadi bahan bakar semangat untuk hidup di 2025 dengan sesekali menengok tahun 2024.
Ada banyak hal yang tidak kuceritakan karena privasi dan eksklusifitas yang ingin kuingat sendiri. Semoga aku bisa selalu mengingatnya tanpa menuliskannya. Semoga. []
Posting Komentar
Posting Komentar